TransJakarta Terapkan One Man One Ticket, Sempat Terjadi Kebingungan
REDigest.web.id, 4/10 – Setelah sebelumnya telah lama mengumumkan kebijakan one man one ticket, akhirnya TransJakarta benar-benar menerapkan sistem ini. Dengan sistem ini, setiap pengguna TransJakarta wajib melakukan tap in saat masuk halte/naik bus, dan tap out saat keluar halte/turun bus. Bersama dengan JakLingko Indonesia, penerapan sistem ini berlaku mulai Selasa (4/10) ini setelah lama tidak ada tanggal kongkretnya.
Sayangnya, sepertinya penerapan sistem ini di lapangan menimbulkan kebingungan. Pada pagi hari, tampak keluhan pengguna terkait lamanya antrean di halte seperti misalnya di Pinang Ranti. Melansir dari IDN Times via MSN, antrean panjang di halte ini terjadi karena banyaknya pengguna yang harus melakukan reset kartu. Hal ini karena data kartu mereka yang tak terdaftar telah tap out.
Para pengguna pun kecewa karena merasa tidak ada sosialisasi. Keluhan juga salah seorang pengguna Halte Tosari yaitu nic_monic lontarkan, di mana tampak antrean yang sangat membludak saat pengguna hendak tap out. Ia sampai mempertanyakan kapan halte tetangganya bisa selesai renovasi.
Mau keluar halte busway aja lama nya minta ampun zz
Kl udh membludak gt di bukain aja kali pintu ny ga ush pake tap2 lg kasian sama yg mw masuk n kluar zz
Pagi-malem penuh terus ini halte, kpn kelar halte tetangga nya? @PT_Transjakarta pic.twitter.com/zSeIpclooe— Monica Suryani (@nic_monic) October 4, 2022
Berdasarkan diskusi dan pantauan lapangan yang Tim REDaksi himpun dari media sosial, selain keluhan reset kartu, keluhan saldo terpotong berkali-kali juga terjadi. Dalam salah satu kiriman di media sosial, salah satu pengguna TransJakarta yang naik di Slamet Riyadi harus tap in sebanyak tiga kali agar bisa masuk dan mengalami pemotongan saldo Rp2.000 Akan tetapi, begitu ia tap out di Halte Budi Utomo, ia jsutru terkena potongan saldo Rp2.000 lagi.
@PT_Transjakarta kepada seluruh pengguna TJ hari ini tap in ama tap out kepotong 2x ya jadi berlaku tarif 7000
Tadi saya naik dari adam malik tap in kena 3500
Terus transit di CSW sambung bus TJ ke Blok M yang mini trans disuruh Tap Out kepotong lagi 3500Berikut buktinya pic.twitter.com/KGc7jONCrm
— Uray_24 (@uray_24) October 4, 2022
Keluhan yang sama pun juga terjadi dengan pengguna Twitter uray_24. Di mana ia mengeluhkan saldonya yang terdebet dua kali saat tap in dan tap out di sesama halte BRT. Saat tap in di Halte Adam Malik, saldo kartunya terpotong Rp3.500. Begitu ia tap out di Halte CSW, ternyata saldo kartunya terpotong lagi sebanyak Rp3.500.
Pada sore hari jam kerja, keluhan pun tampak belum sepenuhnya teratasi. Pengguna bernama rangkutisulis melaporkan situasi antrean padat di Halte S Parman Podomoro City pukul 17.46. Tampak dalam foto tersebut antrean pengguna yang memenuhi JPO. Ia juga mengeluhkan jumlah gate yang hanya satu buah.
Tije yang bener aja dong halte di s parman podomor city cuma ada 1 gate tap in tap out sedangkan penumpangnya banyak gini, ga ada inisiatif buat permudah penumpang tap out dengan buka portal nya
Sampe jpo penuh antrian tambah becek gara2 hujan @PT_Transjakarta pic.twitter.com/nV89gBfERt— Acil (@rangkutisulis) October 4, 2022
Mengenai antrean ini, melansir dari Tempo, pihak JakLingko pun menanggapi dengan klaim bahwa mereka sudah melakukan sosialisasi di media sosial dan workshop TransJakarta. Meski demikian, saat Tim REDaksi memeriksa media sosial JakLingko, sosialisasi untuk pemberlakuan sistem one man one ticket tampak baru ada saat hari H baik dari kiriman Instagram ataupun dari story. (RED/IHF)
Pingback: Saldo Kena Potong Dua Kali, TransJakarta Terima Ratusan Aduan Dari Pengguna - Railway Enthusiast Digest