Bus Tingkat Kombinasi Penumpang dan Motor: Dulu Merana, Sekarang Berkelana
REDigest.web.id, 1/8 – Bus dan bagasi, adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan sedari dulu. Bagasi pada bagian bawah bus dirancang untuk mengangkut barang bawaan yang banyak namun memiliki kapasitas yang cukup terbatas seperti tidak muat memasukkan sepeda motor secara utuh. Salah satu penyebabnya yaitu ketinggian bagasi yang sempit atau ruang kosong yang sedikit khususnya pada bus yang menggunakan sasis ladder frame.
Alternatifnya sepeda motor yang diangkut tersebut dimasukkan ke dalam ruang penumpang hingga meletakkan di atas atau belakang bus. Di beberapa kasus sepeda motor yang “dipaksa” masuk ke dalam bagasi akan dipreteli terlebih dahulu seperti lepas kaca spion atau roda.
Di kuartal pertama tahun 2015 terlahir sebuah bus yang memiliki kapasitas bagasi besar. Bus yang dimaksud yaitu PO Primadona buatan karoseri Nusantara Gemilang bodi Cityliner spesifikasi super high deck (SHD) dan menggunakan sasis Scania K310iB. Pada bus ini memiliki bagasi besar yang dapat membawa sepeda motor. Sesuai jenisnya, ukuran bus ini lebih tinggi daripada bus-bus lainnya yang masih mengusung bodi high deck dan non high deck pada saat itu.
Seiring waktu banyak industri karoseri membuat bus-bus yang memiliki kapasitas bagasi besar yang dibalut bodi SHD, terlebih sejak karoseri Adiputro memperkenalkan bodi Jetbus2+ SHD pada acara GIIAS 2015 menjadikan bodi ini semakin banyak populasinya di jalanan dan menjadi pemimpin di pasarnya. Ditambah beberapa PO mulai mempromosikan pengiriman sepeda motor melalui armada bus SHD dari berbagai Karoseri.
Saat di Motobus
2 tahun kemudian, tepatnya pada 2017 muncul sebuah Perusahaan Otobus (PO) yang memiliki konsep “bawa motor naik bus sambil santai”. PO tersebut ialah Motobus yang memakai bus buatan karoseri Nusantara Gemilang bodi Cityliner Double Deck dan menggunakan sasis Mercedes Benz OC500RF 2542.
Berbeda dengan bus double decker kebanyakan yang di mana dek bawah dipergunakan sebagai ruang untuk penumpang, pada Motobus dek bawahnya justru dipergunakan sebagai ruang yang dikhususkan untuk menampung sepeda motor.
Mulanya bus dengan kapasitas total 50 tempat duduk ini menawarkan perjalanan membawa motor dengan menggunakan bus serta pengendara atau pengguna tinggal duduk menikmati perjalanan di dalam bus pada relasi Jakarta-Bandung PP. Dengan tarif mulai dari Rp119.000-Rp249.000 pemesan dapat memilih berbagai opsi yang tersedia, bahkan tersedia juga tarif untuk penumpang anak-anak dengan harga Rp69.000.
Dalam konsepnya bus yang seharusnya berangkat perdana pada 27 Oktober 2017 batal dilakukan, tidak diketahui penyebab pastinya apakah membenahi beberapa hal teknis pada perusahaan otobus ini atau masalah perizinan dinas atau faktor lainnya.
Pindah ke Kaliptra Pesona Mandiri (KPM)
Berbulan-bulan hingga lebih dari setahun nasib bus double decker Motobus terkatung-katung, hingga pada tahun 2019 bus ini terjual ke perusahaan otobus pariwisata asal Cimahi, ialah PO KPM (Kaliptra Pesona Mandiri). Oleh perusahaan otobus ini interior bus di dek bawah diubah dari sebelumnya ruang kosong tempat meletakkan sepeda motor menjadi ruang penumpang yang dilengkapi tempat duduk.
Selama di KPM bus ini lebih sering diam di garasi, namun di waktu-waktu tertentu bus ini disewa ke luar kota. Diketahui bus ini pernah jalan ke kota Garut, Pangandaran, hingga Yogyakarta. Bahkan pada arus mudik 2021 bus ini pernah digunakan sebagai bus antar kota antar provinsi yang kerja sama operasi (KSO) dengan PO KMS (Kami Saiyo) dengan rute Bandung-Jakarta-Padang via lintas timur.
Sekarang di Agung Sejati
Di tahun 2022 lagi-lagi bus ini terjual ke salah satu perusahaan otobus yang merintis layanan bus malam antar kota antar provinsi pada September 2021, ialah PO Agung Sejati. Oleh pihak Agung Sejati interior pada dek atas bus ini tidak mengalami perubahan, sedangkan pada dek bawah yang sebelumnya terdapat kursi kini dikosongkan kembali untuk mengangkut sepeda motor, bahkan barang ukuran besar seperti gerobak bakso juga dapat dimasukkan. Selain itu toilet pada bus ini telah ditambahkan sebagai pemenuhan kebutuhan fasilitas pada bus AKAP.
Mulai dinas pada awal April, bus tingkat kombinasi ini bertugas sebagai bus malam kelas Golden VIP rute Parung-Purwantoro PP. Dinasan bus ini juga bersamaan dengan dimulainya masa angkutan arus mudik dan arus balik lebaran 2022.
Menjelang akhir Mei bus berhenti beroperasi sementara waktu untuk melakukan repair cat dan livery dari sebelumnya oranye bawaan dari Motobus menjadi hitam seperti bus Agung Sejati lainnya di karoseri Laksana. Pertengahan Juli bus rilis dari Karoseri Laksana dan kembali berdinas di rute Parung-Purwantoro PP.
Selang beberapa hari, bus kembali berhenti beroperasi karena interior pada dek atas dilakukan pemasangan ulang jumlah kursi dan melakukan upgrade kelas dari sebelumnya Golden VIP menjadi Golden First, dan kini bus telah berdinas melayani penumpang di rute yang sama seperti sedia kala. Berikut informasi bus tingkat kombinasi milik Agung Sejati yang tim REDaksi kumpulkan :
Spesifikasi bus tingkat kombinasi PO Agung Sejati
Diluar Sana Masih Ada Lagi
Selain Agung Sejati terdapat satu perusahaan otobus lainnya yang mempunyai bus double decker dengan dek bawah memuat kendaraan, ialah PO Pandawa 87 dengan bodi Jetbus3+ SDD Voyager. Bus yang pertama kali diperlihatkan pada acara GIIAS 2019 ini berbeda dengan bus tingkat kombinasi Agung Sejati.
Dek bawah pada bus ini tidak memuat sepeda motor, melainkan memuat sebuah mobil sport 2 pintu model Mercedes Benz AMG GT. Meski dapat mengangkut mobil, namun tidak bisa memasukkan berbagai jenis mobil seperti SUV atau MPV karena keterbatasan dimensi ruang dari dek bawah tersebut.
Bus dengan sasis Mercedes Benz OC500RF 2542 ini sebelumnya bertugas sebagai bus pariwisata kelas premium dengan kelengkapan dek atas terdiri dari kursi Super Eksekutif sebanyak 14 tempat duduk, sofa memuat 3 tempat duduk, dan ruang santai dengan 8 tempat duduk, tidak lupa disediakan juga mini bar yang dilengkapi dengan lemari dan kulkas.
Baru-baru ini bus tingkat kombinasi milik Pandawa 87 tersebut dijalankan sebagai bus antar kota. Pada 24 Juli 2022 bus ini sempat jalan rute pendek pada relasi Banyuwangi-Pasuruan menggantikan unit Pandawa lainnya yang mengalami perbaikan, namun di tanggal 28 Juli bus ini melayani rute full service sebagai bus malam antar kota antar provinsi rute Banyuwangi-Tangerang. (RED/EPP)