Mengintip 5817F, Rangkaian 10 Kereta Terbaru Mahakarya Dipo Depok

Percobaan 5817F saat melintas Stasiun Cawang menuju Depok

(16/7) – Dipo Depok kembali menunjukkan mahakaryanya kepada kita semua. Sebelumnya, Dipo Depok telah sukses memanjangkan dua rangkaian KRL seri 203 dan satu rangkaian KRL seri 1000 yang sebelumnya diperpendek menjadi 8 kereta di masa-masa awal kedinasannya kembali menjadi 10 kereta, meskipun bukan dengan susunan aslinya. Kini, satu mahakarya terbarunya adalah rangkaian KRL seri 5000 formasi 10 kereta, yaitu 5817F. Rangkaian ini diperpanjang dengan mengambil dua kereta dari rangkaian Eidan (pendahulu Tokyo Metro) 5820F, yang telah di-refurbish di Dipo Shin-Kiba pada tahun 1995, diubah nomor serinya, dan didatangkan ke Indonesia sebagai 1090F eks Toyo Rapid. Rangkaian ini diujicobakan di siang hari kemarin (15/7) dengan rute Depok-Manggarai-Depok.

Dua kereta yang diselipkan pada rangkaian 5817F merupakan kereta 1092 dan 1093, yang ketika masih dimiliki oleh Eidan mengenakan nomor 5258 dan 5639. Kedua kereta ini aslinya memiliki bentuk yang sama persis dengan kereta-kereta seri 5000 yang lain, terutama memiliki ukuran kaca pintu yang kecil. Namun, setelah di-refurbish di Dipo Shin-Kiba sebelum dipindahkan ke Toyo Rapid dari Eidan pada tahun 1995, terdapat perubahan pada kedua kereta ini (dan juga seri 5000 lain yang dijual ke Toyo Rapid, kecuali 1110F dan 1120F), yaitu ukuran kaca pintunya menjadi lebih besar seperti pada KRL-KRL subway modern lainnya yang beroperasi di Tokyo. Hal ini menciptakan keunikan pada perbedaan ukuran kaca pintu, seperti halnya beberapa rangkaian KRL seri 205 milik JR East maupun KCJ.

Formasi asli 5817F

Formasi 5817F saat beroperasi di Indonesia. 5248 ditukar dengan 5246 dari 5816F, 5250 dan 5634 dilepas

Selain kaca pintu, interior kereta juga memiliki perbedaan. Interior yang masih asli bawaan Eidan memiliki warna yang lebih gelap dibandingkan dengan interior hasil refurbish. Selain itu, pada interior refurbish juga terdapat kelir hijau pada bagian ujung-ujung kereta di dekat langit-langit kereta yang digunakan untuk tempat penomoran.

Formasi 5817F setelah diperpanjang kembali menjadi 10 kereta

Rangkaian ini langsung menjalani debutnya hari ini, mengisi pemerjalanan KA 1605 dan terusannya yang melayani rute Bogor-Kampung Bandan pulang pergi karena keadaan rangkaian yang sedang defisit, di mana terdapat beberapa rangkaian formasi 10 dan 12 kereta yang sedang didinaskan sebagai rangkaian 8 kereta akibat masalah roda. Selain rangkaian-rangkaian panjang tadi, terdapat juga beberapa rangkaian formasi 8 kereta yang tidak siap untuk digunakan. Menurut laporan dari kontributor kami di lapangan, terdapat beberapa masalah yang dialami rangkaian ini, notably terdapat jeda untuk buka-tutup pintu antara kedelapan kereta asli dari 5817F dan dua kereta dari 1090F, di mana dua kereta dari 1090F membutuhkan waktu lebih lama untuk merespon tuas pintu di kabin masinis.

Perbedaan yang cukup mencolok antara kereta 5927 dan 1092 (5258) | foto: Bpk. Budi Surono

Dengan selesainya ujicoba dan sudah berdinasnya 5817F formasi 10 kereta, maka jumlah rangkaian formasi 10 kereta yang dimiliki oleh KCJ bertambah menjadi 40 rangkaian, yang terdiri dari 26 rangkaian seri 205, 10 rangkaian seri 6000 yang akan bertambah menjadi 12 rangkaian apabila dua rangkaian kelompok terakhir sudah tiba di tanah air, 2 rangkaian seri 203, dan 2 rangkaian “The Piyuts” (sebutan untuk KRL seri 1000 dan 5000 yang diilhami dari suara rilis remnya). Sedangkan 1090F yang dijadikan donor untuk 1080F dan 5817F tinggal menyisakan empat kereta, masing-masing dua kereta motor dan dua kereta trailer. Masihkah rangkaian tersebut dapat digunakan untuk memperpanjang satu rangkaian KRL seri 5000 yang masih memiliki formasi 8 kereta, yaitu 5809F, ataukah program pemanjangan rangkaian akan beralih ke seri lain?

RED | MPSCLFJRN