96 Tahun Kereta Rel Listrik di Indonesia, Perjalanan Awal Hingga Masa Kini
“Feesttreinen uitpuilend vol. Belangstelling phenomenaal. Publiek weigert station te verlaten, en wordt met trompetgeschal uitgemsten. Electrotreinen punctueel (Kereta festival benar-benar penuh. Minat umum sangat fenomenal. Publik menolak meninggalkan stasiun dan dipenuhi dengan suara trompet. Kereta listrik tepat waktu).” Itulah bunyi telegram yang dikirimkan oleh Van Schalk, kepala eksploitasi kereta api negara kepada kepala inspektur yang berada di Bandung pada tanggal 6 April 1925.
Di hari itu, sistem kereta rel listrik di jalur utama diresmikan dengan meriah. Peresmian yang meriah itu dilakukan bertepatan dengan perayaan 50 tahun Staatsspoorwegen, perusahaan kereta api milik negara era Hindia Belanda. Perjalanan kereta rel listrik di Indonesia hingga saat ini, 96 tahun kemudian, dimulai pada hari itu.
Daftar Isi
- Pembuka
- Elektrische Staatsspoorwegen (ESS)
- Era perang dunia ke-II hingga selesai kemerdekaan
- Bantuan Jepang dalam memodernisasi KRL Jabodetabek
- Memasuki era KRL eks Jepang
- Era KAI Commuter Jabodetabek dan berdirinya MRT Jakarta
- Era Kereta Commuter Indonesia, melebarkan sayap elektrifikasi, KRL bandara, keluarga baru yang lebih ringan, dan MRT Jakarta beroperasi
- Heavy rail terelektrifikasi pertama di luar Jabodetabek
Halaman Selanjutnya: Elektrische Staatsspoorwegen (ESS)
Pingback: KAI Uji Coba Kereta Eksekutif dengan Sambungan Tertutup - Railway Enthusiast Digest