Lokomotif CC201 Hidung Miring Kembali “Roadshow” ke Jakarta
REDigest.web.id, 14/11 – Setelah lama tampak terlihat di wilayah Jakarta, akhirnya lokomotif CC201 dengan hidung miring kembali bertandang ke wilayah ini. Lokomotif CC201 hidung miring ini tak lain tak bukan adalah CC2018348 (nomor lama: CC201129R) milik Depo Sidotopo, satu-satunya dari jenisnya yang tersisa di Jawa.
Berdasarkan pantauan lapangan, lokomotif ini pertama kali bermain ke Jakarta sebagai KA 141 Senja Utama Yogyakarta pada Senin (1/11). Setibanya di Jakarta, lokomotif ini kembali menuju Surabaya dengan KA 104 Gaya Baru Malam Selatan (GBMS) pada Selasa (2/11).
Mengejutkannya, meski kembali ke Surabaya, ternyata lokomotif ini kembali ke Jakarta sebagai KA 103 Gaya Baru Malam Selatan. Dari sini, lokomotif ini pun berdinas bolak-balik dari Jakarta ke wilayah Jawa Timur. Saat artikel ini terbit, lokomotif ini terakhir berdinas sebagai PLB 7008 Sembrani Tambahan dari Gambir menuju Surabaya Pasar Turi.
Sebelumnya, lokomotif ini memang seringkali berdinas hanya di sekitaran wilayah Surabaya menarik KA lokal seperti Penataran atau Dhoho. Tim REDaksi sendiri terakhir menemui lokomotif ini berdinas ke Jakarta pada Februari 2020 silam bersama KA Kutojaya Utara.
Sekilas Tentang CC2018348
Lokomotif CC2018348 merupakan salah satu dari lokomotif CC201 kabin miring atauΒ wide cab hasil modifikasi Balai Yasa Lahat untuk menjadi bentuk seperti lokomotif CC203. Secara total, terdapat enam lokomotif sejenis, yakni CC2018913 (BB20342), CC2019301 (BB20332), CC2018342 (BB20341), CC2018348 (BB20312), CC2018349 (BB20313), dan CC2018356 (BB20304).
Keenam lokomotif ini mendapat modifikasi saat perbaikan setelah mengalami kecelakaan berat. Awalnya, keenam lokomotif ini hanya memiliki meja layan di satu sisi, kecuali lokomotif CC2018913. Lokomotif CC2018348 meja layannya dilengkapi pada tahun 2013 bersama dengan lokomotif CC2018349. Kedua lokomotif ini berpindah ke Tanah Jawa pada tahun itu juga, dan menjadi asuhan Depo Sidotopo.
Baca Juga: 40 Tahun Lokomotif CC201, Kuda Beban Terpopuler di Indonesia
@lilnzeyyyeh eh, knp dia beda ?π³β¬ suara asli – ππππππππβ‘
Lokomotif CC2018348 sendiri memiliki bentuk kabin miring yang terbilang mirip dengan CC203. Bentuk atap pada bagian radiator lokomotif masih seperti bentuk radiator lokomotif BB203 dan CC201 pada umumnya. Namun, karena skema pewarnaan yang mengikuti standar pewarnaan yang diberlakukan oleh KAI di Jawa, lokomotif ini dari jauh tampak seperti CC203. Tidak mengherankan, bagi yang belum familiar dengan keberadaan lokomotif ini mungkin terkecoh mengira lokomotif ini adalah lokomotif CC203.
Lokomotif ini menjadi satu-satunya CC201 kabin miring yang tersisa di Tanah Jawa. Sedangkan lokomotif CC2018349 sudah tidak beroperasi sejak terlibat dalam kecelakaan tragis saat menarik KA Sancaka pada April 2018 silam. Saat itu, lokomotif CC2018349 yang menarik KA Sancaka tujuan Surabaya Gubeng menabrak truk trailer. Akibatnya fatal, lokomotif ini terguling dan menyebabkan masinis gugur. Sedang lokomotif ini sendiri saat ini hanya terdiam di Balai Yasa Yogyakarta menanti nasib.Β (RED/IHF)