Jamnas BisMania Community 2025: Dari Parade Bus Tingkat Hingga Calon Bus Listrik Jarak Jauh

REDigest.web.id, 17/5 – Gathering bus dengan komunitas penggemar suatu perusahaan otobus (PO) tentu sudah lumrah, namun bagaimana kalau gathering bersama penggemar bus se-Indonesia tanpa memandang bus apa yang disukai serta mengundang petinggi di pemerintahan dan stakeholder? Itulah yang dirasakan pada event Jambore Nasional alias Jamnas BisMania Community ke 14 di Madiun pada Sabtu (10/5) kemarin.
Bila family gathering suatu PO umumnya hanya menjalankan minimal satu dan maksimal belasan unit bus saja, maka pada Jamnas BMC 2025 di Madiun ini terdapat puluhan bus yang diberangkatkan dari masing-masing daerah, baik dari jarak dekat seperti Jawa Timur/Jawa Tengah, jarak menengah seperti Jawa Barat, Jakarta, atau Banten, hingga yang jauh bahkan berada di seberang pulau seperti Lampung dan Sumatra Barat.

Dari program kegiatan yang ada dan banyaknya rombongan yang berpartisipasi membuat acara Jamnas BMC ini menjadi event yang sangat besar dan menarik perhatian umum disepanjang perjalanan. Apa saja kegiatan Jamnas BMC ke 14 ini dan apa saja unit bus yang digunakan masing-masing koordinator wilayah (korwil) dan koordinator daerah (korda)?
Titik kumpul peserta
Sejak pukul 08.00 tiap-tiap unit dari berbagai korwil mulai berdatangan di rest area km 519A di Masaran, Sragen, Jawa Tengah. Di sini sebagian besar unit saling berkumpul dan setiap peserta melakukan aktivitas bebas hingga pukul 10.30 kembali melanjutkan perjalanan menuju Terminal Kertonegoro Ngawi.



Keseruan tidak hanya saat di Rest Area, di perjalanan tepatnya di jalan arteri Sragen-Ngawi bus-bus Jamnas ini membentuk formasi lurus dan berjalan iring-iringan membelah belantara pepohonan dan pemukiman disepanjang jalur yang dilewati. Memasuki Terminal Kertonegoro semua bus dari semua korwil berkumpul menjadi satu untuk melakukan registrasi bagi para peserta dan para penggemar bus ramai-ramai berfoto menyambut rombongan bus-bus ini.



Pas tengah hari, rombongan Jamnas dibagi menjadi dua kloter keberangkatan menuju Madiun. Seperti di perjalanan sebelumnya, tiap bus saling konvoi membentuk satu barisan memanjang yang tidak putus-putus. Dan selama konvoi para peserta Jamnas di dalam bus melakukan kegiatan dari yang bernyanyi, makan siang, dan ada pula yang mendokumentasikan perjalanan.



Setibanya di Madiun lagi-lagi rombongan bus disambut oleh para penggemar bus dan masyarakat. Saat tiba di lokasi venue tempat Jamnas BMC diselenggarakan, rombongan bus parkir dibagi-bagi di pinggir jalan beberapa ruas jalur protokol kota Madiun, kemudian peserta turun dari bus menuju venue yang disediakan.
Acara Utama
Berlokasi di Pahlawan Business Center, bagian depan pada venue Jamnas BMC ini langsung disambut oleh dua bus yang menjadi guest star, ialah bus jadul milik Sumber Alam dengan model Superior Coach dengan sasis dan mesin Mitsubishi Fuso MR 470 tahun 1963. Sedangkan di sebelahnya adalah bus baru bakal milik PO Wayang Toedjoe Satoe buatan karoseri Gunung Mas dengan model Zeppelin G7 doubleglass yang ditopang oleh sasis Hino RK280 Euro 4 suspensi per daun.
View this post on Instagram
Di sisi kanan bus terdapat stan-stan makanan dan di sisi kiri dan belakang bus terdapat beberapa booth yang menawarkan produk-produk seputaran bus seperti baju, online travel agent, pernak-pernik bus, PO bus, hingga ATPM. Dan tepat di bagian belakang dari venue terdapat panggung yang digunakan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan Jamnas.

Di panggung ini pada siang hari para peserta disambut dengan kesenian Reog Ponorogo, menjelang sore harinya terdapat kegiatan sambutan dari beberapa direksi dan stakeholder seperti perwakilan dari Hino maupun Kalista, Ketua Umum Bismania Community Gigih Oki Nugroho, hingga Wali Kota Madiun Dr. Maidi.

Pada acara ini terdapat beberapa pembahasan singkat berkaitan dengan bus yang disampaikan oleh para stakeholder terkait, di antaranya mengenai perkembangan pariwisata kota Madiun yang semakin meningkat dengan menyiapkan kantong parkir khusus bagi bus pariwisata di Taman Bantaran.

Pada taman tersebut juga akan dibuat miniatur Tembok Raksasa Tiongkok yang menghubungkan kawasan kantong parkir bus dengan kawasan Pahlawan Street Center sekaligus menambah ikon tempat-tempat ikonik dunia yang telah dibangun sebelumnya seperti Big Ben London, Ka’bah Mekkah, Patung Liberti New York, hingga Monas Jakarta.

Selain sektor wisata, Madiun juga memiliki potensial di faktor perdagangan dan bisnis dari beberapa industri, salah satunya adalah karoseri Gunung Mas yang berada di Jl. Marsma TNI Anumerta R. Iswahjudi antara Madiun-Maospati yang telah membuat puluhan hingga ratusan bus setiap tahunnya yang didistribusikan ke seluruh customer di Indonesia sejak 2012.
Tidak lupa pembahasan kali ini ditutupi oleh paparan info mengenai bus listrik Kalista yang bekerjasama dengan Sumber Alam selaku PO yang mengoperasikan layanan bus malam di jalur Jakarta-Yogyakarta PP serta “buka tirai” unit tersebut yang berada di samping panggung.
Rencananya bus CBU asal Tiongkok ini akan diujicobakan secara reguler mulai pekan depan (22/5) dan menjadikan Sumber Alam sebagai operator bus kedua di Indonesia yang mengoperasikan uji coba bus listrik antarkota setelah Efisiensi di jalur Cilacap-Yogyakarta PP pada Maret-April kemarin. Namun dalam hal jarak terjauh Sumber Alam adalah yang pertama di Indonesia.

Menjelang senja acara di dalam venue masih berlanjut dengan kuis dari Hino dan pengumuman pemenang lomba, sedangkan di luar venue bus listrik Kalista yang di dalamnya terdapat Wali Kota Madiun melakukan kegiatan city tour bersama dengan bus jadul Sumber Alam.

Selama sesi istirahat dari siang hingga sore hari, selain mengunjungi venue para peserta juga diperbolehkan jalan-jalan mengitari kota Madiun baik sekedar jalan-jalan, sekedar nongkrong di tempat-tempat tertentu, maupun ngobrol saling berinteraksi dengan teman-teman dari korwil lain, dan ada pula yang hunting foto unit bus masing-masing korwil dan korda yang memiliki keunikan tersendiri.



Malam harinya acara terakhir disambut dengan musik dangdut hingga pada pukul 21.30 seluruh peserta Jamnas kembali ke bus masing-masing dan pulang menuju korwil semula. Di perjalanan pulang beberapa bus dari beberapa korwil saling memberi kode atau isyarat terakhir sebelum berpisah dengan membunyikan klakson biasa dan basuri yang saling bersaut-sautan.


Kesan dan Pesan
Meski pesertanya dari berbagai korwil dan korda, namun nuansa keakraban antar korwil begitu kuat. Perbedaan daerah bukan menjadi penghalang pertemanan dalam menjalin komunikasi dan silaturahmi. Tidak memandang umur, baik laki-laki, perempuan, tua, muda, anak kecil, orang tua, sendirian, hingga yang sudah berkeluarga, semuanya berpartisipasi memeriahkan Jamnas dengan cerita dan keunikannya tersendiri.
Meski di usia yang sudah menginjak 17 tahun, BisMania Community terus berkembang menjadi komunitas yang dapat merangkul segala elemen dan hadir ditengah masyarakat membimbing menjadi pribadi yang bijak dalam melakukan perjalanan, baik sebagai penumpang atau pengguna jalan.

Tidak hanya masyarakat, para penggemar bus baik individual atau pun resmi dari BMC juga sama. Di bawah nama BMC seorang penggemar bus memiliki tanggung jawab yang besar untuk dipikul karena menjadi sebuah keharusan sebagai pelopor, teladan, dan contoh bagi orang lain dan dapat mengedukasi ke arah yang lebih baik.
Dengan semboyan Sejatinipun Seduluran, BisMania Community terus berkembang dan merangkul baik masyarakat dan penggemar bus menjadi individu yang bijak dan taat akan aturan, mengutamakan keselamatan baik diri sendiri maupun orang lain, dan bukan menjadi kompor yang memantik api menimbulkan bahaya bagi orang banyak.

(RED/EPP)