Hindari Serangan, Warga Sipil Ukraina Berlindung di Stasiun Bawah Tanah
REDigest.web.id, 27/2 – Sebagai dampak dari invasi Rusia, warga sipil Ukraina memanfaatkan berbagai tempat untuk berlindung. Di antaranya adalah stasiun-stasiun KRL bawah tanah di Kyiv dan Kharkiv.
Melansir dari VOA Indonesia, warga kota Kyiv mulai mengungsi menuju stasiun KRL bawah tanah sejak Rusia mengumumkan “operasi militer khusus” di Ukraina pada Kamis (24/2). Satu jam setelah gelap, stasiun KRL bawah tanah Kyiv Metro tampak penuh oleh anak-anak dan keluarga yang mengungsi.
Mereka tampak membawa sejumlah barang pribadi seperti perlengkapan tidur, selimut, dan teka-teki silang. Ada pula yang membawa anjing piaraan mereka. Salah satu warga setempat, Bogdan Voytenko menyebut stasiun KRL bawah tanah merupakan satu-satunya tempat mereka dapat berlindung dari serangan.
Sementara itu, keadaan serupa juga terjadi di Kharkiv. Melansir dari The Washington Post, para warga sipil mengungsi menuju stasiun bawah tanah untuk menghindari serangan. Para warga tampak membuka telepon genggam mereka untuk mengecek berita, ataupun kabar dari keluarga.
Stas Dikii, salah seorang warga Kharkiv berkata mereka menanti kabar baik jika Kharkiv dapat terselamatkan. Sementara warga Kharkiv lainnya, Oksana Nipogodneyeva berharap situasi ini dapat segera terselesaikan secara damai.
Penggunaan stasiun KRL bawah tanah untuk berlindung dari serangan sendiri pernah terjadi saat Perang Dunia II. Saat itu, para warga sipil berlindung dari serangan udara Nazi Jerman terhadap London, Inggris. Serangan udara ini terjadi pada September 1940-Mei 1941 dan terkenal sebagai “The Blitz”. (RED/IHF)