Hari Pertama GAPEKA 2023, KAI Commuter di Jawa Timur Sangat Padat
REDigest.web.id, 4/6 – Tampaknya pelaksanaan GAPEKA 2023 di lingkup KAI Commuter berlangsung kurang mulus di hari pertama, yakni Kamis (1/6). Di wilayah Jabodetabek, terjadi sejumlah keterlambatan di Lin Bogor, Lin Cikarang, dan Lin Rangkasbitung.
Akan tetapi, kekacauan lebih besar lagi telah terjadi di KAI Commuter wilayah Jawa Timur. Pasalnya, terjadi banyak perubahan besar yang menimbulkan sangat banyak protes dari warganet.
Perubahan Sarana Commuter Line Arjonegoro
Pertama, KA Lokal Sidoarjo-Bojonegoro dan Babat mengalami perpendekan stamformasi yang sangat masif sejak Kamis (1/6). Pasalnya, KA yang biasanya menggunakan formasi 7 kereta ekonomi menjadi menggunakan KRDI dengan formasi 3,5 atau 4 kereta saja!
Sebagai informasi, formasi 3,5 kereta adalah formasi KRDI ketika menggunakan armada hasil modifikasi dari unit non-AC. Setengah dari salah satu kereta kabin mengalami penyusutan ruang penumpang untuk mengakomodasi genset.
Akibatnya, Commuter Line Arjonegoro yang menggantikan branding KA Lokal Sidoarjo-Bojonegoro menjadi sangat padat. Melansir dari Radar Bojonegoro, tampak sangat ramai pengguna yang lesehan di lantai.
Hal ini tidak mengherankan karena kapasitas pengguna berkurang hingga 50 persen saja. Salah satu pengguna pun mengeluhkan kepada Radar Bojonegoro karena banyak pengguna yang lesehan.
Pola Transit Penataran-Dhoho
Perubahan yang terbesar tentunya adalah pada pola transit Penataran-Dhoho. Pasalnya, KA lokal andalan di Jawa Timur yang sebelumnya memungkinkan untuk memutar dalam satu rangkaian kini harus transit di Blitar.
Akan tetapi, pelaksanaan di hari pertama tampaknya tidak mulus. Pasalnya tampak pengguna yang sangat padat di Stasiun Blitar saat ada kedatangan KA Dhoho dan Penataran.
Selain itu, karena sistem tiket yang masih menjadi satu, “Commuter Line” Dhoho wajib menunggu transit “Commuter Line” Penataran dan sebaliknya. Kejadian ini terjadi pada Kamis (1/6).
Pasalnya, berdasarkan laporan perjalanan oleh YouTuber Andriawan Pratikto, salah satu perjalanan “Commuter Line” Penataran dari Surabaya Gubeng via Malang menuju Blitar mengalami keterlambatan. Oleh karenanya, “Commuter Line” Dhoho dari Blitar yang sudah menunggu pun tidak dapat melanjutkan perjalanannya hingga “Commuter Line” Penataran tersebut tiba.
Sayangnya, meski telah ada sosialisasi, tampak seorang pengguna tertinggal transit. Pengguna tersebut tidak menyadari dirinya harus berpindah dari rangkaian KA Penataran ke KA Dhoho sampai akhirnya tertinggal.
Stasiun Blitar mengalami kepadatan yg luar biasa hari ini (01/06/2023) akibat diberlakukannya kebijakan transit pada KA Dhoho / Penataran.
Tidak seperti dulu, kini penumpang KA Dhoho / Penataran di petak rute Kediri ⇆ Malang wajib transit berpindah kereta di Stasiun Blitar.
… https://t.co/JsNItHSyfW— Txt Dari Transportasi Umum (@txttransportasi) June 1, 2023
Keluhan pengguna di media sosial pun menggema. Banyak yang mempertanyakan apakah KAI Commuter benar-benar memikirkan kebijakan ini. Banyak juga yang mengatakan bahwa kebijakan ini sangat Jakartasentris. (RED/IHF)
Pingback: Akhirnya! Mulai 15 Juli, KAI Commuter Tiadakan Sistem Transit di Blitar