AviasiBerita KAIndonesiaKereta Api

Begini Perkembangan Pembangunan Stasiun dan Jalur KA Bandara Soekarno-Hatta

Progres pembangunan Stasiun Bandara Soekarno-Hatta (Aktual)

Bagi yang sudah tidak sabar menantikan jadinya proyek KA Bandara Soekarno-Hatta, tampaknya ada sedikit angin segar yang berembus. Pasalnya, pembangunan stasiun KA Bandara Soekarno-Hatta telah 85% jadi, yang berarti sudah selangkah lebih dekat untuk jadinya proyek KA bandara. Meskipun demikian, proyek rel KA bandara sendiri justru masih belum terlihat perkembangan yang signifikan berkat masalah klasik berupa pembebasan lahan.

Pembangunan Stasiun

Dilansir dari Detik Finance, sesuai dengan keterangan PT Angkasa Pura II pembangunan stasiun telah mencapai 85% dan ditargetkan dapat selesai pada akhir Maret mendatang. Stasiun ini ditargetkan dapat menampung 1.500 penumpang di bangunannya dan 2.000 penumpang di peron, dengan total kapasitas 3.500 penumpang. Stasiun ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas seperti konter pertiketan, gate untuk masuk peron, area komersil, dan yang paling penting adalah integrasi ke stasiun People Mover.

Muhammad Awaluddin selaku Direktur Utama PT Angkasa Pura II menerangkan pada Pena Merdeka bahwa integrasi ini akan mempermudah mobilitas penumpang pesawat dari stasiun KA menuju terminal tujuan, baik itu Terminal 1, Terminal 2, ataupun Terminal 3.

Penampakan Terkini Stasiun Kereta Bandara Soekarno-Hatta
Bagian eksterior Stasiun Bandara Soekarno-Hatta (Angkasa Pura II, via Detik)
Sesuai dengan fakta bahwa progres pembangunan stasiun telah mencapai 85%, wujud fisik dari stasiun ini sendiri telah terlihat jelas, dengan dinding luar yang didominasi warna oranye seperti pada dinding gedung Terminal 1 dan 2 Bandara Soekarno-Hatta, serta kaca jendela yang tampak sedang dalam progres pemasangan. Sementara itu, bagian dalam yang tampak sudah hampir jadi dengan eskalator telah terpasang. Meskipun demikian, pekerjaan masih tampak pada finishing di berbagai tempat yang tampak dengan masih adanya peralatan konstruksi di sekitar gedung stasiun.
Penampakan Terkini Stasiun Kereta Bandara Soekarno-Hatta
Bagian dalam Stasiun Bandara Soekarno-Hatta. Tampak pekerjaan finishing yang masih berlangsung (Angkasa Pura II, via Detik)

Dengan jadinya stasiun KA bandara yang dilaporkan memakan biaya Rp 160 miliar tersebut, maka selesainya proyek KA bandara ini akan makin dekat satu langkah.

Pembangunan Jalur Kereta 

Pembangunan jalur KA bandara di Perimeter Selatan Bandara.

Lain dengan stasiun, lain juga dengan rel kereta. Sampai hari ini belum ada tanda-tanda pembangunan rel dari wilayah Perimeter Selatan hingga Stasiun Batuceper. Padahal target penyelesaian Juli 2017 sudah mendekat. Berdasarkan yang dimuat oleh Antara pada akhir Januari lalu, pembangunan masih terbentur oleh masalah pembengkakan biaya pembebasan lahan yang membengkak hingga Rp 1,5 triliun. Belum lagi sebagian lahan tersebut adalah pabrik yang masih melakukan produksi.

Meskipun demikian, progres pada jalur rel di dalam wilayah bandara sendiri justru sudah sangat terlihat. Ketika Penulis mengunjungi Bandara Soekarno-Hatta pada 12 Februari lalu, telah terlihat kondisi rel sudah terpasang lengkap, begitu juga dengan tiang LAA (meskipun masih belum terpasang) dan bahkan semboyan untuk sepur salah sudah dipasang di lengkung jalan rel yang menempati bekas pintu M1 Bandara Soekarno-Hatta.

Semboyan sinyal muka sepur salah yang telah dipasang.
Progres pembangunan rel KA bandara di bekas pintu M1 Bandara Soekarno-Hatta.

Tidak hanya di wilayah bekas pintu M1 saja, proses pembangunan jalur KA di dalam bandara telah rampung mencapai Stasiun KA Bandara termasuk melewati salah satu underpass yang melintas di bawah taxiway penghubung utara-selatan Bandara.

Jalur KA yang melewati underpass yang melintasi taxiway di bandara Soekarno-Hatta, lengkap dengan salah satu pesawat Boeing 737-800 milik Sriwijaya Air yang sedang melintas (Okezone)

Sesuai yang dilansir dari Tribun, proyek KA bandara dengan panjang jalur 36,3 km dan kapasitas 35.000 penumpang per hari ini telah dijajak sejak tahun 2015 lalu, dan ditargetkan dapat mempercepat mobilitas pengguna jasa angkutan udara karena waktu tempuh ke bandara dapat dikurangi menjadi hanya 45 menit saja.

Kita semua tentunya berharap agar pembangunan KA bandara dapat terlaksana dengan lancar dan sukses tanpa adanya keterlambatan yang lebih lanjut, sehingga dapat beroperasi tepat waktu. Tentu saja hal ini memerlukan keseriusan penggarap proyek serta dukungan dari masyarakat dan pihak-pihak lain yang juga terlibat.

Sumber:
Detik Finance
Pena Merdeka
Antara
Tribun

RE Digest | Ikko Haidar Farozy

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×