Railink Luncurkan Sistem Pertiketan ARS Bandara Soekarno-Hatta
Acara peluncuran sistem pertiketan ARTS di Stasiun Bandara Soekarno Hatta, Kamis 28 September 2017 | Foto: KA Bandara |
[29/9] – Seiring dengan kemajuan pembangunan rel KA Bandara yang semakin hari semakin mendekati target, tidak ketinggalan juga kemajuan persiapan layanan KA Bandara beserta pendukungnya, termasuk sistem pertiketan KA Bandara Soekarno-Hatta atau dikenal sebagai ARS Bandara Soekarno-Hatta yang baru saja diluncurkan oleh PT Railink.
Dilansir dari laman Facebook resmi KA Bandara, pada hari Kamis tanggal 28 September kemarin bertepatan dengan ulang tahun PT Railink yang ke-11, dilakukan soft launch sistem pertiketan ARS Bandara Soekarno-Hatta yaitu ARTS atau Airport Railway Ticketing System di Stasiun KA Bandara Soekarno-Hatta. Tidak hanya acara soft launch saja, tetapi juga tampak sistem pertiketan ini didemonstrasikan cara kerjanya.
Sistem pertiketan yang dikembangkan oleh PT Railink dengan dukungan perbankan, gateway payment, dan penyedia jaringan ini disebut-sebut mempunyai tiga fitur utama yaitu cashless, cardless, dan manless, yang umum ditemukan pada sistem pertiketan modern di dunia. Sistem ini sekilas serupa dengan sistem yang digunakan sebelumnya oleh PT Railink di ARS Bandara Kualanmu Medan, tetapi dengan beberapa perbedaan dan kesamaan di setiap aspek.
Ciri pertama yaitu Cashless, yang berarti sistem pertiketan ini sifatnya sepenuhnya nontunai. Tidak ada pembayaran secara tunai pada semua channel pembayaran yang melayani ARTS. Hal ini sedikit berbeda dengan sistem pertiketan di ARS Bandara Kualanamu Medan yang masih melayani pembayaran tunai di loket tiket, atau dengan kata lain belum 100% cashless.
Ciri kedua yaitu Cardless, yang berarti sistem pertiketan ini tidak mempunyai kartu khusus untuk transaksi. Transaksi dapat dilakukan dengan kartu bank seperti kartu kredit, kartu debit, dan kartu prepaid. Selain itu juga, terlihat bahwa setelah dilakukan transaksi, diperoleh tiket kertas dengan barcode yang kemudian digunakan untuk tap in pada gate tiket untuk kemudian masuk peron. Hal ini serupa dengan sistem pertiketan di ARS Bandara Kualanamu Medan, meski perbedaannya adalah pada sistem ini pengguna jasa masuk ke peron dengan memasukkan kartu yang didapat setelah membeli tiket ke dalam gate tak ubahnya kartu Single Trip KRL Commuter Line dulu.
Pengunjung setelah berhasil tap in seraya memamerkan tiket kertasnya | Foto: KA Bandara |
Dan ciri ketiga yaitu Manless, yang berarti sistem pertiketan ini tidak mempunyai loket yang dilayani oleh petugas. Tiket bisa dibeli dengan menggunakan vending machine, aplikasi dari smartphone, dan pemesanan internet. Hal ini berbeda dengan sistem pertiketan di ARS Bandara Kualanamu Medan yang masih mempunyai loket yang dilayani oleh petugas meskipun juga mempunyai vending machine untuk pembelian tiket.
Pengunjung mencoba menggunakan vending machine di Stasiun KA Bandara Soekarno-Hatta | Foto: KA Bandara |
Tentu saja diharapkan bahwa dengan sistem pertiketan yang lebih modern dibandingkan dengan sistem pertiketan ARS Bandara Kualanamu Medan, kualitas dan kelancaran pelayanan akan menjadi jauh lebih baik dibandingkan sistem pertiketan ARS Bandara Kualanamu Medan yang sudah sangat baik.
Sumber
Facebook KA Bandara
Railink
RED | Ikko Haidar Farozy