Ini Genre Musik Favorit Railfans Versi RED
Musik adalah salah satu hal yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia di zaman modern. Tanpa musik, kehidupan seseorang mungkin tidak akan berwarna. Bahkan musik sudah menjadi salah satu media yang digunakan oleh manusia untuk banyak alasan, seperti promosi, propaganda, religi, bahkan menyatakan perasaan.
Beberapa waktu lalu, kami iseng mengadakan polling dan tanya jawab lewat Instagram kami tentang hal-hal yang sama sekali tidak berhubungan dengan kereta api. Salah satunya tentang musik. Dari tanya jawab tersebut, kami menemukan bahwa ada beberapa genre atau jenis musik mayoritas yang menjadi favorit para pecinta kereta api. Apa saja genre tersebut?
Rock, Metal, Punk, dan turunannya
Penyanyi gondrong dan bertato, headbang, moshing, keras. Mungkin kata-kata itu yang pertama kali terbesit di pikiran anda bila mendengar tentang musik ini. Musik dengan genre Rock, Metal, Punk, Alternative, Pop-Punk, Power Pop, dan turunan-turunannya ternyata menjadi salah satu genre favorit dari pecinta kereta api.
Bagaimana tidak? Musik dengan genre ini, terutama untuk generasi 1990-an, merupakan genre yang dikenal saat generasi 1990-an masih sekolah di tingkat SMP atau SMA. Pada saat itu, band-band indie lokal dengan genre musik seperti ini sedang menjamur. Sedang naik daunnya beberapa band asing seperti Bring Me The Horizon, Green Day, My Chemical Romance, A Day To Remember, Simple Plan, Paramore dan lain-lain pada rentang waktu yang sama juga turut andil dalam menjamurnya band-band lokal tersebut.
Karena banyak lagu-lagu yang timeless pada genre inilah yang kemudian menyebabkan “ikatan batin” pada sebagian besar pecinta kereta api terutama generasi 1990-an. Penulis sendiri merupakan pecinta musik dari genre ini.
Electronic Dance Music (EDM)
Genre yang satu ini merupakan genre yang lagi hype akhir-akhir ini. Kebanyakan pecintanya adalah anak-anak generasi 2000-an yang memang sedang tumbuh dewasa di kala genre EDM sedang naik daun. Musisi-musisi EDM di antaranya adalah Marshmello, Skrillex, dan Zedd.
Ciri khas musik EDM adalah penggunaan alat-alat elektronik dan juga synthesizer dalam pembuatan musiknya. Maka dari itu, jika anda pergi ke konser EDM, anda pasti akan melihat sang musisi menggunakan laptopnya dalam bermusik.
Sampai detik ini, EDM masih menjadi genre yang hype. Bahkan banyak musisi-musisi yang biasanya membuat musik dalam genre lain ikut mencoba membuat lagu ber-genre EDM dengan mencampurkan instrumen elektronik ke dalam lagu-lagunya.
Dangdut Koplo
Nah, yang satu ini juga lagi banyak digandrungi sama pecinta kereta api. Terutama sejak Siti Badriah dan Via Vallen naik daun. Goyang sitik joss! Penulis ga perlu komentar banyak-banyak kayaknya ya, hehehe.
K-Pop
Masih ingat dengan Korean Wave beberapa tahun belakangan? Ya, selain drama Korea dan budaya Korea, Korean Wave juga telah membawa musik Korean Pop (K-Pop) ke tanah air. Sekarang, siapa sih yang ga tau sama EXO, Big Bang, Blackpink, SHINee, Girls Generation, BTS, dan kawan-kawan? Aye ayeee!
Oh iya jadi pengen OOT nih, sekarang lagi ada drama Korea adaptasi dari Jaka Tarub yang lagi tayang loh!
Genre Jejepangan
Nah, genre jejepangan juga ga kalah tenar nih. Memang tidak dapat dipungkiri, adanya JKT48 juga sebagai penyeimbang dari Korean Wave di beberapa tahun ke belakang, agar masyarakat juga menjadi tahu bahwa ada juga genre J-Pop.
Sebetulnya, genre jejepangan sendiri bukan barang baru di Indonesia. Orang Indonesia telah mendengarkan lagu-lagu Jepang sejak ayah dan ibu kita masih sekolah alias udah lama banget. Satu lagi, musik Jepang ga melulu soal J-Pop dan idol koq! Ada juga J-Rock yang contoh musisinya ONE OK ROCK yang tenar di dunia barat, atau L’Arc en Ciel yang klasik banget dan anak 1990-an pasti tau. (RED/MPF)