LRT Bali Mulai Dikerjakan, Berapa Tarifnya?
REDigest.web.id, 9/9 – Proyek LRT Bali resmi dimulai pada Rabu (4/9) lalu. Seperti dikutip dari CNN Indonesia, dimulainya proyek ini ditandai dengan upacara Ngeruwakan yang dilakukan di kawasan TOD Sentral Parking Kuta.
Hal ini agak berbeda dengan groundbreaking pada umumnya di mana biasanya dilakukan peletakan batu pertama. Dikutip dari situs web resmi Pemprov Bali, Ngeruwak sendiri adalah upacara yang biasa dilakukan sebelum dimulainya proyek pembangunan. Hal ini merupakan wujud pengabdian kepada Yang Maha Kuasa.
Dirut PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) Ari Ashkara mengatakan proyek LRT Bali Fase 1 ini nantinya akan membentang sejauh 16 kilometer dengan trase Bandara I Gusti Ngurah Rai-Sentral Parking Kuta-Seminyak-Berawa-Cemagi.
Setelah Fase 1 rampung akan dikerjakan Fase 2 sejauh 3,5 kilometer dengan trase Bandara I Gusti Ngurah Rai-Universitas Udayana-Nusa Dua. Dan terakhir Fase 3 dengan trase Kuta Sentral Parking-Sesetan-Renon-Sanur dan Fase 4 dengan trase Renon-Sukawati-Ubud yang masih dalam tahap studi kelayakan.
Meski studi kelayakan dilakukan oleh Korea Selatan, namun untuk pengerjaan proyek dikerjakan oleh China Railway Construction Corporation bersama PT Indotek. Keduanya akan menggandeng kontraktor lokal yakni PT Sinar Bali Bina Karya.
Sementara untuk harga tiketnya sendiri, Ari masih belum dapat memastikan berapa karena masih harus melihat biaya pembangunan ke depannya. Dalam proyeksinya, Ari mengatakan harga tiket berkisar USD35 hingga USD40 untuk turis asing. Sebagai perbandingan, ongkos taksi online dari Bandara ke Cemagi saja hampir Rp350.000.
Di sisi lain, Ari juga mengusahakan agar masyarakat lokal terutama yang memiliki KTP Bali dapat menikmati layanan ini secara gratis. Ditargetkan proyek Fase 1 LRT Bali akan rampung pada 2028 dan dapat mulai beroperasi pada 2031 mendatang. (RED/BTS)