DJKA: Ada 2.233 Kilometer Jalur KA Nonaktif di Indonesia

REDigest.web.id, 20/9 – Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub mencatat Indonesia kini memiliki jalur kereta api aktif sepanjang 6.945 kilometer. Dikutip dari CNBC Indonesia, Pulau Jawa masih menjadi kunci jalur kereta api di Indonesia dengan panjang total 4.921 kilometer, 473 stasiun, dan 7.000 unit sarana baik kereta api biasa, MRT, LRT, ataupun kereta cepat. Sebagai informasi, KAI sendiri memiliki 4.135 unit sarana yang siap guna berdasarkan data awal GAPEKA 2025.
Disusul Pulau Sumatra dengan panjang total 1.871 kilometer dengan 146 stasiun dan 7.032 unit sarana kereta api reguler dan LRT. Di KAI sendiri terdapat 6.911 unit sarana di keempat wilayah Pulau Sumatra, yakni Divisi Regional I Medan, Divisi Regional II Padang, Divisi Regional III Palembang, dan Divisi Regional IV Tanjungkarang.
Selain itu, tentu hal yang menarik perhatian adalah hadirnya Pulau Sulawesi dan Papua dalam total jalur kereta api di Indonesia. Saat ini Pulau Sulawesi memiliki panjang jalur total 168 kilometer dengan 10 stasiun. Sementara Pulau Papua hanya memiliki panjang jalur total 23 kilometer, itu pun hanya beroperasi di area tambang Freeport.
Meski panjang jalur aktif bertambah panjang, namun DJKA mencatat masih ada sebanyak 2.233 kilometer jalur mati di seluruh Indonesia. Angka ini menunjukan besarnya potensi jalur kereta api yang masih belum digarap.
Jalur mati ini mayoritas adalah jalur KA peninggalan kolonial Belanda dan Jepang yang dinonaktifkan akibat sejumlah alasan. Seperti biaya operasional, rendahnya okupansi, hingga sengketa lahan.
Namun terdapat juga jalur mati yang dibangun setelah Indonesia merdeka yang mana kebanyakan jalur ini dibangun di area pabrik, kawasan industri, atau pertambangan. (RED/BTS)