BPPT-LEN Uji Kalayang Bandara Soetta tanpa Masinis
[23/7] Setelah beroperasi dengan masinis sejak awal pembukaannya pada 2017 silam, APMS Skytrain yang lebih dikenal sebagai Kalayang di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) telah diujicobakan tanpa masinis atau driverless.
Seperti yang dilansir dari Tempo, pihak BPPT dan PT LEN Industri telah melakukan ujicoba operasi Kalayang tanpa masinis. Ujicoba ini dilakukan dalam rangkaian akhir audit teknologi Communication-Based Train Control atau CBTC oleh BPPT. Sistem CBTC pada Kalayang ini akan mengendalikan empat rangkaian APMS dari terminal 1 ke terminal 3. Hal ini adalah peningkatan dari operasional Kalayang selama ini yang hanya menggunakan dua rangkaian saja.
Dalam keterangan tertulis pada Media Selasa (21/7) kemarin, Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi, dan Material BPPT Eniya Listiani Dewi mengatakan pengecekan sistem CBTC ini selama 14 bulan dengan segala sistemnya telah bergerak dengan baik. Meskipun ada beberapa perbaikan prosedur yang perlu dilakukan, perbaikan tersebut telah selesai dilakukan dan rekomendasi teknis BPPT bisa dikeluarkan.
Sebelumnya seperti dikuti dari Instagram resmi Ditjen Perkeretaapian, ujicoba sistem driverless ini juga telah dilakukan sejak Agustus 2018 lalu.
Eniya mengatakan Kalayang ini akan menjadi kereta tanpa masinis pertama di Indonesia. Ia juga berharap penerapan sistem Automatic Train Operation (ATO) dan Automatic Train Protection (ATP) diterapkan di semua lintas kereta api. Saat ini, sistem ATO dan ATP telah diterapkan pada MRT Jakarta dan akan diterapkan pada LRT Jabodebek. Sedang sistem ATP sudah diterapkan pada LRT Jakarta, dan pernah diujicobakan pada lintas Solo-Yogyakarta.
Saat ini Kalayang yang digunakan sekitar 20-25 ribu pengguna sehari ini dioperasikan dan dirawat oleh PT LEN Industri. LEN sendiri berperan dalam membangun fasilitas operasi Kalayang (persinyalan CBTC, ruang kendali, dan kelistrikan), serta integrasi sistem antara sarana, prasarana, dan fasilitas oeprasi. (RED/IHF)