Invasi Rusia ke Ukraina, Negara Tetangga Operasikan Kereta Evakuasi
REDigest.web.id, 26/2 – Pada Kamis (24/2), Rusia melancarkan invasi ke negara tetangganya, Ukraina. Sontak perusahaan KA dari negara-negara tetanggana pun menawarkan bantuan kereta evakuasi dari Ukraina.
Seperti misalnya Czech Railways (České dráhy-CD). Dalam akun Twitter resminya (bahasa Ceko) mereka mendapat wewenang dari Kementerian Perhubungan Cekoslovakia untuk mengoperasikan kereta evakuasi. Mereka menawarkan untuk mengoperasikan kereta evakuasi dengan kapasitas hingga 6.000 penumpang.
České dráhy dnes nabídly českým státním orgánům a ukrajinským orgánům cestou @min_dopravy vozy pro evakuaci civilistů z #Ukraina. #CeskeDrahy mohou vypravit několik evakuačních vlaků s maximální kapacitou přes 6 000 míst. Vlaky jsou i k evakuaci osob také na území našich sousedů. pic.twitter.com/KW8TU7XW2y
— České dráhy, a.s. (@ceskedrahy_) February 24, 2022
Lalu kemudian The Railway Company of Slovakia (Železničná spoločnosť Slovensko-ŽSSK) pada situs resmi mereka (bahasa Slovakia) juga mengumumkan hal yang senada. Mereka telah berdiskusi dengan Kementerian Perhubungan Slovakia untuk mengoperasikan kereta evakuasi. Mereka pun juga mengucapkan ucapan solidaritas bagi Ukraina dan berharap agar pertempuran dapat berhenti.
Selain itu, ŽSSK juga mengumumkan mereka telah menghentikan sejumlah rute reguler menuju Ukraina selama invasi berlangsung.
Melansir dari Railjournal, Ukrainian Railways (Укрзалізниця; Ukrzaliznytsia-UZ) juga menjalankan kereta evakuasi untuk warganya dari Luhansk, Donetsk, dan Odessa. Meskipun terdapat jam malam dari 22.00 hingga 07.00, stasiun KRL bawah tanah juga terbuka untuk pengungsi.
Begitu pula dengan Russian Railways (Российские железные дороги; Rossiyskie zheleznye dorogi-RZD). Operator KA ini menjalankan kereta evakuasi bagi warganya di bagian selatan Rusia. Tersedia 3.600 kursi pada Kamis (24/2) dan 5.000 kursi pada Jumat (25/2). Kereta api tambahan juga beroperasi dari Adler, Rostov, Krasnodar, Novorossiysk, Anapa dan Belgorod menuju Moskow.
Sebagai informasi, invasi oleh Rusia berlangsung pada Kamis (24/2) setelah sebelumnya Rusia mengakui wilayah pro-Separatis pada Senin (21/2). Invasi ini telah menimbulkan kecaman dan sanksi atas Rusia dari berbagai negara. Pemerintah Indonesia sendiri turut mengecam sikap Rusia atas invasi ini. (RED/IHF)