Sistem Persinyalan Manggarai-Jatinegara Akan Dimodernisasi
Ilustrasi sistem persinyalan di Stasiun Manggarai |
[29/9] – Setelah sukses dengan modernisasi persinyalan di lintas timur antara Stasiun Cakung hingga Stasiun Cikarang pada tanggal 7 Juni 2017 lalu, kini PT KAI Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta melanjutkan proses modernisasi persinyalan di antara Stasiun Jatinegara dan Stasiun Manggarai.
Sesuai dengan siaran pers PT KAI Daop 1 Jakarta, proses modernisasi persinyalan ini dilakukan dengan melakukan penggantian sistem persinyalan di lintas Jatinegara-Manggarai dari tipe SSI (Solid State Interlocking) yang telah digunakan di lintas Jabodetabek sejak 1994 menjadi Kyosan K5B buatan Jepang yang sebelumnya telah sukses digunakan di lintas Cakung-Cikarang.
Proses penggantian (switch over) persinyalan ini rencananya akan dilakukan pada Sabtu dini hari besok mulai pukul 00.00 hingga pukul 04.00. Penggantian ini dilakukan guna mendukung program revitalisasi Stasiun Jatinegara dan Manggarai, serta untuk meningkatkan keselamatan, keamanan, dan kelancaran perjalanan KA di lintas tersebut. Hal ini menjadi sangat penting terutama karena saat ini di Daop 1 ada 1.229 perjalanan KA setiap harinya, sehingga diperlukan sistem persinyalan yang lebih modern untuk mendukung tercapainya tujuan tersebut.
Di Daop 1 sendiri selain sistem Kyosan K5B yang telah aktif digunakan di lintas Cakung-Cikarang serta akan segera digunakan di lintas Jatinegara-Manggarai, terdapat beberapa sistem persinyalan elektrik lain yaitu SSI Westinghouse/Siemens di lintas Jakarta-Kota Bogor serta SSI GEC-Alstom di lintas lain di Jabodetabek (Lintas lingkar, lintas Duri-Tangerang, lintas Tanah Abang-Serpong, dan lintas Manggarai-Cikampek yang saat ini sedang secara bertahap diganti), VPI DBRI di lintas Merak-Serpong, PLC McAllister di Dipo Depok, serta SIL PT LEN yang digunakan di lintas Citayam-Cibinong-Nambo.
Senior Manager PT KAI Daop 1 Suprapto menghimbau pengguna jasa KA yang melintas di wilayah Jatinegara-Manggarai pada pagi tanggal 30 September untuk menyesuaikan jadwal kegiatannya guna mengantisipasi keterlambatan perjalanan sebagai dampak dari proses switch over persinyalan ini.
Diharapkan proses modernisasi persinyalan ini dapat berjalan lancar dan dampak dari pekerjaan switch over ini tidak lama, sehingga perjalanan KA juga dapat lebih baik ke depannya dan manfaatnya dirasakan baik oleh pengguna KA jarak jauh ataupun KA komuter (lokal dan KRL Commuter Line).
Sumber
Sugiana, Ahmad dkk. 2015. Study on Interlocking System in Indonesia.
RED | Ikko Haidar Farozy