Berita KAIndonesiaKereta Api

Selamat Tinggal KRDE Arek Surokerto!

Satu kereta KRDE Arek Surokerto yang sudah dirucat pada Rabu (12/7) | Foto: Riyat Iskandar

REDigest.web.id, 13/7 – Setelah lebih dari 10 tahun tak jelas nasibnya, akhirnya takdir rangkaian KRDE Arek Surokerto telah ditentukan. KAI mulai merucat rangkaian KRDE Arek Surokerto yang mangkrak di Dipo Lokomotif Sidotopo, Surabaya, Jawa Timur.

Dari foto yang diunggah pecinta kereta api Riyat Iskandar di akun Facebook pribadinya pada Rabu (12/7), terlihat 2 dari 5 kereta rangkaian KRDE Arek Surokerto sudah habis dirucat dan hanya menyisakan puing-puing saja. Sedangkan 3 kereta lainnya terlihat sedang menunggu untuk dirucat.

KAI saat ini memang sedang gencar melakukan perucatan pada sarana miliknya yang sudah purnatugas. Sebelumnya KAI telah melakukan perucatan pada gerbong barang yang mangkrak di jalur arah Purworejo.

Riwayat Singkat KRDE Arek Surokerto

Dua kereta KRDE Arek Surokerto yang sedang menunggu untuk dirucat | Foto: Riyat Iskandar

KRDE Arek Surokerto bisa dikatakan merupakan rangkaian KRDE yang memiliki cerita yang unik sekaligus menyedihkan. Mengutip dari Majalah KA Edisi Juni 2014, rangkaian KRDE ini merupakan hasil modifikasi dari rangkaian KRL ABB Hyundai yang tak lagi beroperasi di Jabodetabek sejak tahun 2001 pasca tabrakan di Stasiun Kampung Bandan dan sempat mangkrak di Balai Yasa Manggarai.

Kemudian pada tahun 2007 sebanyak 1 set KRL ABB Hyundai dan 1 kereta dari KRL Hitachi ditarik ke INKA untuk dimodifikasi menjadi KRDE. Hingga akhirnya pada tahun 2009, KRDE hasil modifikasi ABB Hyundai resmi beroperasi sebagai KRDE Arek Surokerto yang melayani rute Surabaya Gubeng-Mojokerto.

Namun sayangnya umurnya pun tak panjang seperti di Jabodetabek. Pada tahun 2013 KRDE Arek Surokerto berhenti beroperasi akibat kerusakan rangkaian. Rangkaian kemudian dibiarkan mangkrak selama 10 tahun lamanya di Dipo Lokomotif Sidotopo.(RED/BTS)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×