Berita KAIndonesiaKereta Api

Armada KA Dang Tuanku akan Dipreservasi di Pariaman

Interior armada kereta buatan 1958 di Balai Yasa Padang saat ditinjau. Salah satu kereta ini rencananya akan dipreservasi bersama lokomotif BB 303 78 10. | Foto: Kominfo Kota Pariaman

[26/8] Kabar baik tiba dari dunia kereta api Sumatera Barat. Pasalnya pemerintah Kota Pariaman meminta PT KAI Divisi Regional (Divre) II Sumatera Barat untuk mempreservasi lokomotif dan kereta yang pernah digunakan sebagai KA Dang Tuanku.

Dilansir dari Sitinjau Sumbar, Walikota Pariaman Genius Umar meninjau Balai Yasa Padang pada 1 Agustus lalu. Kunjungan ke Balai Yasa Padang ini dilakukan saat sebelum meninjau pengoperasian kembali KA Sibinuang dari Stasiun Padang.

Genius mengingatkan kepada Kepala Divre (Kadivre) II Sumatera Barat Insan Kesuma permintaan pemerintah Kota Pariaman untuk preservasi armada KA Dang Tuanku. Lokomotif dan kereta ini diminta oleh pemerintah Pariaman untuk dibawa ke Kota Pariaman sebagai museum. Genius mengatakan beberapa hari lalu ia telah mengajukan permintaan ini, dan sekarang ia membawa OPD Pemkot Pariaman untuk meninjau langsung kondisi kereta dan lokomotif. Kereta dan lokomotif ini menurutnya akan dibersihkan dan direhabilitasi agar indah kembali.

Ia juga menerangkan alasan permintaan preservasi ini untuk menciptakan daya tarik wisata baru di Pariaman. Sementara itu, Stasiun Pariaman yang telah dibuka dari 1908 sendiri telah dijadikan cagar budaya oleh pemerintah Kota Pariaman.

Sementara itu, Insan Kesuma secara langsung memberikan respon positif atas permintaan pemerintah Kota Pariaman. Pihak PT KAI Divre II menyetujui untuk mempreservasi satu lokomotif dan satu kereta di museum kereta api di Pariaman. Lokomotif yang akan dipreservasi adalah BB 303 78 10 (BB 303 36), sedang kereta yang akan dipreservasi adalah bekas armada Dang Tuanku buatan 1958.

Pihak KAI juga menyatakan kesiapannya untuk membantu pengangkutan kereta dan lokomotif ini menuju Stasiun Pariaman. Begitu pula dengan proses restorasi agar tampil sebagaimana keadaan asli saat jayanya. (RED/IHF)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×