[RED Citizen] Reska Series #4 – Train Chicken with Rice

Hola sobat RED dimana pun kalian berada! Kali ini #ReskaSeries kini kembali hadir menyapa para pembaca setia. Selama kami absen, terdapat perubahan yang dilakukan Reska dalam mengemas produknya. Perubahan tersebut terdapat pada kemasan plastik yang biasa digunakan. Kemasan itu telah berubah menjadi kemasan kertas yang diklaim lebih ramah lingkungan. Selain itu, menu-menu baru juga bermunculan sebagai pelengkap atau pengganti dari menu-menu lama. Salah satu menu baru yang dikenalkan oleh Reska yakni Train Chicken with Rice. Penasaran bagaimana ulasan saya terhadap menu ini? Simak paragraf-paragraf yang akan saya sajikan di bawah!.

Sebenarnya, produk semacam Train Chicken with Rice sudah pernah dirilis pada April 2018. Saat itu, Reska merilis sebuah makanan yang memiliki nama serupa yakni Train Chicken. Perbedaan dengan menu yang baru yakni tidak adanya embel-embel with Rise pada produk yang lama.

Nihilnya embel-embel tersebut disebabkan karena tidak disertakannya nasi sebagai sumber karbohidrat tetapi Reska menggunakan kentang sebagai penggantinya. Kemasan yang digunakan oleh pendahulunya masih menggunakan plastik yang tidak ramah lingkungan sementara pada produk suksesornya, Reska menggantinya dengan kemasan berbahan kertas. Untuk melihat seperti apa produk Train Chicken pada tahun lalu, sobat RED dapat menonton video ulasannya di saluran YouTube milik salah satu kontributor kami disini.

Train Chicken with Rice sebagai produk suksesor disajikan dengan baik dalam kemasan kertas. Dengan banderol OTR (On The Rail) seharga 35 ribu rupiah, sobat RED sudah bisa mendapatkan satu kotak makanan berukuran lumayan besar. Kotak tersebut berisi nasi sebagai sumber karbohidrat, dua ayam berukuran besar sebagai sumber protein, tiga macam penyedap rasa, dan peralatan makan seperti sendok dan garpu plastik, tusuk gigi, dan tisu. Menurut saya sendiri, harga tersebut berbanding lurus dengan menu yang sobat RED dapatkan.

Nasi yang disediakan lumayan banyak, hampir setara dengan porsi ayam yang disajikan meskipun saya menghabiskan nasinya lebih dahulu daripada ayamnya. Dua ayam berukuran besar yang saya dapatkan adalah bagian dada dan bagian paha bawah.

Sobat RED bisa tenang karena ayam yang disajikan memiliki banyak daging, bukan hanya berukuran besar karena bagian kulit krispinya saja. Rasanya? Menurut saya sendiri, rasanya tidaklah buruk karena terasa seperti ayam krispi pada umumnya. Namun, poin plus yang ada disini yakni ayam tersebut tetap kenyal dan tidak alot.

Seperti yang sudah banyak orang ketahui, makanan yang dijual oleh Reska merupakan makanan beku yang dipanaskan kembali di atas kereta makan. Pemanasan ulang ini tidak membuat ayam yang dijual menjadi alot, hal yang terjadi di luar perkiraan saya.

Tiga macam penyedap rasa yang disediakan yakni satu plastik sambal bermerek dengan keterangan sambal pedas yang rasanya sama sekali tidak pedas, satu plastik sambal korek yang ternyata tidak ada korekannya dengan rasa yang tidak pedas, dan satu plastik mayones yang kurang manis. Untuk ketiga macam penyedap rasa ini, penulis berharap agar kedepannya Reska dapat memberikan penyedap rasa dengan kualitas yang lebih baik dan isi yang lebih banyak untuk menyesuaikan dengan dua porsi ayam yang berukuran besar.

Sementara itu, peralatan makan yang telah disediakan dalam produk ini sudah baik. Namun, ada baiknya sebelum membeli produk ini, sobat RED sudah menyediakan tisu dalam jumlah banyak atau sapu tangan pribadi karena makanan ini memiliki banyak penyedap rasa bersifat cair yang mudah sekali berlepotan. Tentu akan ribet sekali apabila sobat harus bolak-balik ke toilet sebelum menikmati produk ini.

Terakhir, menu ini dapat ditemukan di berbagai kereta karena merupakan menu yang sepertinya sudah menjadi menu standar di setiap kereta. Meskipun penulis membeli produk Train Chicken with Rice di KA Tawang Jawa Premium, menu ini juga dapat ditemukan di kereta dengan status ekonomi biasa seperti KA Matarmaja. Bagaimana sobat RED, apakah tertarik untuk mencobanya? [RED CITIZEN/AFD]