Fakta KAKAI CommuterKereta ApiRagam

Mengenal Space Iklan di KRL Commuter Line

Ilustrasi interior KRL Commuter Line dengan iklan terpasang | Foto: RED/Adnan Jarkasih

Iklan adalah sebuah pesan yang disampaikan dalam bentuk gambar statis, bergerak, ataupun suara dengan tujuan untuk memperkenalkan suatu produk barang ataupun jasa kepada audiens. Tentunya kita tidak asing lagi dengan iklan, di media manapun yang sekiranya ramai orang melihat, pasti di sana ada iklan. Tidak terkecuali di media transportasi, salah satunya KRL Commuter Line. Mengangkut hampir 1 juta orang per hari, KRL Commuter Line menjadi media favorit para pengiklan. Pendapatan KAI Commuter yang diperoleh dari persewaan space iklan di KRL Commuter Line ini masuk ke dalam pendapatan non angkutan/NFB (Non Fare Box). Pengguna KRL Commuter Line tentu sering melihat iklan-iklan yang tergantung di langit-langit kereta, tertempel di dinding, sampai yang menyelimuti bodi bagian luar.  Setiap space iklan yang tersedia itu ternyata memiliki nama dan karakteristik masing-masing lho. Apa sajakah itu?

Iklan Statis

Hanging Alley

Ilustrasi iklan Hanging Alley | Foto: RED/Adnan Jarkasih

Hanging Alley adalah iklan yang digantung di langit-langit interior kereta. Terdapat bracket khusus bawaan dari Jepang untuk menjepitkan material iklan di langit-langit. Space iklan Hanging Alley ini berjumlah 8 spot per kereta dengan bentuk persegi panjang, berlaku sama untuk semua jenis KRL ex-Jepang. Karena paling mudah terlihat, Hanging Alley menjadi pilihan favorit space iklan di KRL Commuter Line.

Ceiling Panel

Ilustrasi iklan Ceiling Panel di jenis kereta JR | Foto: RED/Adnan Jarkasih
Ilustrasi iklan Ceiling Panel di jenis kereta Tokyo Metro | Foto: RED/Adnan Jarkasih

Jika mata kita beralih ke langit-langit bagian samping, kita dapat melihat space iklan yang melengkung tepat di atas rak barang. Ini disebut Ceiling Panel, dan merupakan bawaan asli dari Jepang. Pada KRL tipe JR, terdapat mika penjepit untuk menempatkan material iklan Ceiling Panel. Sementara pada jenis KRL lain seperti Tokyo Metro, material iklan disangkutkan pada penahan kecil yang tersedia. Space iklan Ceiling Panel ini berjumlah 27-30 spot per kereta dengan bentuk kotak untuk jenis KRL JR, dan 14-16 spot per kereta dengan bentuk memanjang untuk jenis KRL Tokyo Metro. Space iklan ini tidak tersedia di kereta JR 6 pintu ex-jalur Saikyo.

Hand Grip

Ilustrasi iklan Hand Grip | Foto: RED/Adnan Jarkasih

Salah satu ciri kereta komuter perkotaan adalah keberadaan pegangan tangan/hand grip yang sangat berguna saat kondisi kereta penuh. Space kosong di antara hand grip ini juga dimanfaatkan untuk space iklan, yang juga dinamai Hand Grip. Iklan Hand Grip yang berjumlah 62 – 80 spot per kereta ini dapat berupa papan akrilik kecil yang digantungkan, atau dikreasikan dalam bentuk 3D dengan tali gantungan yang juga bervariasi.

Wall Panel/Wall Branding

Ilustrasi iklan Wall Panel | Foto: RED/Adnan Jarkasih
Ilustrasi iklan Wall Branding di jenis kereta JR | Foto: RED/Adnan Jarkasih
Ilustrasi iklan Wall Branding di jenis kereta Tokyo Metro | Foto: RED/Adnan Jarkasih

Bergeser ke bagian dinding, juga terdapat space iklan yang dinamai Wall Panel atau Wall Branding. Perbedaan antara keduanya hanya pada ukuran dan jenis kereta. Wall Panel hanya terdapat di KRL JR, dengan material iklan diselipkan ke dalam frame iklan asli bawaan Jepang. Sementara Wall Branding terdapat di KRL JR dan juga Tokyo Metro, dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan Wall Panel. Pada KRL JR, material iklan Wall Branding diselipkan ke dalam frame yang sudah dimodifikasi di Indonesia. Sementara pada KRL Tokyo Metro, iklan Wall Branding menggunakan stiker yang langsung ditempel ke dinding interior kereta. Terdapat 14-16 spot iklan ini di tiap kereta.

Standing Panel

Ilustrasi iklan Standing Panel | Foto: Rama Eka Saputro

Space iklan yang satu ini bisa dibilang langka, karena hanya tersedia di KRL JR yang didatangkan dari jalur Yokohama, Nambu, dan Musashino. Space iklan ini memanfaatkan akrilik pembatas area bangku dengan pintu, yang berjumlah 14-16 spot per kereta. Lokasinya yang kerap dijadikan tempat berdiri penumpang di tepian pintu, membuat iklan Standing Panel sering tidak terlihat dan kurang diminati para pengiklan.

Cover Seat

Ilustrasi iklan Cover Seat | Foto: Nurdin

Bangku KRL juga menjadi space iklan yang disebut sebagai Cover Seat. Meskipun sering tertutup oleh penumpang yang duduk, namun space iklan ini masih cukup diminati oleh para pengiklan khususnya brand yang mengusung konsep iklan tematik (menggunakan seluruh space iklan yang ada di kereta tersebut). Pemasangan dan pelepasan Cover Seat ini membutuhkan kehati-hatian dan keahlian khusus, karena perlu mencopot dudukan dan sandaran bangku terlebih dahulu untuk mengikatkan kain iklan yang akan membungkus bangku tersebut.

Interior Door Branding

Ilustrasi iklan Interior Door Branding | Foto: RED/Adnan Jarkasih

Iklan yang ditempel di pintu bagian dalam disebut dengan Interior Door Branding. Terdapat 8-12 spot Interior Door Branding di tiap kereta. Sama seperti Standing Panel dan Cover Seat, space iklan ini sering tertutup oleh penumpang yang bersandar. Meski begitu, beriklan di space ini tetap diminati terutama untuk brand yang mengusung konsep iklan tematik.

Top Door

Ilustrasi iklan Standing Panel | Foto: RED/Adnan Jarkasih

Pada jenis KRL JR, di atas pintu terdapat frame bawaan dari Jepang yang dapat diisi iklan. Space ini dinamakan Top Door. Walaupun cukup terlihat, tidak banyak pengiklan yang berminat menyewa space ini dikarenakan ukurannya yang kecil dan rawan lepas akibat tergeser oleh tangan penumpang.

Floor Branding

Ilustrasi iklan Floor Branding | Foto: Nurdin

Bagian pinggir lantai KRL dapat pula ditempel dengan stiker iklan. Ukurannya memanjang sejauh kurang lebih 19,5 meter sesuai dengan panjang kereta, dikali 2 di sisi kiri dan kanan. Bagian tengah lantai diharuskan untuk tetap kosong sebagai jalan lalu lalang. Space iklan ini tentunya akan selalu terinjak oleh kaki penumpang, sehingga pada umumnya yang beriklan di space ini adalah brand yang mengusung konsep tematik saja.

Full Wrapping

Ilustrasi iklan Full Wrapping | Foto: Rama Eka Saputro

Stiker iklan yang ditempel di seluruh bagian dinding interior kereta disebut Full Wrapping. Biasanya iklan Full Wrapping dipadukan juga dengan space iklan lainnya sehingga membentuk konsep iklan tematik.

Body Branding

Ilustrasi iklan Body Branding | Foto: RED/Adnan Jarkasih

Space iklan ini tentunya yang paling besar dan paling terlihat, serta sering dijadikan penanda oleh para penggemar kereta api untuk menghafal suatu rangkaian KRL. Material stiker dengan spesifikasi khusus diperlukan untuk mencetak iklan ini, agar meminimalisir residu/sisa kotoran lem yang menempel di bodi kereta saat pelepasan. Body Branding juga menjadi salah satu space iklan favorit para pengiklan.

Iklan Multimedia

Public Information Display (PID)

Ilustrasi layar PID | Foto: Dok. LINIKINI

Layar yang dipasang melintang sebanyak 4 buah di langit-langit kereta JR disebut sebagai Public Information Display atau disingkat PID. Layar ini dipasang oleh salah satu perusahaan jasa periklanan yang bekerjasama dengan KAI Commuter dan menampilkan berbagai tayangan informatif yang dapat mengisi kebosanan penumpang selama perjalanan. Namun sebenarnya, fungsi utama layar ini adalah untuk menampilkan iklan atau tayangan komersial lainnya. Seperti halnya televisi, layar ini menampilkan tayangan lengkap dengan suara.

Audio

Selain iklan statis dan iklan video, tedapat pula iklan audio di KRL Commuter Line. Sesuai dengan namanya, iklan ini berupa suara yang muncul di waktu-waktu yang telah diprogramkan sesuai dengan permintaan pengiklan. Saat ini, perangkat dan dukungan teknologi untuk iklan audio ini disediakan oleh dua perusahaan jasa periklanan yang bekerjasama dengan KAI Commuter.

Perbedaan iklan di KRL Commuter Line Indonesia dengan di Jepang

Ilustrasi iklan di KRL JR 205 yang beroperasi di Jepang | Foto: MaedaAkihiko • CC BY-SA 4.0 (Wikimedia)

Sebagian besar space iklan statis yang ada di KRL Commuter Line memang menggunakan media bawaan dari Jepang. Space iklan seperti Hanging Alley, Ceiling Panel, Wall Panel juga ada di KRL yang beroperasi di Jepang hingga kini. Namun, ada perbedaan dalam pengelolaan persewaan space iklannya. Di Indonesia, setiap jenis space iklan disewakan untuk seluruh spot per kereta, sehingga dalam 1 kereta hanya terdapat 1 brand iklan per space. Sementara di Jepang, setiap spot disewakan satu persatu, sehingga setiap space iklan per kereta isinya bisa berbeda-beda brand. (RED/TGP)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


TB Gemilang Pratama

Railway Enthusiast | Bus Enthusiast | Enterpreneur | Free Thinker with Responsibility |

Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×