Melihat Tembakkan Schwerer Gustav, Meriam Kaliber 80CM Diatas Rel
Mari kembali melihat kebelakang tepatnya saat era perang dunia, rel merupakan salah satu aspek penting yang sangat mendukung. Transportasi logistik, persenjataan, tenaga keprajuritan dan lain-lain, semua dapat dibawa diatas rel. Alasan kecepatan dan keamanan membuat rel menjadi media transmisi yang cukup memadai dalam suasana perang.
Model dari Dora, unit kedua dari Gustav | sumber: wikipedia |
Meriam ini diproduksi oleh Krupp sebanyak 2 unit atas arahan dari Oberkommando des Heeres atau angkatan darat Jerman untuk menyerang salah satu benteng Perancis diperbatasan. Erich Muller, seorang insinyur Krupp memberitahukan hasil perhitungannya bahwa dibutuhkan meriam berkaliber 80cm untuk melakukan misi tersebut. Schwerer Gustav atau Si Besar Gustav berjalan diatas 2 jalur rel. Dengan panjang 47.3 meter, tinggi 11.6 meter dan lebar 7.1 meter, ditopang oleh 8 bogie dengan 5 gandar disetiap bogie, jika ditotal meriam ini memiliki 40 gandar atau 80 roda. Meriam ini diklaim merupakan artileri terbesar pada zamannya. Untuk menembakkan peluru seberat 7 ton yang dimilikinya, meriam ini membutuhkan 250 orang kru diatas meriam, 2.500 di jalur, dan 2 batalion flak untuk melindungi Gustav dari serangan udara. Saking besarnya, diatas meriam ini ada jaringan rel lagi untuk lori pembawa peluru dan sejenis elevator untuk membawa peluru ke “mulut” meriam.
Schwerer Gustav dipindahkan ke Leningrad (sekarang St. Petersburg) dan dirucat sekitar tahun 1945 untuk menghindari penangkapan oleh pihak Uni Soviet.
Dito Aldi Soekarno Putra | RE Digest