Berita KAIndonesiaKereta Api

IRPS Preservasi Corong Air Stasiun Pandeglang

preservasi corong air pandeglang
Corong air Stasiun Pandeglang dengan latar belakang rumah panggung dari bambu | Foto: Dok. IRPS

REDigest.web.id, 14/7 – Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) kembali melakukan giat preservasi. Kali ini giat preservasi terselenggara di Stasiun Pandeglang di lintas nonaktif Rangkasbitung-Labuan wilayah Daop 1 Jakarta. Dalam kegiatan tersebut, IRPS melakukan preservasi corong air lokomotif uap yang masih tersisa di bekas emplasemen Stasiun Pandeglang.

Kegiatan ini berlangsung sejak Senin (11/7) lalu. Di hari pertama preservasi, IRPS mengecat corong air ini dengan cat dasar berbahan seng kromat. Penggunaan cat seng kromat ini berfungsi untuk mencegah korosi dan karat. Selain itu, seng kromat yang sangat beracun juga dapat mencegah pertumbuhan organik di permukaan besi.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by IRPS (@irpsid)

Keesokan harinya, preservasi berlanjut dengan mewarnai corong air dengan warna hitam dan putih. Warna hitam dan putih ini merupakan warna asli corong air tersebut. Namun cat lama corong air tersebut telah pudar termakan debu serta karat.

Di hari ketiga, IRPS juga membangun pagar semi permanen yang pembongkarannya mudah ketika nanti reaktivasi jalur Rangkasbitung-Labuan terlaksana. Pemasangan pagar semi permanen ini memasuki tahap lanjut di hari keempat. Selain itu, finishing pada kegiatan preservasi juga berlangsung di hari yang sama.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by IRPS (@irpsid)

 

View this post on Instagram

 

A post shared by IRPS Wilayah Jakarta (@irps_jakarta)

Dalam kiriman di akun Instagramnya, IRPS berharap corong air Stasiun Pandeglang dapat menjadi ikon baru di desa setempat. Kegiatan preservasi corong air Stasiun Pandeglang ini juga berlangsung sebagai edukasi sejarah dan upaya preservasi pada benda bersejarah perkeretaapian untuk generasi sekarang dan yang akan datang. (RED/MPF)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Muhammad Pascal Fajrin

A kid from yesterday, today

Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×