Berita KAIndonesiaKAIKereta Api

KAI Wacanakan Kelas Bisnis dengan 68 Tempat Duduk di Sumatra

Ilustrasi: Kereta api xxxxx. | Foto: xxxxx
Ilustrasi: Kereta api Sribilah yang hanya membawa Kelas Bisnis saat KLB Haji beroperasi, 2024 | Foto: RED/Ikko Haidar Farozy

REDigest.web.id, 22/7 – Riwayat kereta Kelas Bisnis yang beroperasi secara reguler telah tamat di Pulau Jawa dengan bergantinya sarana KA Gumarang. Hanya saja, untuk Pulau Sumatra, kereta Kelas Bisnis yaitu Sribilah Utama (Medan-Rantauprapat) dan Sindang Marga (Kertapati-Lubuklinggau) masih akan beroperasi.

Kelas kereta legendaris yang terkenal dengan 64 tempat duduk model flip-flop ini sendiri perannya telah banyak tergantikan oleh utamanya kereta Ekonomi New Generation. Mengutip dari CNBC Indonesia, KAI telah berencana memodifikasi eks kereta kelas bisnis ini menjadi kereta makan, dan kereta pembangkit. Bahkan sudah ada sejumlah kereta makan hasil modifikasi dari kereta Kelas Bisnis yang telah berdinas.

Kereta makan M1 0 82 10 yang merupakan hasil modifikasi dari K2 0 82 20 miliki Depo Semarang Poncol | Foto: Senna Hananto

Sedangkan untuk Kereta Kelas Bisnis di Sumatra belum ada rencana untuk mengubahnya menjadi kereta ekonomi New Generation selayaknya di Jawa. Justru KAI melempar wacana untuk menambah kapasitas kereta penumpang ini dari yang awalnya 64 tempat duduk menjadi 68 tempat duduk.

Sebagai informasi, untuk kereta Kelas Bisnis di Jawa dan KA Sindang Marga, kapasitas tempat duduk yang dijual hanyalah 60 tempat duduk, karena baris 2CD dan 16AB yang sangat sempit jika menghadap depan telah diblokir sistem. Sedangkan KA Sribilah Utama masih menjual seluruh 64 tempat duduknya.

Rencana ini mengundang pertanyaan dari pecinta kereta api di Pulau Sumatra. Komunitas OPKA Sumsel dan Divre 1 Railfans di media sosial mengkritik rencana. Menurut mereka, rencana penambahan tempat duduk di kereta Kelas Bisnis akan mengurangi kenyamanan karena jarak kursi menjadi lebih sempit dan/atau kursi menjadi lebih tegak.

Pihak KAI sendiri belum memberikan rencana lebih mendetail terkait penambahan kursi ini. (RED/IHF)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses