Fakta KAKereta Api

Perjalanan Sang Tokyu 8604F: Tidak Kalah Istimewa

Pada tahun 1975, di antara seri 8500 angkatan awal yang meramaikan jalur Den-En-Toshi milik Tokyu, lahirlah rangkaian 8604F yang memulai dinas perdananya bersama Tokyu Corporation. Tidak seperti seri 8000 yang lahir polos dan tanpa AC, seri 8500 sejak awal dinas telah dipasangi AC dan corak warna merah yang menjadi pola baku corak warna jalur Den-En-Toshi.
Siapa sangka bahwa KRL yang mungkin biasa saja seperti KRL Seri 8500 lain di jalurnya di Jepang akan menjadi KRL yang istimewa di Jakarta, tidak kalah istimewa dari adik kandungnya, 8613F yang dikenal sebagai Jalita?
Tokyu 8604F pada tahun 1976. Perhatikan penunjuk rute asli menggunakan tipe rol (Sumber)
Formasi awal dari rangkaian KRL ini adalah empat kereta dengan rincian:
8604-8704-8904-8504
Pada tahun 1976, formasi dari set 8504 diperpanjang menjadi lima kereta dengan penambahan unit DeHa 8804 sehingga formasinya menjadi.
8604-8704-8904-8804-8504
Pada tahun 1978, formasi dari set ini kembali diperpanjang menjadi delapan kereta dengan penambahan kereta bermesin DeHa 8719 dari 8047F dan DeHa 8825 serta kereta pengikut SaHa 8921 sehingga formasinya menjadi.
8604-8704-8904-8825-8719-8921-8804-8504
Pada tahun 1981, formasi dari set ini berubah ketika kereta pengikut SaHa 8909 bertukar tempat dengan SaHa 8921 sehingga menjadi.
8604-8704-8904-8825-8719-8909-8804-8504
Akhirnya pada tahun 1983, formasi dari set ini diperpanjang menjadi sepuluh kereta dengan penambahan dua unit kereta bermesin DeHa 8898 dan 8794 sehingga menjadi.
8604-8704-8904-8898-8794-8825-8719-8909-8804-8504
Pada tahun 1994, seiring dengan modernisasi armada, seri Tokyu 8500 mulai diganti penunjuk rutenya dari tipe rol menjadi tipe LED triwarna. Rangkaian 8604F termasuk yang tersentuh modernisasi ini, sehingga kemudian layar penunjuk rutenya berubah menjadi LED triwarna.
Tokyu 8604F pada tahun 2005 dengan penunjuk rute LED triwarna (Sumber)
Menariknya, semenjak dibukanya layanan through service menuju jalur milik Tobu, rangkaian Tokyu 8500 set 8601F-8614F diberi stiker “K” di kaca depannya, yang menandakan bahwa rangkaian tersebut tidak dilengkapi Tobu ATS, dan sebagai akibatnya, hanya bisa berdinas di jalur Tokyu Den-En-Toshi dan TRTA (Kelak menjadi Tokyo Metro) Hanzomon. Rangkaian 8601F, 8602F, 8613F (yang kelak menjadi Jalita), dan 8614F kemudian dilengkapi Tobu ATS semenjak dibukanya perpanjangan jalur Hanzomon dari Suitengumae hingga Oshiage pada tahun 2003, tetapi rangkaian 8603F hingga 8612F tidak pernah dilengkapi Tobu ATS hingga dipurnatugaskan dari Tokyu.
Pada tahun 2006, rangkaian 8604F, 8608F, dan 8611F dibeli oleh PT Kereta Api Indonesia Divisi Jabotabek dengan formasi hanya delapan kereta dengan rincian:
8604 – 8704 – 8904 – 8825 – 8719 – 8909 – 8804 – 8504

Rangkaian Tokyu 8604F ketika akan diangkat ke kapal di Pelabuhan Kawasaki (Sumber: Asian Railway Plaza)
Rangkaian Tokyu 8604F dengan livery pertamanya, tanpa stiker “K” dan dengan kawat ram. (Sumber: 2427 Junction)
Akan tetapi, ketika berdinas di Indonesia, LED penunjuk rutenya dilepas (Meski pada awalnya sempat aktif) dan penunjuk rute menggunakan papan jalan di kaca depan. Rangkaian ini pun sempat berganti livery empat kali semasa dinasnya. Livery pertama yaitu oranye-kuning seperti pada di atas digunakan pada masa awal dinasnya tahun 2006. Semasa dia masih menggunakan livery oranye-kuning, KRL ini menjadi langganan salah satu loop Bekasi Ekspres, meski terkadang juga didinaskan sebagai KRL Ekonomi AC Bogor.
KRL ini di Indonesia pun ternyata memiliki beberapa keistimewaan. Pertama, di antara KRL seri 8500 di Indonesia, set 8604F adalah satu-satunya yang traksinya masih menggunakan teknologi MG (Motor Generator) dan bukan SIV (Static InVerter) seperti rangkaian seri 8500 lainnya yang lebih muda.
Keistimewaan yang kedua sayangnya muncul akibat suatu kecelakaan. Pada bulan Juli 2009, terjadi insiden tidak mengenakkan yang menimpa set 8604F. Rangkaian ini ditabrak oleh angkot di PJL 55 Cipinang, sehingga mengakibatkan kerusakan yang tidak bisa dibilang ringan.

Pada bagian samping kanan badan unit DeHa 8504, guratan sisinya mengalami kerusakan parah sehingga harus dihilangkan. Sedangkan pada salah satu pintunya mengalami kerusakan dan harus diganti oleh pintu dari Toei 6000. Dan untuk klakson juga mengalami kerusakan sehingga klakson aslinya pada ujung 8504 diganti oleh klakson dari KRL BN Holec, sementara klakson asli termasuk klakson elektronik (Yang bunyinya seperti orang sakit tenggorokan) pada ujung 8604 tetap berfungsi hingga kini. Hal tersebut kemudian menimbulkan keistimewaan lain bagi rangkaian ini, dan membuatnya kadang disebut “Tokyu Holec” karena suara klakson di DeHa 8504nya

Rangkaian Tokyu 8604F dengan livery keduanya. (Sumber: 2427 Junction)

Semenjak itu pula, livery pada 8604F diganti sehingga menjadi berwarna hijau, dengan nomor “8604” dan “8504” menutupi logo “Z” PT KAI. Semenjak itu, KRL ini juga sering dijalankan sebagai KRL Bojonggede Ekspres meski terkadang didinaskan sebagai Ekonomi AC Bekasi lewat Pasar Senen seperti foto di atas.

Pintu Toei 6000 yang digunakan pada DeHa 8504, 2015. Perhatikan pula perbedaan pada sebelah kiri pintu yang tidak ada guratan samping badan (Sumber: No-Rea)
Bagian yang sama, Maret 2016 setelah dilepasnya papan Kereta Khusus Wanita. Terlihat jelas bekas guratan samping badan yang dihilangkan, dan pintu dari Toei 6000.
Semenjak pelaksanaan Perawatan Akhir pada tanggal 29 Desember 2011 dan uji coba pada tanggal 28 Januari 2012, rangkaian 8604F sudah tidak lagi memakai livery hijaunya, tetapi memakai livery biru-kuning dengan penanda Kereta Khusus Wanita berwarna ungu yang khas pada rangkaian KRL eks Divisi Jabotabek, dan bekas LED ditempeli logo PT KAI. Livery ini bertahan dari tahun 2012 hingga Maret 2016 dengan hanya sedikit perubahan pada pola warna di muka
Tokyu 8604F dengan livery ketiganya ketika dilakukan percobaan setelah PAL, Januari 2012. (Sumber: Charles KBB)
Tokyu 8604F dengan livery paling terakhir sebelum pe-“merahan”. Oktober 2015

Pada akhir 2015, seiring dengan pengecatan ulang KRL eks Divisi Jabotabek yang masih beroperasi menjadi warna merah seperti KRL yang datang sejak era PT KAI Commuter Jabodetabek (Lebih muda dari 2009) yang dimulai dari rangkaian 8007F, para railfans mulai berspekulasi akan siapa saja yang selanjutnya dicat menjadi merah.

Tiba-tiba, pada 26 Februari 2016, para railfans dikejutkan dengan penampakan baru. Ada KRL seri 8500 yang berwarna merah, seakan-akan itu adalah Jalita, padahal kenyataannya itu adalah 8604F yang baru saja dicat ulang. Alhasil, 8604F kembali menampakkan keistimewaan lainnya yang ketiga, kali ini ia menjadi KRL seri 8500 pertama yang menyandang kembali livery merah (Tetapi bukan KRL eks Divisi ataupun Tokyu yang dicat merah karena kedua predikat itu disandang rangkaian “8007”F), dan penampilannya menjadi amat mirip Jalita, yang mengobati rasa rindu beberapa railfan yang memfavoritkan set tersebut, meskipun tetap tidak akan sama karena bekas penampil LEDnya masih menggunakan logo PT KAI, bukan “JALITA”.

Selain itu, posisi striping kuning pada 8604F terletak lebih tinggi dibanding striping pada rangkaian 8613F (JALITA) dan striping muka tidak bersambung dengan yang ada di badan, dengan perbedaan yang cukup kentara dibandingkan gambar di bawah.

KRL rangkaian Tokyu 8604F ketika berdinas reguler Bogor-Jatinegara di Duren Kalibata dengan livery terbarunya, 2016
Sudah 42 tahun lebih 8604F berdinas, dan ia termasuk yang beruntung untuk bertahan ketika dua koleganya di Indonesia, 8613F dan 8611F telah dirucat duluan karena kerusakan kritis yang tak bisa ditangani akibat kesulitan suku cadang. Dengan meningkatnya usia serta peran KRL yang lebih muda di Indonesia seperti seri Tokyo Metro 7000, 05, 6000, dan seri JR 203 dan 205, dan pembelian KRL Tokyo Metro 6000 teknologi VVVF yang jika tiada halangan akan terlaksana pertengahan tahun ini, maka KRL 8500 bisa saja sisa umurnya akan semakin pendek.
Jadi, selagi KRL-KRL seri 8500 ini masih bisa berjalan, mari kita nikmati dan syukuri keberadaannya. Hanya KCJ dan Tuhan yang tahu sampai kapan mereka akan berdinas…

Pembaruan: Tambahan gambar ketika rangkaian Tokyu 8604F sedang diangkat di Kawasaki

Photos not belongs to me are credited to their sources and owners respectfully.
Photos without credit were created by me. I, the copyright holder of those work, hereby publish it under the Creative CommonsAttribution-Share Alike 4.0 International License.

RE Digest | ARGO SAKURAI/IKKO HAIDAR FAROZY


Terima kasih sudah mempercayakan kami sebagai referensi berita perkeretaapian Anda. Dengan misi sebagai media perkeretaapian yang independen dan faktual, RE Digest hingga saat ini beroperasi dengan biaya pribadi dari masing-masing Tim REDaksi.

Donasi yang Anda berikan sangat membantu kami untuk terus beroperasi dan meningkatkan kualitas informasi yang kami sajikan. Sampaikan dukungan dan donasi Anda melalui link Trakteer di bawah ini

donasi Trakteer

5 komentar pada “Perjalanan Sang Tokyu 8604F: Tidak Kalah Istimewa

Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×