9 Tahun Berdiri, KCJ Siap Bertransformasi Menjadi KCI
[20/9/17] PT.KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) memperingati hari ulang tahunnya yang ke-9. Tidak seperti peringatan di tahun-tahun sebelumnya, pada 20 September tahun ini ada sesuatu yang berbeda. Acara yang diselenggarakan di depan kantor PT.KCJ di stasiun Juanda, Jakarta ini sekaligus menandai berdirinya PT.KCI, yaitu Kereta Commuter Indonesia. Tenda tempat berlangsungnya acara dipenuhi oleh karyawan PT.KCJ dan perwakilan dari PT.KAI beserta anak-anak perusahaannya yang lain. Selain kalangan internal, turut hadir pula rekan-rekan media, agensi periklanan, penyedia layanan telekomunikasi, dan pihak perbankan yang selama ini telah menjadi mitra kerja PT.KCJ. Tamu yang hadir mendapatkan goodie bag berisi majalah C-News dan buku agenda.
Peresmian nama dan logo PT.KCI | Foto: Muhamad Imron |
Acara dimulai pukul 09.00 dengan pertunjukan musik akustik yang telah disiapkan oleh PT.KCJ. Setelahnya dilanjutkan dengan peresmian nama dan logo PT.KCI oleh direktur utama PT.KCI, Muhammad Nurul Fadhila bersama jajaran direksi. Perubahan nama KCJ menjadi KCI ini merupakan wujud kesiapan PT.KCI untuk mengembangkan sayap ke seluruh Indonesia, karena tidak menutup kemungkinan PT.KCI akan mengelola transportasi KRL di luar Jabodetabek. Peresmian PT.KCI ini diikuti dengan launching dan bedah buku berjudul “Menuju Kereta Commuter Indonesia” yang menceritakan tentang sejarah, sepak terjang, dan proses panjang PT.KCJ dalam menata transportasi KRL Jabodetabek sampai saat ini siap bertransformasi menjadi KCI. Buku ini bisa dibeli oleh khalayak umum di gerai C-Corner.
Launching dan bedah buku “Menuju Kereta Commuter Indonesia” | Foto: Muhamad Imron |
Sesi berikutnya adalah diskusi perkembangan layanan KRL Jabodetabek dengan moderator Aditya Dwi Laksana dari Yayasan Kereta Anak Bangsa. Turut serta dalam diskusi tersebut direktur utama PT.KCI Muhamad Nurul Fadhila, perwakilan pelanggan KRL Muni Lestari, dan pengamat transportasi Djoko Setijowarno. Dalam diskusi tersebut, Muhammad Nurul Fadhila yang akrab disapa Fadhil banyak mengutarakan mengenai inovasi dan penerapan teknologi yang dilakukan oleh perusahaan yang dipimpinnya. Menurutnya, tantangan saat ini yang sedang dihadapi oleh PT.KCI adalah peningkatan kapasitas angkut KRL dalam rangka mencapai target 1,2 juta penumpang per hari. Oleh karenanya pekerjaan Double Double Track (DDT) Manggarai-Cikarang merupakan solusi untuk memperbanyak slot perjalanan KRL di lintas timur sekaligus mengurangi hambatan yang diakibatkan oleh kereta api jarak jauh.
Sementara untuk lintas Duri-Tangerang yang bersinggungan dengan kereta bandara, Fadhil mengatakan hal tersebut tidak dapat dihindari. Solusi yang diberikan PT.KCI adalah dengan memperpanjang peron untuk persiapan pengoperasian KRL dengan stamformasi 12 kereta di lintas Tangerang. Hal ini disiapkan untuk mengantisipasi penumpukan penumpang akibat persinggungan dengan perjalanan kereta bandara. Ditargetkan tahun depan KRL dengan stamformasi 12 kereta sudah beroperasi di lintas Tangerang.
Diskusi bersama pelanggan KRL dan pemerhati transportasi | Foto: Tubagus Gemilang Pratama |
Kesempatan selanjutnya diberikan pada Muni Lestari selaku pelanggan setia KRL yang juga aktif di KRL Mania, sebuah perkumpulan pengguna KRL. Menurut Muni, dirinya mengapresiasi segala bentuk perubahan dan inovasi yang dilakukan oleh PT.KCJ bersama dengan PT.KAI. Menurutnya, teknologi memaksa orang untuk berubah. Sebagai penumpang KRL, Muni mendukung penuh upaya peningkatan pelayanan yang dilakukan oleh PT.KCI dan bersedia mengikuti semua peraturan yang ada, asalkan penumpang diberikan fasilitas yang memadai. Hal senada diungkapkan oleh Djoko Setijowarno yang telah lama menyoroti tentang penertiban stasiun. Menurut Djoko, menertibkan stasiun bukanlah hal yang mudah, dan PT.KAI bersama PT.KCJ telah berhasil melakukannya.
Sebagai penutup diskusi, Fadhil mengungkapkan keinginannya untuk menerapkan teknologi dalam setiap inovasi yang dilakukan oleh PT.KCI. Acara diakhiri dengan foto bersama dirut KCI, moderator dan para narasumber diskusi, yang kemudian dilanjutkan dengan makan siang bersama.
Dirut KCI, moderator, dan narasumber diskusi berfoto bersama | Foto: Tubagus Gemilang Pratama |
RE Digest | Tubagus Gemilang Pratama