Dinilai Kurang Sosialisasi Tes GeNose, Pengguna KA di Bandung Kritik PT KAI
[20/2] PT KAI telah memberlakukan persyaratan tes COVID-19 dengan metode GeNose C19 di KA jarak jauh mulai 5 Februari lalu di Stasiun Pasar Senen dan Yogyakarta. Kemudian pada Minggu (14/2) lalu, jumlah stasiun yang menerima tes GeNose C19 bertambah, yaitu Stasiun Gambir, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, Solo Balapan, dan Surabaya Pasar Turi. Meskipun mendapat respon positif dari sejumlah pengguna, kritik akan sosialisasi tes ini juga masuk, seperti beberapa pengguna di Stasiun Bandung ini.
Dilansir dari Ayo Bandung, pengguna mengeluhkan kurangnya sosialisasi pemberlakuan tes ini dan kewajiban berpuasa sebelum melakukan tes ini. Salah satu pengguna menyebutkan seharusnya sosialisasi tes GeNose C19 diperkuat dengan pemasangan spanduk di jalan raya dan dilakukan lebih rutin. Ia mengaku meskipun ia menyambut baik tes ini, ia hanya mengetahui tes GeNose C19 dari tayangan televisi dan berita daring. Oleh karena itu, ia menyarankan PT KAI memperkuat sosialisasi tes tersebut agar masyarakat lebih paham.
Sementara salah satu pengguna lainnya menyebutkan ia bersyukur akan keberadaan tes GeNose C19 yang harganya lebih murah dari tes cepat antigen. Kendati demikian, ia menyayangkan kurangnya sosialisasi kewajiban puasa setengah jam sebelum mengambil tes GeNose C19. Ia menyebutkan informasi yang disampaikan di media sosial sudah jelas, tetapi harus lebih merata di semua stasiun.
Sementara itu Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung Kuswardoyo mengatakan calon pengguna KA yang akan melakukan tes GeNose dianjurkan puasa 30 menit sebelum tes. Tes ini dilakukan dengan mengambil nafas dua kali lalu dibuang, kemudian nafas ketiga dimasukkan ke dalam kantong untuk dianalisis. Sedangkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut tes GeNose C19 di Bandung ini dilakukan dalam bilik-bilik khusus agar pengguna saat meniup tidak saling berdekatan, sesuai saran dari pakar. (RED/IHF)