Selamat Berdinas Kembali, 205-17F (K1 1 14 71 TS)!
KA 1122 memasuki Stasiun Gondangdia |
Rangkaian ini merupakan rangkaian kedua dari 2 rangkaian eks jalur Saikyo yang sempat tertidur panjang.. Rangkaian satunya adalah 205-137F, yang juga sempat tertidur karena rodanya sudah terlalu tipis sehingga akan berbahaya jika tetap didinaskan. Namun, dibandingkan dengan 205-137F, tidurnya 205-17F jauh lebih panjang karena sudah hitungan tahun, sedangkan 205-137F hanya tidur beberapa bulan.
K1 1 14 72, tahun pembuatan 1985 |
RE Digest berkesempatan menaiki rangkaian ini ketika berdinas sebagai KA 1122 relasi Jakarta Kota-Depok dari Stasiun Gondangdia. KA 1122, setelah sampai di Stasiun Depok rangkaiannya pulang ke Dipo Depok, dan bersiang di Dipo Depok. Di sore hari, rangkaian yang dipakai KA 1122 bisa keluar lagi, bisa juga hanya menjadi cadangan. Dan sore ini, 205-17F tidak keluar dari Dipo Depok.
Sama seperti saat pertama memasuki 205-137F yang lama tidak berdinas, pada saat memasuki kereta 205-49, RE Digest mencium bau-bau pengap yang cukup menusuk hidung, dan juga masih ada sisa bulu ayam yang copot dari kemucing di salah satu jok di kereta 205-49. Ini normal untuk kereta yang sudah lama tidak berdinas dengan kondisi pintu dan jendela tertutup. Di dalam interior, tidak banyak yang berubah dari rangkaian ini kecuali signage-signage yang sudah diganti. Dan di rangkaian ini, jangan harap bisa menonton TV karena pada saat rangkaian ini tertidur, rangkaian ini belum sempat dipasangi TV seperti rangkaian-rangkaian lainnya. Dari eksterior, perubahan ada pada kotak hitam penomoran rangkaian yang dicat ulang oleh Dipo Depok dan dilengkapi.
205-49 (K1 1 14 72) |
Ada sebuah fakta menarik dari rangkaian ini, yaitu kereta motornya ternyata tidak asli, namun kereta motor yang ada pada 205-17F ternyata kereta motor milik 205-42F yang diganti nomornya. Pun begitu kereta motor pada 205-42F.
Susunan rangkaian |
Dengan kembalinya 205-17F ke operasional, maka kini ada 23 rangkaian KRL dengan formasi 10 kereta yang beroperasi di Jabodetabek, dengan pembagian 14 rangkaian di Bogor, 7 rangkaian di Kulon, dan 2 rangkaian di Bekasi. Jumlah ini masih bisa terus bertambah, mengingat rangkaian KRL seri 205 memang diprogramkan agar minimal menggunakan formasi 10 kereta per set, sehingga membuat KRL seri 205 eks jalur Yokohama yang memiliki formasi baku 8 kereta per set diacak menjadi 10 kereta per set. Selain itu rencana kedatangan 6 set KRL Tokyo Metro seri 6000 pada pertengahan tahun ini pun akan menambah rangkaian dengan formasi 10 kereta yang beroperasi.
RE Digest | MPSCLFJRN