Berita KAIndonesiaKereta ApiMRT Jakarta

MRT Jakarta Temukan Artefak di Bawah Monas

Proyek MRT Jakarta Fase 2 CP-201 yang dilakukan di kawasan Thamrin
Proyek MRT Jakarta Fase 2 CP-201 yang dilakukan di kawasan Thamrin

[16/8] Pada pekan ini sepertinya dua pembangunan infrastruktur baru perkeretaapian sama-sama mendapatkan momen bersejarah. Setelah sebelumnya di Bekasi ditemukan bangunan bersejarah saat pembangunan Stasiun Bekasi, di Monas juga ditemukan artefak bersejarah saat pembangunan MRT Fase II.

Seperti dilansir dari Ayojakarta, Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim menjelaskan telah ditemukan fragmen keramik, piring, dan batu bata di bawah Monas. Temuan ini telah diamankan spesialis arkeologi BUMD dan Cagar Budaya Provinsi Jakarta.

Silvia mengatakan temuan ini merupakan tantangan terbesar pembangunan MRT Fase II. Informasi yang pihaknya dapat, dahulu terdapat kantor polisi dan pasar malam di sebelah barat Monas sekitar tahun 1930.

Ia juga menyebutkan jika temuan arkeologi ini mengharuskan perubahan desain pembangunan MRT Fase II, pihaknya siap melakukan. Sementara Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Pemprov DKI Jakarta Candrian Attahiyat menyebutkan temuan artefak ini kebanyakan berada di kedalaman maksimal 10 meter.

Ia menyebutkan nilai sejarah artefak ini tinggi, tetapi belum dapat memastikan artefak tersebut berasal dari abad berapa. Dibutuhkan sampel dan denah bangunan untuk menentukan jenis bangunan, serta penggalian untuk mencari keberadaan dan signifikansinya.

Jika temuan tersebut signifikan, maka akan dirapatkan untuk mengubah desain proyek Fase II MRT Jakarta. Namun jika hanya temuan lepas seperti pecahan, maka proyek dapat dilanjutkan sesuai desain.

Disebutkan MRT juga berencana membuat museum artefak agar publik bisa melihat dan pihak Pemprov mendukung.

Sebelumnya pada Minggu pekan lalu (9/8) ditemukan bangunan dan benda kuno di Stasiun Bekasi. Temuan ini sempat diduga terkait dengan pembantaian tentara Jepang, namun salah seorang sejarawan Bekasi yaitu Ali Anwar membantah teori tersebut. Menurut dia bangunan ini hanyalah gorong-gorong semata. (RED/IHF)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses