Berita KAIndonesiaKAI CommuterKereta Api

Hattrick! Tiga Kali Gangguan dalam Sehari di Lintas Jabodetabek

Truk pengangkut backhoe yang tersangkut LAA di dekat Stasiun Palmerah. Kejadian ini adalah yang ketiga dari tiga kejadian gangguan di lintas Jabodetabek kemarin 5/12 | Foto: Twitter PT KCI

[6/12] – Hattrick dalam dunia olahraga mungkin adalah hal yang amat mengagumkan. Bagaimana tidak, dalam tiga kali percobaan, tiga kali itu juga hal tersebut berhasil, seperti mencetak tiga kali gol dalam suatu pertandingan, ataupun memenangkan tiga balapan berturut-turut. Tapi kalau yang hattrick adalah gangguan… Itu justru hal yang sangat menyebalkan. 

Kemarin (5/12), para penglaju KRL Jabodetabek sedang ditimpa ujian yang cukup berat. Pasalnya dalam sehari terjadi tiga kali gangguan di lintas yang menyebabkan banyak keterlambatan yang diakibatkan oleh gangguan tersebut, yaitu di Lintas Lingkar, Lintas Tangerang, dan Lintas Kulon. 
Pertama, adalah gangguan KRL ARS yang terjadi di antara Stasiun Manggarai – Tanah Abang yaitu tepatnya di antara Stasiun Mampang – Sudirman. KRL ARS yang baru saja bertolak dari Stasiun Manggarai menuju Stasiun Sudirman Baru yang sedianya akan melakukan perjalanan ujicoba Lintas KA Bandara justru mengalami gangguan teknis sesuai yang dilansir dari Twitter resmi PT KCI pada pukul 13.59:

Berdasarkan informasi yang diperoleh Tim REDaksi, ternyata gangguan tersebut adalah patah pada dua unit pantograf pada kereta nomor 5 yaitu K1 1 17 47, atau dengan kata lain di rangkaian ARS TS7.


Tim REDaksi yang kebetulan berada di lintas pun tertiban sial di Stasiun Angke dikarenakan tertahan lama di dalam rangkaian KA 1770 menunggu selesainya evakuasi rangkaian KRL ARS. Proses evakuasi dikabarkan selesai pada pukul 15.06 di mana rangkaian KRL ARS yang mengalami gangguan ini kembali mundur menuju Stasiun Manggarai, dengan perjalanan KA dibatasi 5km/jam di lokasi kejadian. Ketika Tim REDaksi tiba di Stasiun Manggarai, alangkah terkejutnya ketika melihat keadaan pantograf yang kerusakannya bisa dibilang cukup parah, di mana pantograf sangat jelas tertarik ke arah belakang.

Keadaan pantograf KRL ARS yang patah setelah dievakuasi ke Stasiun Manggarai

Akibat dari insiden ini juga terdapat beberapa perjalanan KA terpaksa dipotong relasinya untuk mengurangi keterlambatan, dengan perjalanan KA yang dipotong relasinya adalah sebagai berikut:

Belum selesai kehebohan akibat patahnya pantograf KRL ARS, hanya selang beberapa jam terjadi lagi gangguan yang kedua, yang lagi-lagi menimpa rangkaian KRL ARS yang berbeda yang juga sedang menjalani ujicoba Lintas KA Bandara. Namun kali ini kejadiannya berada di Stasiun Rawa Buaya sesuai yang dilansir dari Twitter resmi PT KCI:

Gangguan yang dialami rangkaian ini sekitar satu jam kemudian berhasil ditangani sesuai yang dilansir dari Twitter resmi PT KCI pada pukul 19.01:

Malang belum usai. Ketika para pengguna yang telah kelelahan akan aktivitas harian ditambah dengan perjalanan KA yang ramai-ramai terlambat akibat rentetan gangguan lintas, ternyata terjadi lagi gangguan lintas yang kali ini berada di Lintas Kulon, yaitu tepatnya di JPL 41 Pejompongan di antara Stasiun Palmerah dan Stasiun Tanah Abang.

Berdasarkan yang dirilis pada Twitter resmi PT KCI pada pukul 22.09, gangguan yang ketiga ini berupa rintang jalan yang disebabkan oleh sebuah truk pengangkut backhoe yang tersangkut kabel LAA (!) di perlintasan tersebut.

Sontak saja, terjadi penumpukan penumpang yang bisa dikatakan tidak sedikit di Stasiun Tanah Abang dikarenakan rangkaian KRL tidak bisa bergerak menuju Stasiun Tanah Abang selagi truk yang tersangkut kabel LAA ini dievakuasi, sedangkan gangguan terjadi di jam-jam malam mendekati jam kereta terakhir.

Foto Yogi Andriansyah.
Penumpukan penumpang di jalur 5 dan 6 Stasiun Tanah Abang | Foto: Yogi Andriansyah

Gangguan ini berhasil diatasi sekitar satu jam kemudian sesuai yang dilansir dari Twitter resmi PT KCI pada pukul 23.09:

Berdasarkan informasi yang diperoleh Tim REDaksi, rangkaian KA pertama yang masuk adalah KA 2065 yang kembali sebagai KA 2066 pada sekitar pukul 23.30, yang kemudian berangkat dari Tanah Abang sampai Palmerah menggunakan sepur kiri, sebelum kemudian kembali menggunakan sepur kanan.

Ya semoga sajalah tidak ada lagi hattrick gangguan yang mengakibatkan efek domino seperti ini lagi… Semoga.

RED | Ikko Haidar Farozy

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×