Berita KAIndonesiaKAIKereta ApiKereta Cepat

Dapat Insentif dari Pemerintah, Tiket KA Jarak Jauh dan Kereta Cepat Didiskon

gopar kcic
ilustrasi Argo Parahyangan dan Kereta Cepat | Foto: Septian Alfiansyah, KCIC

REDigest.web.id, 15/6 – Usai mendapat insentif dari pemerintah di masa libur sekolah, KAI dan KCIC memberikan diskon untuk tiket KA jarak jauh dan kereta cepat. Dikutip dari Kompas.com, diskon tiket KA jarak jauh diberikan untuk perjalanan tanggal 5 Juni 2025 hingga 31 Juli 2025.

Berbeda dengan tiket promo, tiket diskon ini dapat dibatalkan dan diubah jadwalnya. Diskon ini diberikan pada KA kelas ekonomi non-PSO. Tim REDaksi melakukan pengecekan apakah benar tiket KA jarak jauh mendapatkan diskon atau tidak.

Dari pengecekan melalui aplikasi Access by KAI pada tiket KA Dharmawangsa pemberangkatan 14 Juli 2025, terlihat harga tiket di kisaran Rp224.000 yang mana biasanya di masa liburan sekolah bisa mencapai Rp320.000.



Harga diskon untuk KA ekonomi non-PSO | Sumber: Tangkapan layar aplikasi Access By KAI

Sementara itu dalam rilis resminya, KCIC juga memberikan diskon pada layanan kereta cepat Jakarta-Bandung selama liburan sekolah. KCIC sendiri memberikan beberapa skema dalam diskon liburan sekolah ini.

Untuk rombongan mendapatkan diskon 20% di kelas premium ekonomi dengan jumlah rombongan minimal 20 orang. Untuk rombongan sekolah baik SD, SMP, maupun SMA mendapatkan diskon 50% lewat program Whoosh Edutrip.

Untuk tiket perorangan dijual mulai Rp225.000 yang dapat berubah tergantung tanggal dan waktu keberangkatan. Untuk pemegang Frequent Whoosh Card mendapatkan tarif flat Rp200.000 yang dinilai lebih hemat 43% saat peak season.

Dikutip dari Bisnis.com, Pemerintah Pusat lewat Kementerian Keuangan menggelontorkan anggaran sebesar Rp940 miliar untuk diskon tiket pesawat, kapal laut, dan kereta api selama masa liburan sekolah. Anggaran untuk kereta api sendiri mencapai Rp300 miliar.

Insentif ini diberikan guna meningkatkan daya beli masyarakat selama masa liburan sekolah serta menggerakan ekonomi di sejumlah sektor yang saat ini tengah lesu.(RED/BTS)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses