Berita KAInternasionalKereta Api

JR West Ungkap Penyebab Keretakan Bogie Shinkansen

Ilustrasi armada Shinkansen milik JR West | Foto: Takeshi Kuboki, Wikimedia Commons
[1/3] – Masih ingat dengan insiden kebocoran oli dan keretakan yang dialami oleh sebuah rangkaian Shinkansen pada 11 Desember lalu? Setelah proses investigasi, pihak West Japan Railway Company (JR West) telah menemukan penyebab keretakan pada bagian bawah armada Shinkansen yang mengalami insiden tersebut.
Dikutip dari Japantimes, berdasarkan rilis resmi yang dikeluarkan JR West terdapat bagian pada bogie kereta yang digerinda secara berlebihan oleh Kawasaki Heavy Industries (KHI) pada saat manufaktur tahun 2007 silam yang sangat mungkin menyebabkan retakan sepanjang 16 cm yang ditemukan pada Desember lalu.
Kesalahan manufaktur ini terjadi ketika bagian bawah dari komponen ini digerinda untuk menyesuaikan persambungan dengan komponen lain. Akibatnya, ketebalan bagian tertipis dari komponen ini hanya mencapai 4,7 mm, kurang 3,3 mm dari persyaratan desain, sehingga kemudian timbul stres tambahan pada komponen ini yang menyebabkan keretakan. 
Presiden Direktur KHI, Yoshinori Kanehana meminta maaf pada konferensi pers di Kobe, mengatakan “Kami telah menyebabkan terlalu banyak masalah dan kekhawatiran. Kami meminta maaf sedalam-dalamnya”. Sementara pada rilis pers JR West, pihak KHI telah menyebutkan kesalahan manufaktur ini sebagai “hal yang tidak seharusnya dilakukan”.
Sementara itu, berdasarkan hasil inspeksi oleh pihak JR West, terdapat 100 bogie Shinkansen yang mempunyai komponen yang serupa dengan yang mengalami keretakan pada Desember lalu, dan kesemuanya telah lolos inspeksi terhadap keretakan menggunakan ultrasonik. Meskipun demikian, pihak JR West akan mengganti komponen tersebut selagi senantiasa memonitor keamanan komponen tersebut selama proses penggantian. 

Hal yang sama juga terjadi di Central Japan Railway Company (JR Central) yang diketahui mempunyai 46 bogie Shinkansen yang mempunyai komponen serupa. Pihaknya berencana akan mengganti seluruh bogie tersebut dengan target akhir Desember ini, sedangkan Kyushu Railway Company (JR Kyushu) mengatakan tidak ada bogie mereka yang terdampak kesalahan manufaktur ini. 
Sebelumnya, terjadi insiden gangguan perjalanan pada Shinkansen Nozomi no. 34 pada 11 Desember 2017 di mana terjadi kebocoran oli dari bagian bawah rangkaian Shinkansen yang bermula dari terciumnya bau terbakar ketika rangkaian berangkat dari Stasiun Kokura, dan diketahui terjadi retakan setelah sampai di Stasiun Nagoya, yang menyebabkan rangkaian harus dimasukkan ke PUK Nagoya untuk pengecekan dan penumpang dialihkan ke perjalanan lain.
Insiden tersebut menurut Badan Keselamatan Kementerian Transportasi, Infrastruktur, dan Pariwisata Jepang adalah insiden sangat serius yang berpotensi menimbulkan kecelakaan, sehingga mencoreng reputasi keselamatan Shinkansen dan menimbulkan kemarahan di masyarakat. 
Sumber
RED|Ikko Haidar Farozy

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×