Maskapai Islandia dan Biro Perjalanan Premium Hadirkan Pesawat Dengan Livery Tematik Legenda Pesawat Amerika, Pan Am

REDigest.web.id, 24/6 – Bicara transportasi umum dengan penggunaan livery jaman dulu alias vintage ataupun retro tentu hal lumrah. Pesawat, kereta, dan bus sudah banyak disematkan di beberapa lini transportasi baik Indonesia maupun negara lain. Tujuan penggunaannya pun bukan tanpa alasan, mengenang era keemasan oleh operator tersebut di masa lalu sekaligus bentuk perayaan ataupun selebrasi karena telah mengabdi selama berpuluh-puluh tahun melayani ratusan ribu hingga jutaan penumpang adalah secuil dihadirkannya tematik livery jadul pada transportasi umum.

Hal tersebut juga dihadirkan oleh maskapai asal Islandia yaitu Iceland Air menggunakan pesawat model Boeing 757 seri 200 dengan kode lambung/registrasi TF-FIC yang menyematkan livery jadul maskapai penerbangan legenda asal Amerika Serikat yaitu Pan America atau biasa disebut Pan Am. Bagi masyarakat Indonesia mungkin sebagian besar masih sangat asing baik didengar atau dibicarakan, namun di mata dunia nama maskapai ini memiliki kisah sejarah yang kuat dan memiliki kebijakan yang paling dinamis di zamannya.
Sejarah singkatnya maskapai Pan Am berdiri di tahun 1927 dan mulanya beroperasi sebagai pesawat pengirim kartu pos. Selang beberapa tahun Pan Am membuka penerbangan komersil Internasional pertama ke Amerika Tengah dan Amerika Selatan, kemudian terbang antarbenua melintasi Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik hingga jaringan globalnya mencapai puluhan negara di dunia, salah satunya Indonesia. Bahkan pesawat Pan Am pernah dinaiki oleh presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno dalam kunjungan kenegaraan ke luar negeri.
Era 70an awal menjadi puncak keemasan maskapai ini, hingga krisis minyak akibat embargo mengakibatkan kenaikan harga minyak melanda sebagian negara di dunia membuat Pan Am perlahan mulai merugi karena meningkatnya biaya perawatan diiringi dengan berkurangnya jumlah penumpang, ditambah kecelakaan dan serangan teroris terhadap beberapa pesawat Pan Am membuat keuangan maskapai semakin terpuruk hingga pada tahun 1991 maskapai Pan Am berhenti beroperasi.
Lebih dari tiga dekade usai ditutup mantan penumpang dan para penggemar pesawat Pan Am terus mengenang sebagai maskapai prestise atas layanan yang disajikan baik dari penyajian service makan mewah seperti steak, daging premium, telur ikan alias kaviar, minuman sampanye, layanan pramugari yang modis, hingga jaringan layanan ke berbagai belahan dunia. Meski di zaman sekarang fasilitas tersebut terdengar lumrah, namun hal ini adalah sesuatu yang kontemporer di eranya.
Dan oleh Iceland Air menyematkan armada pesawatnya dengan livery jadul tematik Pan Am kembali membangun citra kejayaan maskapai asal negara Paman Sam tersebut. Meski berdinas menggunakan pesawat penumpang, layanannya terbatas sebagai penerbangan carteran karena Iceland Air bekerjasama dengan biro perjalanan Criterion Travel mengoperasikan Boeing 757-200 ini sebagai pesawat pariwisata yang dijalankan hanya sampai tanggal 28 Juni 2025 dengan layanan tur “Tracing the Transalantic”.

Menurut situs resmi Criterion Travel untuk Pan Am layanan tur ini telah dimulai sejak tanggal 16 Juni 2025 lalu, di mana dalam rangka tur “Tracing the Transalantic” ini pesawat dengan nama julukan Yankee Clipper II tersebut mengunjungi 5 destinasi tempat dan kota berbeda-beda yang menyajikan wisata alam, sejarah, hingga citytour yang dapat disesuaikan dengan minat para peserta. Destinasi kota yang dituju antara Bermuda, Lisbon Portugal, Marseille Prancis, London Inggris, dan Shannon serta Foynes Irlandia. Sedangkan titik memulai dan titik akhir perjalanan berada di New York Amerika Serikat.

Selain destinasi wisata, tentunya perjalanan juga dapat dinikmati dari kemewahan dan nostalgia layanan kelas atas warisan Pan Am di dalam pesawat, pakaian ikonik dari pramugari, kenangan dari masa kejayaan Pan Am baik desain, logo, serta identitas ikonik Pan Am yang ada di beberapa tempat persinggahan. Tidak lupa tur ini juga disediakan fasilitas penginapan berupa hotel mewah untuk para peserta di kota-kota yang disinggahi. Untuk mengetahui rundown acara secara lengkap dapat mengunduh berkas PDF 8 MB berikut ini
Bagaimana dengan harga tiket? Saat pendaftaran masih dibuka, harga untuk peserta seorang diri dibanderol dengan harga 65.500 USD atau setara dengan Rp1.048.000.000 per orang (kurs pembulatan 1 USD = Rp16.000), sedangkan peserta yang memiliki pasangan atau rekan kolega dipatok lebih murah yaitu 59.950 USD atau Rp959.200.000 per orang. Nominal tersebut termasuk deposit awal sebesar 5.000 USD.
Tidak diketahui seusai pesawat tersebut menyelesaikan turnya dari Eropa dan tiba di New York tanggal 28 nanti apakah akan kembali membuka pendaftaran tur gelombang kedua dengan livery yang tetap dipertahankan atau kembali ke pihak Iceland Air untuk di carter oleh biro perjalanan yang lain sekaligus mengganti livery. Namun kehadiran pesawat Iceland Air berwujud Pan Am ini membangkitkan kenangan nostalgia sebagian orang akan kejayaan maskapai tersebut di era keemasannya baik dinikmati langsung di perjalanannya atau sebatas memandang dari kejauhan. (RED/EPP)