Kemenhub Tambah Subsidi Kereta Api Pada 2020

Rabu, 1 Januari 2020 Bayu Tri Sulistyo

KA Sri Tanjung. Salah satu KA jarak jauh yang mendapatkan PSO pada tahun 2020

[1/1]. Kementerian Perhubungan menambah anggaran Public Service Obligation (PSO) atau subsidi angkutan kereta api pada tahun 2020 ini. Anggaran ditambah sebanyak Rp 0,3 triliun dari yang sebelumnya Rp 2,37 triliun pada 2019 menjadi Rp 2,67 triliun pada 2020.

Sedangkan anggaran Infrastructure Maintenance and Operation (IMO) atau kewajiban perawatan dan pengoperasian prasarana perkeretaapian milik negara di tahun 2020 sebesar Rp 1,5 triliun.

Penambahan anggaran dilakukan seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan transportasi kereta api. Sedangkan peningkatan IMO dilakukan karena perawatan dan pengoperasian prasarana serta pembangunan infrastruktur yang naik selama 5 tahun terakhir.

PSO sebesar Rp 2,67 triliun ini nantinya akan dialokasikan untuk KA ekonomi jarak jauh, KA ekonomi jarak menengah, KA ekonomi Lebaran, KA lokal, KA komuter, dan Commuter Line. Porsi terbesar diberikan pada Commuter Line yakni sebesar Rp 1,55 triliun disusul KA lokal sebesar Rp 604,66 miliar dan KA ekonomi jarak menengah sebesar Rp 318,566 miliar.

KA komuter mendapatkan alokasi PSO sebesar Rp 134,11 miliar. Untuk KA ekonomi jarak jauh hanya akan ada 3 KA yang mendapatkan PSO yakni KA Kahuripan (Kiaracondong – Blitar), KA Bengawan (Pasar Senen – Purwosari), dan KA Sri Tanjung (Lempuyangan – Banyuwangi) dengan alokasi anggaran sebesar Rp 60,788 miliar.

Untuk KA ekonomi Lebaran hanya akan ada 2 KA yang mendapatkan PSO yakni KA Pasundan (Kiaracondong – Surabaya Gubeng) dan Matarmaja (Pasar Senen – Malang) dengan alokasi anggaran sebesar Rp 349,51 juta.

Seperti dikutip dari Kompas.com, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam pernyataan tertulisnya berharap operator dapat memberikan pelayanan maksimal. Dirinya menginginkan Indonesia memiliki daya saing di dunia internasional terutama dalam bidang perkeretaapian.

(RED/BTS)