Power Parade! Berikut Keseruan Prosesi Parade Lokomotif pada HUT KAI ke-79
REDigest.web.id, 30/09 – Menyambut HUT KAI pada Sabtu (28/9) kemarin, sebuah event kejutan pun berlangsung. Ya, KAI melakukan parade empat unit lokomotif yang mewakili setiap generasi di wilayah Surabaya. Bahkan mereka mengklaim parade ini memecahkan rekor MURI.
𝗣𝗮𝗿𝗮𝗱𝗲 𝗟𝗼𝗸𝗼𝗺𝗼𝘁𝗶𝗳 𝗟𝗶𝗻𝘁𝗮𝘀 𝗚𝗲𝗻𝗲𝗿𝗮𝘀𝗶 𝗣𝗲𝗺𝗲𝗰𝗮𝗵 𝗥𝗲𝗸𝗼𝗿 𝗠𝗨𝗥𝗜 🥇👏
Memeriahkan ulang tahunnya yang ke-79, KAI menghadirkan kejutan yang belum ada di peringatan HUT sebelumnya. 🙀
Bekerja sama dengan komunitas Indonesian Railway Preservation… pic.twitter.com/U2e42RvkGK
— Kereta Api Indonesia (@KAI121) September 28, 2024
Bekerja sama dengan Komunitas Indonesian Railway Preservation Society (IRPS), KAI melangsungkan parade ini dengan rute Surabaya Gubeng-Sidoarjo-Tulangan-Tarik-Surabaya Gubeng. Lokomotif yang ikut dalam parade ini pun sungguh tidak main-main, karena mewakili setiap generasi livery. Sebut saja lokomotif CC2019201 (CC20191) dengan livery PJKA (1953-1991) sebagai pemimpin parade untuk perjalanan dari Surabaya Gubeng menuju Mojokerto.
Menyusul di belakang adalah lokomotif CC2018348 (CC201129R) dengan livery merah-biru PERUMKA (1991-2007 untuk CC201 Pulau Jawa, tidak termasuk CC201 eks Sumatra Selatan ataupun CC201 di Sumatra Selatan). Di belakangnya lagi adalah lokomotif CC2030203 (CC20340) dengan livery putih garis biru PTKA (1995-2013 atau 2014 untuk CC203 Pulau Jawa. Untuk CC204 di Sumatra Selatan masih menggunakan livery ini). Terakhir adalah lokomotif CC2061336 yang mengenakan livery terkini PT KAI.
Tidak hanya parade lokomotif, dalam perjalanan spesial ini juga ikut terangkai 2 unit kereta ekonomi, 2 unit kereta eksekutif, dan sebuah kereta makan dan pembangkit. Tentunya para pecinta kereta api pun tidak mau menyia-nyiakan momen seistimewa ini. Meskipun cuaca sangat panas khususnya di wilayah Tarik dan Tulangan, tampak pecinta kereta api sangat antusias memotret momen ini saat rangkaian parade KA ini berhenti lama di Stasiun Tulangan.
Setelah itu parade ini pun kembali berangkat ke Stasiun Tarik untuk langsir dan kemudian pulang ke Surabaya. Dalam perjalanan pulangnya, lokomotif CC2061336 lah yang memimpin perjalanan ini. Tak ketinggalan juga parade klakson yang menggema sepanjang perjalanan.
Akankah momen ini terulang tahun depan? Kita lihat saja nanti! (RED/IHF)