Paparan salindia yang menampilkan spanduk acara | Foto: RED/ Adrian Falah Diratama
REDigest.web.id – Didiek Hartantyo yang akrab disapa Pak Didiek menjadi pembicara pada seminar yang digelar di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) pada Rabu, 6/5 silam. Perhelatan itu digelar dalam rangka memeringati Dies Natalis FIA UI ke-10. Adapun judul acaranya ialah “CEO TALKS FIA UI: Implementasi Strategi Inovasi Pelayanan PT KAI dan Launching Buku Inovasi Organisasi”.
Selain Didiek Hartantyo sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang hadir menjadi pembicara utama, ada pula Dr. Eko Sakapurnama S.Psi., MBA., Ketua Program Pascasarjana FIA UI sebagai moderator dan Prof. Dr. Martani Huseini., Guru Besar Ilmu Administrasi Niaga FIA UI sebagai Pembahas.
Presentasi oleh Dirut KAI
Salindia pembuka Didiek yang berjudul “Innovative Leadership: Implementasi Strategi Pelayanan di KAI dalam Perspektif Ilmu Administrasi” | Foto: RED/ Adrian Falah Diratama
Presentasi ini dibuka dengan outline yang menerangkan sejumlah pengalaman untuk pembelajaran strategis dari KAI. Di antaranya adalah manajemen perubahan dan invoasi, transformasi digital dalam pelayanan publik, dan lainnya.
Beberapa poin paparan penting | Foto: RED/ Adrian Falah Diratama
Selanjutnya KAI memaparkan sejumlah data singkat terkait wilayah operasi, jumlah sarana, dan highlight kinerja keuangan dan keselamatan KAI.
Sorotan Kinerja KAI Group yang memperlihatkan realisasi keberangkatan dan kedatangan kereta api penumpang dan kereta api barang yang selalu di atas program. Ada juga kenaikan jumlah tonase kereta api angkutan barang | Foto: RED/ Adrian Falah DiratamaBerikutnya ada Sorotan Kinerja Keselamatan KAI yang memperlihatkan KKA (Kecelakaan Kereta Api) atau dahulunya PLH (Peristiwa Luar biasa Hebat) dan Kecelakaan Kerja yang terus turun dalam kurun waktu 10 tahun terakhir | Foto: RED/ Adrian Falah Diratama
Paparan diteruskan dengan pembahasan materi perjalanan perubahan PT KAI terutama pada masa Pandemi Covid-19 yang memaksa perusahaan plat merah ini untuk berubah.
Perjalanan Perubahan PT KAI menjadi Berorientasi Konsumen, Metode Digital, Konsumen-sentris, dan Pemberian Jasa Pelayanan | Foto: RED/ Adrian Falah DiratamaPandemi Covid-19 memaksa KAI untuk berubah. Hal paling menarik ialah, komitmen KAI untuk tidak melakukan PHK sama sekali terhadap para pegawainya | Foto: RED/ Adrian Falah Diratama
Untuk bisa mewujudkan kemajuan, Didiek turut memberikan langkah-langkah apa saya yang dilakukan oleh KAI untuk mempercepat pemulihan.
4 Cara Utama KAI dalam menangani Krisis Manajemen di antaranya ialah Melindungi Pegawai dan Pelanggan; Menjaga Likuiditas dan Penyelesaian Masalah; Efisiensi, Pengurangan Biaya, dan Perubahan Prioritas; serta Optimalisasi Arus Pendapatan | Foto: RED/ Adrian Falah DiratamaAdapun cara untuk meningkatkan kecepatan pemulihan dilakukan KAI dengan Tranformasi Bisnis, Transformasi Digital, serta Transformasi Organisasi dan Budaya | Foto: RED/ Adrian Falah DiratamaManajemen Perubahan KAI terdiri dari antara lain Mengetahui Permasalahan yang Harus Diselesaikan, Menciptakan Kolaborasi yang Kuat, Merancang Visi Perubahan, Menjelaskan Visi yang Telah Dibuat, Menghilangkan Hambatan, Membuat Kemenangan Jangka Pendek, Membangun Momentum, dan Menambatkan Perubahan pada Budaya Kerja Perusahaan | Foto: RED/ Adrian Falah Diratama
Didiek juga menjelaskan apa saja alasan yang menjadi pertimbangan perubahan logo KAI pada salindia di bawah.
Perubahan logo KAI dan Anak Perusahaannya ialah awal dari upaya perubahan | Foto: RED/ Adrian Falah Diratama
Tak hanya itu, KAI terus melihat perkembangan zaman dan karenanya berupaya untuk menyesuaikan diri sesuai dengan permintaan dari masyarakat sebagai pelanggannya.
Empat Tantangan Transformasi Layanan Publik yang Harus Dijawab KAI dengan Berbagai Inovasi Pelayanan Terbaru | Foto: RED/ Adrian Falah Diratama
Inovasi menjadi kunci utama mendorong perubahan, termasuk di perusahaan layanan kereta api ini. Beberapa inovasi yang diluncurkan di antaranya ialah Integrasi Data PeduliLindungi dengan Sistem Boarding, Face Recognition Boarding Gate, Kereta Panoramic, dan Access by KAI.
Prinsip-Prinsip Kepemimpinan Budaya Inovasi KAI yang digambarkan dalam Diagram Venn | Foto: RED/ Adrian Falah DiratamaIntegrasi antara PeduliLindungi dengan Sistem Boarding adalah salah satu transformasi digital yang pernah diupayakan oleh KAI | Foto: RED/ Adrian Falah DiratamaTransformasi digital KAI lainnya yakni dengan menghadirkan Face Recognition Boarding Gate | Foto: RED/ Adrian Falah DiratamaPaparan salindia turut menampilkan inovasi layanan dalam hal sarana yakni Kereta Panoramic. Sejujurnya penulis juga bingung mengapa Didiek Hartantyo tidak menampulkan paparan salindia Kereta Compartemen Suites yang mewah dan berkelas | Foto: RED/ Adrian Falah DiratamaAplikasi Access by KAI atau pembaruan aplikasi KAI Access yang merupakan superapp atau aplikasi super besutan KAI | Foto: RED/ Adrian Falah Diratama
KAI pun tidak luput dari data-data yang dihimpun melalui pengalaman pelanggannya.
Oleh karena paparan ini diberikan untuk mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, Didiek juga menjelaskan apa relevasi materi yang ia sampaikan dengan bidang Ilmu Administrasi.
Salindia yang turut penulis tampilkan pada paparan ini mengingat presentasi Didiek Hartantyo diselenggarakan di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI)| Foto: RED/ Adrian Falah Diratama
Inovasi-inovasi yang dihadirkan KAI turut diperkenalkan dalam agenda lainnya misalnya seperti Forum Improvement and Innovation Award (IIA).
Forum Improvement and Innovation Award (IIA) menjadi ajang bagi KAI untuk terus meningkatkan budaya menciptakan inovasi | Foto: RED/ Adrian Falah DiratamaBerdasarkan Gelaran Forum Improvement and Innovation Award (IIA) pada tahun 2017-2022, dari 75 karya inovasi pemenang, 50 di antaranya terimplementasi pada lingkungan PT KAI | Foto: RED/ Adrian Falah Diratama
Tuntutan keberlanjutan melalui ESG turut memaksa KAI untuk berubah dengan lebih memedulikan lingkungan melalui aktivitas perusahaan yang minim jejak karbon.
Upaya KAI dalam mewujudkan transportasi ramah lingkungan | Foto: RED/ Adrian Falah DiratamaInovasi KAI terkait pengurangan emisi karbon seperti Penyediaan Water Station, Penggunaan Face Recognition, Pemakaian Wooden Cuttlery Set, hingga Pencantuman Informasi Carbon Footprint | Foto: RED/ Adrian Falah Diratama
Dipaparkan pula efek langsung dari berbagai inovasi KAI yakni peningkatan kepercayaan publik dari tahun ke tahun.
Data menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pelanggan KAI lebih tinggi daripada moda transportasi publik lainnya, adanya kenaikan kinerja angkutan penumpang dalam empat tahun terakhir, hingga meningkatnya jumlah volume penumpang angkutan lebaran berdasarkan perbandingan tahun 2024 dengan tahun 2025 | Foto: RED/ Adrian Falah DiratamaSkor ESG (Environmental, Social, Governance) yang tinggi menempatkan KAI dalam 20 persen teratas dalam sektor transportasi global | Foto: RED/ Adrian Falah Diratama
Untuk mewujdkan semua ini, KAI terus menjalin hubungan baik dengan berbagai pihak melalui kolaborasi.
KAI turut menjalin kolaborasi dengan berbagai lembaga dan perusahaan di dalam maupun luar negeri | Foto: RED/ Adrian Falah Diratama
Terakhir, Didiek menyampaikan apa simpulan dari presentasinya dan apa saja pembelajaran bagi mahasiswa FIA UI.
Kesimpulan presentasi | Foto: RED/ Adrian Falah DiratamaIntisari pembelajaran dari pengalaman Didiek Hartantyo sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) | Foto: RED/ Adrian Falah DiratamaSesi foto bersama | Foto: RED/ Adrian Falah Diratama
Acara seminar ini kemudian diakhiri dengan sesi tanya jawab, pemberian voucher tiket kereta api bagi yang berhasil menjawab, serta sesi foto bersama disertai pemberian cendera mata. (RED/AFD)
