Pemudik Pada Masa Lebaran 2025 Harapkan Kereta Api Lebih Ramah Disabilitas

REDigest.web.id, 5/4 – Kereta api menjadi salah satu moda transportasi yang banyak diminati masyarakat pada masa mudik. Hal ini terbukti dengan tingginya okupansi kereta, terutama dengan keberangkatan dari wilayah Jakarta. Data dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta juga menunjukkan hal demikian.
“Per hari ini, Sabtu (29/3), penumpang yang berangkat tercatat sebanyak 27.934 dengan okupansi sebesar 103 persen,” dilansir dari Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko.
Ixfan menyebutkan bahwa dari Stasiun Pasar Senen, terdapat 42 perjalanan dengan 27.156 tempat duduk yang tersedia. Sedangkan dari Stasiun Gambir, tercatat sebanyak 21.762 penumpang berangkat dengan okupansi mencapai 102 persen. Selain itu, pada 29 Maret 2025 saja, PT KAI Daop 1 mencatat total keberangkatan pemudik dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen sebanyak 49.696 penumpang dengan total 87 perjalanan dan okupansi mencapai 103 persen.
Meskipun demikian, penggunaan kereta api sebagai moda transportasi bagi pemudik bukanlah tanpa masalah, termasuk bagi penyandang disabilitas. Dilansir dari Antara, seorang karyawan swasta asal Tangerang Selatan, Putri Windi Aulia (29), yang sebelumnya mudik menggunakan Kereta Api (KA) Sawunggalih pada Sabtu, 29 Maret 2025 dari Stasiun Pasar Senen, Jakarta, menuju Stasiun Kutoarjo, Jawa Tengah, mengharapkan bahwa fasilitas toilet di gerbong kereta api bisa diperbaiki agar lebih ramah bagi penyandang disabilitas.
“Toilet paling penting, kami pengguna kursi roda kalau naik kereta api itu enggak pernah ke toilet, karena susah dan agak ribet,” katanya di Jakarta, Sabtu, 29 Maret 2025.
Di Indonesia sendiri, keberadaan kereta dengan toilet difabel sendiri walaupun mulai ada secara terbatas pada tahun 2001, penerapannya mulai diterapkan dengan lebih luas pada tahun 2012, pada saat peluncuran kereta ekonomi AC Kemenhub yang nantinya digunakan pada kereta api Menoreh, Majapahit, dan Krakatau (sekarang Singasari). Berlanjut pada tahun 2014 di mana salah satunya pada kereta api Jayabaya, kemudian pada kereta ekonomi New Image 2016 dan Premium 2017, kereta difabel juga diproduksi pada setiap rangkaian kereta ekonomi yang digunakan oleh KAI.
Karakteristik dari kereta difabel ini adalah toilet yang lebih besar untuk dapat digunakan oleh pengguna kursi roda. Sayangnya, penerapan kereta difabel seringkali tidak optimal, dengan kereta ekonomi untuk difabel lebih sering dijadikan dalam 1 rangkaian, seperti pada kereta api Wijayakusuma yang kereta kelas ekonomi premiumnya menggunakan kereta difabel seluruhnya. Selain itu, contoh toilet kereta yang ramah bagi pengguna kursi roda juga dapat dilihat pada kereta api wisata terbaru dari KAI, yaitu kereta Panoramic.

Dilansir dari Tempo, keberadaan toilet ramah disabilitas baru ada pada kereta cepat Jakarta-Bandung (Whoosh). “Untuk kriteria toilet disabilitas di kereta belum ada spesifikasi teknisnya, yang baru ada toilet khusus disabilitas di Indonesia adalah kereta cepat,” ujar staf kajian aksesibilitas dari Direktorat Jenderal Kereta Api Kementerian Perhubungan Muhammad Subhan saat dihubungi Tempo, Minggu, 30 Maret 2025.
Selain itu, Putri juga menambahkan bahwa walaupun terdapat kemudahan bagi akses penyandang disabilitas, masih banyak hal yang perlu diperbaiki.
“Saya kan naik kereta api enggak cuma pas mudik saja, jadi saya berharap supaya semakin ramah dan mudah aksesnya. Kadang ada kereta yang mau naik ke peronnya itu susah banget, terlalu tinggi, harus gotong-gotong. Jadi pas kursi roda mau masuk kadang enggak muat. Kemudian juga tempat untuk menyimpan kursi rodanya saat perjalanan perlu ada,” ujar Putri.
Saat ini, KAI dalam penyediaan fasilitas bagi pengguna kursi roda di dalam kereta, hanya menyediakan area untuk meletakkan kursi roda yang dilipat pada kursi bagian ujung kereta, dengan asumsi bahwa pengguna kursi roda akan turun dari kursi rodanya lalu duduk di kursi penumpang, namun hal ini tidaklah benar. Penumpang pengguna kursi roda membutuhkan akses yang mudah untuk masuk, lalu area kosong tempat kursi roda sehingga penumpang tidak perlu turun dari kursi roda, dan tetap berada di kursi roda pada saat berada di dalam kereta dengan kursi roda. (RED/FD)