Ujicoba Rangkaian 203-109F Setelah Perakitan Menjadi 10 Kereta Dengan Kabin Tengah
Rangkaian 203-109F di jalur 7 Stasiun Manggarai | foto: Saddam “Husein” |
(10/9) – Masih dalam suasana euforia kedatangan 2 rangkaian KRL seri 6000 dari Tokyo Metro, pada hari ini secara mengejutkan 1 rangkaian KRL seri 203 yang pada awalnya dioperasikan sebagai rangkaian formasi 8 kereta (SF8) diujicobakan sebagai rangkaian dengan formasi 10 kereta. Rangkaian tersebut merupakan rangkaian 203-109F, yang semasa di Jepang memiliki nomor rangkaian MaTo 69 dan beroperasi di jalur Joban milik JR East.
2 kabin tengah, 203-1 dan 202-1 | foto: Saddam “Husein” |
Seperti rekannya, 203-106F, rangkaian ini pun memiliki konfigurasi 4 kereta motor dan 6 kereta pengikut (4M6T). Namun, apabila 203-106F masih memiliki 1 kereta motor lain dengan komponen kelistrikan yang aktif meskipun hanya ada 4 kereta motor yang memiliki traksi motor aktif sehingga kebanyakan orang menganggap rangkaian tersebut sebagai rangkaian berkonfigurasi 4M6T dan bukan 5M5T, maka 203-109F benar-benar hanya memiliki 4 kereta motor dikarenakan 2 kereta kabin di tengah rangkaian tersebut merupakan kereta pengikut yang tidak bermesin. Rangkaian ini diujicobakan dengan rute Depok-Manggarai-Depok. Berangkat dari Depok sekitar pukul 1 siang, dan tiba kembali di Depok pukul 3 sore.
Formasi rangkaian 203-109F |
Memanjangnya 203-109F menjadikannya rangkaian SF10 ke-36 yang dimiliki oleh PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) setelah KRL seri 6000 rangkaian 6119F dan 6132F yang baru saja tiba 2 hari yang lalu, dan menjadi rangkaian SF10 ke-16 yang berada di bawah naungan dipo KRL Bogor. Hal ini juga menjadikan kompatriotnya, yaitu 203-108F, menjadi satu-satunya rangkaian KRL seri 203 dengan formasi 8 kereta.