Tabrakan KRL Commuter Line dengan Mobil, KAI Kembali Tutup Perlintasan
REDigest.web.id, 21/4 – Kabar kurang baik menimpa jagat KRL Commuter Line. Pasalnya terjadi tabrakan antara rangkaian KRL Commuter Line dengan sebuah mobil di perlintasan wilayah Rawageni.
Berdasarkan informasi yang Tim REDaksi peroleh, kejadian ini terjadi pada Rabu (20/4) pagi. Saat itu KRL rangkaian BUD24+25 sedang berdinas sebagai KA 1077 dengan relasi Bogor-Jakarta Kota. Saat melaju dari Citayam menuju Depok, KRL ini menabrak sebuah mobil putih.
Akibatnya mobil ini pun ringsek dan tersangkut. Posisi tersangkutnya mobil ini membuat rangkaian KRL ini tersangkut dan tak bisa melanjutkan perjalanannya. Akibatnya, terjadi keterlambatan parah pada sejumlah perjalanan KRL Lin Sentral dan Lingkar pada pagi hari.
Beruntung tidak ada korban jiwa, bahkan dalam sebuah video yang viral, sopir tampak berhasil meloloskan diri melalui kaca depan. Meski demikian proses evakuasi berlangsung lama, bangkai mobil baru bisa disingkirkan pada siang hari. Bahkan rangkaian KRL ini pun harus dilepas menjadi dua bagian untuk memudahkan proses evakuasi.
Buntut Panjang
Peristiwa tabrakan ini pun kemudian berbuntut panjang. Melansir CNN Indonesia, KAI pun langsung menutup perlintasan tempat kejadian tabrakan ini. Tampak pagar dan spanduk peningkatan keselamatan telah terpasang di sore hari. Akibatnya warga yang hendak mengakses Jalan Rawageni harus memutar jauh hingga jembatan akses Depo Depok. Para warganet di media sosial pun mengeluhkan karena selain jauh, jalan di Depo Depok sangat sempit.
View this post on Instagram
Tidak hanya itu, sopir mobil yang tertabrak KRL pun mendapat tuntutan dari pihak KAI. Melansir dari Detik, VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan kecerobohan sopir tersebut menyebabkan gangguan perjalanan KRL sehingga aktivitas banyak orang terhambat. Selain itu, juga terjadi kerusakan pada sarana KRL yang tertabrak mobil tersebut.
Sang sopir pun justru merasa ia tak bersalah, ia merasa palang pintu perlintasan tersebut terbuka. Ia juga menganggap seharusnya KAI menyediakan palang pintu perlintasan yang benar, bukannya manual. Namun melansir dari Wowkeren, penjaga perlintasan justru merasa dirinya telah setengah menutup palang pintu. Akan tetapi, supir mobil tersebut tetap menerobos meski telah diteriaki, alhasil mobil tersebut pun tersambar KRL yang melintas.
Berdasarkan penelusuran Tim REDaksi, perlintasan ini sendiri memang berstatus tidak resmi. Dalam data Sintelis KAI Daop 1 yang terlampir dalam Permenhub 94 tahun 2018, perlintasan di lokasi Km 34+665 ini merupakan perlintasan liar. Selain perlintasan ini, ada banyak perlintasan liar yang menjadi akses perumahan di antara Stasiun Citayam dan Stasiun Depok.
Menurut salah satu rekan Tim REDaksi yang merupakan warga sekitar, harus ada peningkatan pada salah satu perlintasan menjadi perlintasan resmi. Hal ini karena tidak ada akses jalan alternatif sama sekali di antara perlintasan Stasiun Citayam dan jembatan akses Depo Depok, padahal perlintasan Stasiun Citayam sering macet parah.
Selain itu, akses warga menuju Depok juga lebih mudah menggunakan Jalan Raya Citayam yang berada di samping rel ketimbang Jalan Raya Cipayung yang berada di sebelah barat perumahan. Terlebih Jalan Raya Cipayung di arah utara juga seringkali macet. (RED/IHF)
slaam sukses
Jika ada yang membutuhkan sales mobil mitsubishi bisa hubungi kami ya kakak. numpang promo ya kak. makasih banyak