The Lifesaving Fuel Train: Ketika KA Angkutan BBM Menjadi Penyelamat

KA angkutan barang, khususnya angkutan BBM atau dikenal dengan KA Ketel merupakan moda angkutan yang tidak bisa dibilang tidak penting. Pasalnya dengan KA tersebut, distribusi BBM dari terminal BBM ke pengguna menjadi sangat terbantu dengan kapasitas angkutnya.
Di Indonesia sendiri terdapat sejumlah KA angkutan BBM, seperti KA Ketel Larangan-Maos, Madiun-Benteng, dan Benteng-Malang Kotalama.
Namun bagaimana jika KA BBM ini kemudian memegang peranan penting dalam pemulihan pascabencana? NHK World dalam dokumenter berjudul The Lifesaving Fuel Train mengulas peranan penting KA BBM ini di tengah gangguan logistik setelah gempa bumi dan tsunami Maret 2011.
Penasaran dengan dokumenter ini? Simak terus ulasan dari Tim REDaksi berikut ini.
Sinopsis
Diambil dan diterjemahkan langsung dari situs NHK World:
“Gempa bumi dan tsunami Maret 2011 di timur laut Jepang mengganggu pasokan bensin ke banyak komunitas menyebabkan kelangkaan parah akan bahan bakar ini. Sebuah tim khusus terdiri dari masinis di Prefektur Fukushima turun untuk membantu dalam krisis ini. Sejumlah bagian jalur KA tidak terlektrifikasi, jadi mereka memutuskan untuk menggunakan lokomotif tua. Tim ini dibentuk dari masinis jelang pensiun dan pemula. Namun mereka datang bersama-sama untuk mengatasi sejumlah masalah. Ini kisah tentang keberanian dan harapan“
Ulasan

Dokumenter The Lifesaving Fuel Train bermula dengan highlight gempa bumi dan tsunami Maret 2011 dan dampak logistik BBM. Kerusakan jalur KA dan jalan raya di wilayah Tohoku dan kebakaran penyulingan minyak di Sendai membuat kelangkaan bahan bakar minyak di wilayah tersebut, dan dampak terhadap kehidupan masyarakat di sana.
Seperti misal pasien klinik dialisis yang kesulitan menjalani prosedur medisnya karena sulit mendapatkan bensin untuk bepergian. Ataupun bagaimana sebuah SPBU harus menghadapi pelanggan yang mengeluh atas kelangkaan BBM.
Dokumenter ini pun berlanjut dengan rencana pengangkutan bahan bakar ke wilayah Tohoku. Karena jalur KA Tohoku Main Line terputus, maka pengangkutan ini memutar lewat Banetsu West Line. Dijelaskan bagaimana kesulitan potensial karena proses pengangkutan ini harus menggunakan lokomotif diesel di medan yang berat dan tidak biasanya dilalui KA barang.
Diceritakan bagaimana masinis dari depo Koriyama yang aslinya tidak berpengalaman mengemudikan lokomotif diesel tapi familiar dengan Banetsu West Line dilatih melalui proses pelatihan kilat. Ditampilkan pula alasan-alasan pribadi yang memotivasi mereka untuk menjalani misi ini.
Penonton pun disuguhkan dengan persiapan prasarana Banetsu West Line untuk dilintasi KA angkutan BBM, dan bagaimana lokomotif DD51 yang tersebar di seantero Jepang dibawa ke Niigata. Disajikan juga bagaimana tantangan medan yang sangat berat di Banetsu West Line dengan gradien terjal dan seringnya terjadi selip roda di sana, dengan salah satu KA pun terjebak dan harus dibantu dengan lokomotif penolong.
Di akhir dokumenter, diceritakan bagaimana kesulitan BBM akhirnya dapat diatasi, lengkap dengan pendapat salah satu warga yang memotret KA BBM ini. Diceritakan pula bagaimana nasib para kru yang 10 tahun lalu menarik KA pengangkut BBM ini.
Penilaian akhir
Tim REDaksi berpendapat penonton yang mengharapkan 100% aksi perjalanan KA BBM “penyelamat nyawa” mungkin tidak akan sepenuhnya terpuaskan. Pasalnya dokumenter ini membagi-bagi perhatian akan persiapan sarana, kru, dan prasarana, dan cerita manusia dalam waktu 50 menit saja.
Akan tetapi, jika pembaca justru penasaran akan detail persiapan secara menyeluruh dari sebuah kereta luar biasa, dan sisi manusia dari dunia kereta api serta masyarakat yang terbantu akan kehadiran KA BBM ini, dokumenter ini Tim REDaksi sangat sarankan untuk tonton.
Cara menonton
Penasaran setelah membaca ulasan ini? Pembaca dapat menonton acara dokumenter ini secara gratis di NHK World on Demand ataupun dengan aplikasi NHK World di ponsel pintar. Acara ini tersedia hingga 16 Juli 2021, jadi jangan sampai ketinggalan! (RED/IHF)