Berita KAIndonesiaKAI CommuterKereta Api

Ikuti Sang Adik, KRL Seri 205 Rangkaian KeYo M15 Dikirim ke Jakarta

KLB penarikan KeYo M15 yang ditarik oleh EF64-1032 | Foto: Twitter @tamagoyaki205
(12/3) – Pada hari Jum’at tanggal 9 Maret 2018, JR East mengirimkan KRL seri 205 rangkaian KeYo M15 (205-29F) dari dipo Keiyo ke stasiun Niitsu sebelum kemudian diangkut dengan truk trailer ke pelabuhan Niigata dalam rangka pengiriman rangkaian seri 205 milik Musashino Line untuk memenuhi kebutuhan armada dari PT. Kereta Commuter Indonesia (KCI). Berbeda dengan pengiriman sebelumnya yang menggunakan lokomotif seri EF81, kali ini lokomotif yang bertugas menarik pengiriman KeYo M15 ke Niitsu adalah lokomotif seri EF64-1000 (dengan nomor yaitu EF64-1032, alokasi Nagaoka Rolling Stock Center) yang juga dikenal sebagai The Sherpa of Joetsu Line karena didesain sebagai lok yang dapat menaklukkan tanjakan dan turunan curam yang terdapat di petak pegunungan dari Joetsu Line. Seperti halnya ketika pengiriman rangkaian KeYo M24 ke Niitsu, banyak pecinta kereta api di Jepang yang memotret pengiriman rangkaian KeYo M15 di sepanjang rute pengiriman, dan juga mengunggah hasil potretannya ke Twitter.

Formasi pengiriman KeYo M15 ke Niitsu
Display penampil tujuan pada KeYo M15 yang diubah menjadi “Shimousa For Jakarta” | Foto: Twitter @tamagoyaki205

Untuk pengiriman KeYo M15, kejutan yang diberikan oleh JR East kepada para pecinta kereta api yaitu display penampil tujuan dibuat menjadi “Shimousa For Jakarta”, serta plat nomor rangkaian diubah menjadi “2 / 42” (mengikuti urutan yang dimulai dari KeYo M24) untuk menandakan bahwa rangkaian ini merupakan rangkaian kedua dari 42 rangkaian seri 205 Musashino Line yang akan dikapalkan dari Niigata ke Tanjung Priok. Meskipun begitu, perjalanan dari KLB (Kereta Luar Biasa) khusus pengiriman rangkaian ini sempat tertahan cukup lama di stasiun Shibukawa dikarenakan terjadinya insiden pohon tumbang di petak Shikishima – Tsukuda, yang berakibat pada penghentian perjalanan KA di Joetsu Line secara sementara dari Shibukawa hingga Minakami selama beberapa jam untuk menyingkirkan pohon tumbang tersebut.

KeYo M15 semasa masih berdinas di Musashino Line | Foto: Twitter @tamagoyaki205

KeYo M15 mengawali karirnya sebagai YaTe 29 pada 3 Februari 1986, yang dimana rangkaian ini dibuat oleh Tokyu Car Corporation (sekarang J-TREC) sebagai bagian dari pesanan JNR (Japanese National Railways) untuk pembelian armada baru yang direncanakan untuk menggantikan seri 103 di Yamanote Line yang mulai menunjukkan tanda-tanda penuaan pada era 1980-an awal. Formasi awal rangkaian ini ketika beroperasi di Yamanote Line adalah sebagai berikut:

Formasi awal YaTe 29
Pada 1 April 1987, JR East sebagai penerus dari JNR untuk wilayah Tokyo Metropolis, Tohoku dan Koshin’etsu mewarisi YaTe 29, dan kemudian menjalani modifikasi pelepasan perangkat MG pada unit MoHa 204 paling tengah (yaitu MoHa 204-86) pada tahun 1988. Selain itu, pada rangkaian ini disisipkan satu unit kereta 6 pintu buatan Kinki Sharyo (yaitu SaHa 204-29) di posisi kereta nomor 10 pada tahun 1991, sehingga formasinya menjadi seperti berikut ini:
Formasi YaTe 29 pasca menjalani pelepasan perangkat MG pada MoHa 204-86
Formasi YaTe 29 pasca penyisipan SaHa 204-29 yang bertahan hingga digantikan oleh E231-500
Formasi tersebut selanjutnya menjadi formasi normal dari semua rangkaian seri 205 milik Yamanote Line (termasuk pula YaTe 29 yang dibahas pada artikel ini) hingga kemudian seri 205 tergantikan oleh seri E231-500 pada periode 2002 – 2005 (dimana YaTe 29 resmi ditarik dari dinasan pada kisaran akhir tahun 2002 hingga awal tahun 2003). Pasca ditarik dari dinasan di Yamanote Line, YaTe 29 kemudian mengalami perubahan formasi secara besar-besaran menjadi seperti berikut ini:

Perubahan pola rangkaian YaTe 29 pada tahap awal pasca ditarik dari dinasan di Yamanote Line

Di bawah ini adalah penjelasan dari perpindahan masing-masing unit dari YaTe 29:

  • SaHa 204-29: transfer ke dipo Kawagoe, dirangkai dengan HaE 14 (yang kemudian dikapalkan ke Tanjung Priok pasca pensiun dari dinasan di Saikyo Line dan selanjutnya beroperasi sebagai rangkaian milik KCI).
  • MoHa 204-86, MoHa 205-86: modif sebagai MoHa 204-3112 dan MoHa 205-3112, dirangkai dengan SeN M12 (transfer ke Senseki Line).
  • SaHa 205-58, SaHa 205-57: modif sebagai KuHa 204-3114 dan KuHa 204-3115, dirangkai dengan SeN M14 (transfer ke Senseki Line).
  • KuHa 204-29, KuHa 205-29, MoHa 204-87, MoHa 205-87, MoHa 204-85, MoHa 204-85: transfer ke Nambu Line sebagai NaHa 45.

Setelah menjalani proses pelepasan perangkat ATC yang disertai dengan pemasangan perangkat ATS (yaitu ATS-P dan ATS-Sn) untuk dapat beroperasi di Nambu Line, YaTe 29 yang telah berubah nama menjadi NaHa 45 memulai debutnya di Nambu Line pada tanggal 15 Juli 2003. Formasinya sendiri terdapat di tabel berikut:

Formasi YaTe 29 pasca berubah menjadi NaHa 45

Namun tidak butuh waktu lama, pada 30 Juni 2005 NaHa 45 resmi dipindahkan ke Musashino Line dalam rangka memenuhi kebutuhan rangkaian baru untuk menggantikan seri 103, yang dimana rangkaian ini juga menjalani modifikasi unit kereta bermotor menjadi seri 205-5000. Ketika menjalani proses pemindahan inilah muncul masalah dimana unit kereta trailer tengah dari rangkaian ini sudah terlanjur dimodifikasi menjadi trailer berkabin untuk 205-3100 milik Senseki Line, sehingga kemudian JR East memutuskan untuk mengambil kereta trailer tengah tipe SaHa 205 dari rangkaian seri 205 milik Saikyo Line yang tergantikan oleh kereta trailer 6 pintu (SaHa 204) eks Yamanote Line, yaitu SaHa 205-153 (eks HaE 4) dan SaHa 205-208 (eks HaE 16) sebagai kereta trailer tengah untuk NaHa 45 yang dipindahkan ke Musashino Line. Alhasil formasinya menjadi seperti pada tabel berikut ini:

Formasi NaHa 45 setelah dimodifikasi menjadi seri 205-5000 dan mendapat nomor rangkaian KeYo M15

Ketika dipindah ke Musashino Line inilah NaHa 45 resmi mendapat nomor rangkaian baru untuk Musashino Line yaitu KeYo M15. Namun di sini terjadi sebuah hal yang sekiranya cukup unik sekaligus
menggelitik penulis kalau melihat pada pemilihan kereta trailer tengah
yang disisipkan pada KeYo M15. Alasan paling utama yang membuat nomor urut kereta trailer tengahnya menjadi acak-acakan adalah bahwa pasangan dari masing-masing trailer car yang bersangkutan dijadikan kereta trailer berkabin untuk seri 205-1100 milik Tsurumi Line, yang dimana tabel perubahannya adalah sebagai berikut:

Tabel perpindahan unit HaE 4 sebelum dirangkai dengan SaHa 204 yang berkaitan dengan pemasangan kereta trailer tengah pada rangkaian KeYo M15
Tabel perpindahan unit HaE 16 sebelum dirangkai dengan SaHa 204 yang
berkaitan dengan pemasangan kereta trailer tengah pada rangkaian KeYo
M15

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa pasangan dari SaHa 205-153 yaitu SaHa 205-152 dimodifikasi menjadi KuHa 205-1109 milik NaHa T19, sedangkan pasangan SaHa 205-208 yaitu SaHa 205-209 mendapat modifikasi sebagai KuHa 205-1103 milik NaHa T13. Adapun untuk tabel yang menjelaskan perpindahan lanjutan dari masing-masing unit YaTe 29 pada saat rangkaian NaHa 45 resmi berubah nama menjadi KeYo M15 (setelah disisipkan kedua unit kereta trailer tipe SaHa 205 yang nomor urutnya berbeda sangat jauh), detail dari tabelnya yaitu:

Tabel perubahan lanjutan dari pola rangkaian YaTe 29

Setelah semua proses perpindahan selesai, KeYo M15 resmi menjalani dinas di Musashino Line pada pertengahan tahun 2005. Modifikasi yang dilakukan untuk membuat unit kereta bermotornya menjadi grup seri 205-5000 sendiri pada dasarnya sama dengan yang dibahas pada artikel pengiriman KeYo M24, tetapi dikarenakan unit MoHa 204 yang dimodifikasi tersebut semuanya memiliki perangkat MG maka ketika pekerjaan modifikasi dimulai pekerjaan pemasangan SIV tidak dilakukan sama sekali oleh bengkel yang menangani modifikasi kereta bermotor grup seri 205-0 (grup utama seri 205) menjadi grup seri 205-5000. Sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan MG sebagai perangkat suplai arus listrik sekunder untuk rangkaian KRL komuter dengan traksi VVVF di JR East termasuk merupakan contoh yang cukup jarang (yang dimana ketika 205-5000 rangkaian full MG mulai beroperasi hanya seri 207-900 milik Joban Local Line yang merupakan seri KRL komuter milik JR East yang menggunakan MG sebagai perangkat suplai arus listrik sekunder). Meskipun begitu, rangkaian ini beroperasi secara normal tanpa ada hambatan yang berarti, hingga kemudian rangkaian ini resmi mengakhiri dinasnya pada tanggal 5 Maret 2018 sebelum kemudian ditarik ke Niitsu untuk persiapan dari perjalanan jauh menuju Jakarta. Lalu bagaimanakah kabar dari rangkaian-rangkaian selanjutnya yang akan menyusul untuk dikapalkan ke Tanjung Priok pada tahun ini? Mari kita tunggu saja laporannya di akhir tahun ini…

RE Digest | Arya Dwi Pramudita

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×