Berita KAInternasionalKereta Api

ProRail dan NS: Angin jadi Sumber Energi Berkelanjutan KRL di Belanda

Gerald Olde Monnikhof (memegang mikrofon) ketika akan memulai presentasinya | Foto: RED/Adrian Falah Diratama
Gerald Olde Monnikhof (memegang mikrofon) ketika akan memulai presentasinya | Sumber: Tangkapan Layar Zoom Meeting KBRI Den Haag

REDigest.web.id, 8/6 – Pada kegiatan webinar untuk memperingati 100 Tahun KRL di Indonesia berjudul ‘Perkeretaapian Indonesia – Belanda: Railway Electrification and Sustainable Mobility’ yang digelar pada 26 Mei 2025 silam, ProRail dan Nederlandse Spoorwegen menjadi dua perusahaan asal Belanda yang berpartisipasi pada gelaran pertama webinar ini.

Dalam webinar yang digelar dan disiarkan langsung dari KBRI Den Haag tersebut, ProRail menjadi pihak kedua yang mempresentasikan paparannya setelah Direktorat Jenderal Kereta Api (DJKA) yang diwakili oleh Allan Tandiono. Sekadar informasi, ProRail merupakan pihak yang berperan dalam mengelola infrastruktur perkeretaapian di Belanda termasuk dalam hal pemberian izin penggunaannya kepada operator kereta api di sana.

Misalnya saja seperti perusahaan operator kereta api Nederlandse Spoorwegen atau biasa disingkat menjadi NS yang juga menggunakan infrastruktur jalan rel, bangunan stasiun, hingga aliran listrik yang disediakan oleh ProRail.

Presentasi ProRail

Paparan ProRail berjudul 'Renewable Electric Power Dutch Railways' atau 'Tenaga Listrik Terbarukan Perkeretaapian Belanda'. Di sisi lain, slogan 'Verbindt, Verbetert, Verduurzaamt' bermakna 'Menghubungkan, Meningkatkan, Memberlanjutkan' | Foto: RED/Adrian Falah Diratama
Paparan ProRail berjudul ‘Renewable Electric Power Dutch Railways’ atau ‘Tenaga Listrik Terbarukan Perkeretaapian Belanda’. Di sisi lain, slogan ‘Verbindt, Verbetert, Verduurzaamt’ bermakna ‘Menghubungkan, Meningkatkan, Memberlanjutkan’ | Sumber: Tangkapan Layar Zoom Meeting KBRI Den Haag

Pada webinar ini, Gerald Olde Monnikhof yang menjabat sebagai Advisor Sustainability atau LJV – Sustainability memulai paparannya dengan memberikan garis besar konten paparan yang akan ia lakukan yang terdiri dari Awal Mula Elektrifikasi Perkeretaapian Belanda, Penggunaan Listrik oleh Perkeretaapian Belanda, Pasar Tenaga Listrik di Eropa dan di Belanda, Pembelian Daya Listrik oleh Perkeretapian Belanda dan ProRail, dan Pengembangan di Masa Depan.

Garis besar materi presentasi ProRail | Foto: RED/Adrian Falah Diratama
Garis besar materi presentasi ProRail | Sumber: Tangkapan Layar Zoom Meeting KBRI Den Haag

Lebih lanjut, dijelaskan bahwa 80 persen infrastruktur jalur rel perkeretaapian Belanda telah terelektrifikasi yakni mayoritas pada Lin Merah dengan sistem 1,5kV DC dan Lin Biru sebanyak 25kV AC. Penggunaan energi listrik yang berkelanjutan melalui pemanfaatan angin dimulai sejak tahun 2017. Walau demikian, tidak semua jalur telah terelektrifikasi karena masih ada beberapa jalur yang menggunakan tenaga diesel misalnya seperti Lin Hitam, jalur di utara dan selatan Belanda, serta jalur rel yang letaknya dekat dengan pelabuhan.

Jumlah jangkauan luas wilayah yang telah terelektrifikasi di Belanda Paparan ProRail berjudul 'Renewable Electric Power Dutch Railways' atau 'Tenaga Listrik Terbarukan Perkeretaapian Belanda' | Foto: RED/Adrian Falah Diratama
Jumlah jangkauan luas wilayah yang telah terelektrifikasi di Belanda Paparan ProRail berjudul ‘Renewable Electric Power Dutch Railways’ atau ‘Tenaga Listrik Terbarukan Perkeretaapian Belanda’ | Sumber: Tangkapan Layar Zoom Meeting KBRI Den Haag

Dapat dikatakan bahwa penggunaan angin untuk dikonversi menjadi listrik secara sepenuhnya baru dilakukan pada tahun 2017 karena pada tahun 2010, Pro Rail masih menggunakan perpaduan tenaga angin dan sedikit bantuan tenaga surya untuk menjadi basis listrik bagi infrastruktur dan stasiun yang dikelolanya. Dijelaskan juga jumlah konsumsi listrik tahunan yang mencapai 100 GWh untuk infrastruktur ProRail, 75 GWh untuk stasiun-stasiun, 1.300 GWh untuk kereta-kereta listrik di jalur 1,5kV DC, 55 GWh untuk kereta-kereta barang listrik di jalur 25kV AC Lin Betuwe, serta 60 GWh untuk kereta-kereta cepat listrik di jalur 25kV AC Lin Kereta Cepat.

Konsumsi Listrik Perkeretaapian Belanda | Foto: RED/Adrian Falah Diratama
Konsumsi Listrik Perkeretaapian Belanda | Sumber: Tangkapan Layar Zoom Meeting KBRI Den Haag

Disebutkan mengenai TSO (Transmission System Operation) atau pihak yang bertanggung jawab untuk menyeimbangkan sistem transmisi listrik. Sementara itu, untuk membuktikan adanya pembelian listrik yang berkelanjutan, Eropa menggunakan skema sertifikasi yang dikelola oleh Badan Sertifikasi. Badan ini bertanggung jawab atas keseimbangan produksi dan konsumsi energi berkelanjutan dengan produk berupa Jaminan Asal atau Garantees of Origin (GoO). Produsen membukukan GoO di Badan Sertifikasi sejumlah energi berkelanjutan yang mereka produksi sementara Konsumen membukukan GoO di Badan Sertifikasi dengan jumlah energi berkelanjutan yang mereka beli.

Pasar Listrik di Eropa | Foto: RED/Adrian Falah Diratama
Pasar Listrik di Eropa | Sumber: Tangkapan Layar Zoom Meeting KBRI Den Haag

Sekitar 50% listrik di Eropa dihasilkan dengan sumber yang ramah lingkungan seperti air, angin, ataupun sinar matahari, dengan biaya listrik lebih rendah 22% daripada 2023.

Grafik produksi listrik di Eropa | Foto: RED/Adrian Falah Diratama
Grafik produksi listrik di Eropa | Sumber: Tangkapan Layar Zoom Meeting KBRI Den Haag

Perkeretaapian di Belanda memiliki kontrak listrik sebesar 1400 GWh yang dihasilkan oleh tenaga angin ataupun sinar matahari. Kontrak ini menyediakan pasokan listrik untuk kereta penumpang, kereta barang, dan instalasi ProRail seperti persinyalan.

Pembelian Listrik Berkelanjutan untuk Perkeretaapian | Foto: RED/Adrian Falah Diratama
Pembelian Listrik Berkelanjutan untuk Perkeretaapian | Sumber: Tangkapan Layar Zoom Meeting KBRI Den Haag

Berikut disajikan grafik perbandingan antara emisi yang dihasilkan oleh kereta api jika tidak menggunakan listrik berkelanjutan vs jika menggunakan listrik berkelanjutan:

Dampak Karbondioksida dari pengadaan listrik berkelanjutan | Foto: RED/Adrian Falah Diratama
Dampak Karbondioksida dari pengadaan listrik berkelanjutan | Sumber: Tangkapan Layar Zoom Meeting KBRI Den Haag

Mayoritas instalasi infrastruktur ProRail yang terdiri dari stasiun-stasiun, kantor-kantor, persinyalan, terowongan, dan sebagainya mendapat pasokan listrik yang berbeda dengan pasokan listrik untuk menggerakan kereta api. Volume pasokan listrik untuk infrastruktur-infrastruktur tersebut sebesar 200 GWh yang dihasilkan oleh turbin kincir angin sebanyak 50% di Belanda dan 50% di negara Eropa lainnya. Ada juga sejumlah kecil listrik yang dihasilkan oleh panel surya milik ProRail yang dipasang di stasiun-stasiun dan atap-atap perkantoran.

Kontrak listrik ProRail | Foto: RED/Adrian Falah Diratama
Kontrak listrik ProRail | Sumber: Tangkapan Layar Zoom Meeting KBRI Den Haag

Berkat pembelian listrik hijau, jumlah emisi karbon dioksida yang dihasilkan oleh ProRail juga turun secara signifikan sejak 2010 dari 80 kiloton menjadi kurang dari 10 kiloton.

Emisi karbondioksida ProRail | Foto: RED/Adrian Falah Diratama
Emisi karbondioksida ProRail | Sumber: Tangkapan Layar Zoom Meeting KBRI Den Haag

Di masa yang akan datang, ProRail akan mencari kerja sama jangka panjang dengan skala waktu di atas 10 tahun bernama Power Purchase Agreement atau PPA karena saat ini kontrak energi yang berlaku hanya untuk skala waktu pendek saja antara tiga sampai dengan lima tahun. Perusahaan lain akan diminta untuk mengembangkan dan mengoperasikan lahan panel surya dan kincir angin milik ProRail dan menyediakan pasokan daya listrik bagi ProRail. ProRail juga akan terus memasang panel surya di stasiun-stasiun. Dengan begitu, ProRail dapat mengupayakan penurunan penggunaan listrik sebanyak 10-15% dalam lima tahun mendatang.

Pengembangan masa depan yang akan dilakukan ProRail | Foto: RED/Adrian Falah Diratama
Pengembangan masa depan yang akan dilakukan ProRail | Sumber: Tangkapan Layar Zoom Meeting KBRI Den Haag

Presentasi Nederlandse Spoorwegen (NS)

Linda Korstjens (kedua dari kanan) dan Murk de Roos (paling kanan) sebagai pembicara mewakili NS | Foto: RED/Adrian Falah Diratama
Linda Korstjens (kedua dari kanan) dan Murk de Roos (paling kanan) sebagai pembicara mewakili NS | Foto: RED/Adrian Falah Diratama
'NS Strategy 2025-35: Reliable, Affordable, and Engaged' | Foto: RED/Adrian Falah Diratama
‘NS Strategy 2025-35: Reliable, Affordable, and Engaged’ | Sumber: Tangkapan Layar Zoom Meeting KBRI Den Haag

Presentasi kemudian dilanjutkan oleh Nederlandse Spoorwegen (NS) atau Perusahaan Kereta Api Belanda. Paparannya berjudul ‘NS Strategy 2025-2035: Reliable, Affordable, and Engaged‘ atau dalam bahasa Indonesia berarti ‘Strategi NS 2025-2035: Andal, Terjangkau, dan Terlibat’. Pemaparan materi dibawakan oleh Linde Korstjens selaku Strategy Advisor atau Penasihat Strategi NS dan Murk de Roos sebagai Duurzaam Ondernemen atau Wirausaha Berkelanjutan NS.

Dua orang pembicara dari NS | Foto: RED/Adrian Falah Diratama
Dua orang pembicara dari NS | Sumber: Tangkapan Layar Zoom Meeting KBRI Den Haag

Saat ini, NS mempekerjakan lebih dari 21 ribu orang pegawai, memiliki 763 kereta api dengan 238.826 kursi, mencapai 1 juta perjalanan kereta api pada hari kerja, mencapai peringkat satu sebagai jaringan kereta api yang paling banyak digunakan di Eropa, menorehkan ketepatan waktu sebesar 89,4% pada 2024, menawarkan korting atau potongan harga sebesar 40% lebih murah dibandingkan biaya bahan bakar kendaraan pribadi, serta mencatat kepuasan pelanggan sebesar 7,4 poin pada 2024 dan kepuasan pegawai sebesar 7,7 poin.

Pencapaian NS | Foto: RED/Adrian Falah Diratama
Pencapaian NS | Sumber: Tangkapan Layar Zoom Meeting KBRI Den Haag

Beberapa poin penting yang ingin dicapai NS ialah Mempertemukan, tidak hanya kota-kota dan tujuan-tujuan melainkan juga orang-orang; Menyetarakan, melalui kemudahan akses menuju tempat bekerja, tempat belajar, dan fasilitas lain; serta Melayakkan, dengan menciptakan perjalanan yang lebih ramah emisi karbon serta penggunaan ruang publik.

Upaya NS dalam memberikan kontribusi positif untuk masyarakat | Foto: RED/Adrian Falah Diratama
Upaya NS dalam memberikan kontribusi positif untuk masyarakat | Sumber: Tangkapan Layar Zoom Meeting KBRI Den Haag

Beberapa tantangan struktural dalam beberapa tahun belakangan yang dihadapi NS antara lain seperti berkurangnya jumlah penumpang dan kelangkaan manusia, peralatan, dan sumber daya. Di sisi lain, tantangan-tantangan lainnya yang harus dihadapi NS secara realistis terdiri dari jalur rel yang kurang dapat diandalkan, lintas raya yang semakin sibuk, biaya yang terus naik, tekanan berlebih pada keamanan finansial, hingga struktur pasar yang tidak menentu.

Tantangan-tantangan bagi NS | Foto: RED/Adrian Falah Diratama
Tantangan-tantangan bagi NS | Sumber: Tangkapan Layar Zoom Meeting KBRI Den Haag

Masih menurut NS, ada beberapa alasan mengapa kereta api masih akan memiliki peran yang penting dalam 10 tahun mendatang atau pada tahun 2035 seperti karena adanya permintaan jangka panjang untuk mobilitas, urbanisasi yang terus berlangsung dengan cepat, tantangan akan prinsip keberlanjutan, tekanan terhadap keamanan yang masih terus ada, hingga kereta api dan kendaraan pribadi yang akan terus bersaing satu sama lain.

NS mengenai mengapa peran kereta api masih akan memiliki peran yang penting di masa mendatang | Foto: RED/Adrian Falah Diratama
NS mengenai mengapa peran kereta api masih akan memiliki peran yang penting di masa mendatang | Sumber: Tangkapan Layar Zoom Meeting KBRI Den Haag

Ambisi NS untuk 10 tahun mendatang ialah akan ada 100 juta tambahan perjalanan kereta api dibandingkan dengan tahun 2023 melalui adanya pertumbuhan populasi dan pertumbuhan ekonomi, peningkatan layanan kereta api, kebijakan promosi kereta api, hingga penawaran jasa layanan kereta api di luar jam sibuk melalui perbedaan tarif, hingga layanan pintu ke pintu.

Target peningkatan penumpang NS dalam 10 tahun mendatang | Foto: RED/Adrian Falah Diratama
Target peningkatan penumpang NS dalam 10 tahun mendatang | Sumber: Tangkapan Layar Zoom Meeting KBRI Den Haag

Hal ini didasarkan kepada pilihan NS untuk menghadirkan kereta dengan frekuensi 15 menit sekali dengan pembersihan sebanyak sehari sekali dan skor keselamatan sebanyak delapan dari 10.

Hipotesis kereta mana yang akan dipilih pelanggan | Foto: RED/Adrian Falah Diratama
Hipotesis kereta mana yang akan dipilih pelanggan | Sumber: Tangkapan Layar Zoom Meeting KBRI Den Haag

Bagi perusahaan kereta api Belanda ini, nilai seharusnya tidak hanya berupa uang yang bersifat ekonomis atau dalam hal ini yakni harga tiket kereta api melainkan juga fungsionalitas, berupa perjalanan dengan kereta api daripada berjalan kaki; sosial, melalui kebutuhan untuk bertemu orang dan merasa aman; emosional, yakni dengan perasaan senang dan nyaman selama berada di dalam kereta; dan lingkungan, ialah tidak adanya dampak negatif terhadap kehidupan.

Nilai yang tidak hanya berupa uang | Foto: RED/Adrian Falah Diratama
Nilai yang tidak hanya berupa uang | Sumber: Tangkapan Layar Zoom Meeting KBRI Den Haag

Hal itu didasarkan kepada nilai keberlanjutan yang berarti menciptakan nilai yang memiliki jangka panjang dan kemampuan untuk melanjutkan prosesnya dalam waktu yang lama.

Apa itu keberlanjutan? | Foto: RED/Adrian Falah Diratama
Apa itu keberlanjutan? | Sumber: Tangkapan Layar Zoom Meeting KBRI Den Haag

Contoh dari keberlanjutan dapat dilihat melalui upaya negeri Belanda dalam melakukan elektrifikasi jalur rel kereta apinya sejak tahun 1908.

Contoh keberlanjutan di negeri Belanda | Foto: RED/Adrian Falah Diratama
Contoh keberlanjutan di negeri Belanda | Sumber: Tangkapan Layar Zoom Meeting KBRI Den Haag

Keberlanjutan di luar negeri Belanda juga dapat berarti pengadaan lokomotif listrik pertama buatan Belanda oleh Heemaf dan Werkspoor pada tahun 1925 untuk dioperasikan di Hindia Belanda.

Lokomotif listrik pertama di Hindia Belanda adalah salah satu contoh dari keberlanjutan | Foto: RED/Adrian Falah Diratama
Lokomotif listrik pertama di Hindia Belanda adalah salah satu contoh dari keberlanjutan | Sumber: Tangkapan Layar Zoom Meeting KBRI Den Haag

Contoh lain dari keberlanjutan di negeri Belanda pada era modern ialah melalui upaya NS untuk menjalankan kereta api hanya dengan tenaga listrik (KRL) berbasis listrik hijau yang ramah lingkungan.

The Arend, kereta kedua yang ada di Belanda dan dibuat pada tahun 1839 vs ICNG, KRL Jarak Jauh terbaru milik NS yang hadir sejak tahun 2023 | Foto: RED/Adrian Falah Diratama
The Arend, kereta kedua yang ada di Belanda dan dibuat pada tahun 1839 vs ICNG, KRL Jarak Jauh terbaru milik NS yang hadir sejak tahun 2023 | Sumber: Tangkapan Layar Zoom Meeting KBRI Den Haag

NS berfokus kepada nilai jangka panjang dengan mengutamakan nilai serta dampak terhadap pihak internal dan eksternal melalui ESG+F. ‘E’ ialah Environment (Lingkungan), melalui investasi dalam energi bersih. ‘S’ merupakan Social (Sosial), dalam hal ini orang dan komunitas. ‘G’ yakni Government (Pemerintah), dengan adanya operasional berdasarkan Standar Etika Tertinggi. Adapun ‘F’ adalah Financial (Keuangan), dengan mempertahankan posisi keuangan yang kuat.

ESG+F | Foto: RED/Adrian Falah Diratama
ESG+F | Sumber: Tangkapan Layar Zoom Meeting KBRI Den Haag

Jadi, nilai yang dianut oleh perusahaan Belanda ini ialah Keuangan + ESG dengan ambisi keberlanjutan yang berfokus pada nilai dan dampak. Berdasarkan prinsip ini, NS berupaya untuk menciptakan beberapa performa utama untuk mitra kerjanya seperti operasional bebas emisi berbahan fosil, menerapkan ekonomi sirkular, mewujudkan ekosistem ramah lingkungan, untuk siapapun, dan oleh siapapun.

Nilai dan dampak adalah ambisi keberlanjutan NS | Foto: RED/Adrian Falah Diratama
Nilai dan dampak adalah ambisi keberlanjutan NS | Sumber: Tangkapan Layar Zoom Meeting KBRI Den Haag

Dimulai sejak 1 Januari 2025, NS berupaya mencegah emisi karbon dioksida dengan dua cara yakni mencegah karbon dioksida oleh penumpang dan mencegah karbon dioksida dalam operasional NS dan rantai pasoknya. Mengenai yang disebut belakangan, beberapa upanyanya ialah pengadaan atau arus masuk NS, konsumsi energi melalui kereta api dan fasilitas pendukungnya, arus keluar, pra dan pasca pengangkutan penumpang, serta aktivitas penglaju dan perjalanan bisnis bagi para pegawai NS.

Fokus NS dalam konsesi PI atau Pencegahan Karbon Dioksida untuk mengurangi dampak negatif terhadap masyarakat | Foto: RED/Adrian Falah Diratama
Fokus NS dalam konsesi PI atau Pencegahan Karbon Dioksida untuk mengurangi dampak negatif terhadap masyarakat | Sumber: Tangkapan Layar Zoom Meeting KBRI Den Haag

Prinsip perusahaan operator kereta api di Belanda ini untuk mewujudkan lingkungan bebas emisi fosil di antaranya ialah menghemat, menghasilkan, dan membeli.

Upaya dalam mewujudkan prinsip bebas emisi fosil di dalam lingkungan NS | Foto: RED/Adrian Falah Diratama
Upaya dalam mewujudkan prinsip bebas emisi fosil di dalam lingkungan NS | Sumber: Tangkapan Layar Zoom Meeting KBRI Den Haag

Sementara itu, untuk menanggulangi emisi fosil yang dihasilkan oleh penumpang, NS melihat potensi dalam meningkatkan perjalanan kereta api dengan mempromosikan perpindahan manusia dari kendaraan pribadi menuju kereta api. Skala pertumbuhannya ditaksir sebanyak 25% dengan mencegah penambahan emisi karbon dioksida sebanyak 1.900.000 kg setiap harinya. Hal tersebut dapat dicapai dengan berbagai upaya seperti lobi dan kebijakan, penawaran menarik untuk wisatawan, paket perjalanan perusahaan, hingga mempromosikan opsi menarik dari pintu ke pintu. Contohnya dapat dilihat dari peningkatan ketersediaan OV-fiets atau layanan peminjaman sepeda berbagi yang disediakan di stasiun-stasiun NS.

Jalur rel kereta api yang sangat padat di seantero negeri Belanda memungkinkan adanya perpindahan manusia dari kendaraan pribadi menuju kereta api | Foto: RED/Adrian Falah Diratama
Jalur rel kereta api yang sangat padat di seantero negeri Belanda memungkinkan adanya perpindahan manusia dari kendaraan pribadi menuju kereta api | Sumber: Tangkapan Layar Zoom Meeting KBRI Den Haag
Makna nilai bagi NS | Foto: RED/Adrian Falah Diratama
Makna nilai bagi NS | Sumber: Tangkapan Layar Zoom Meeting KBRI Den Haag

Pada intinya, Nederlandse Spoorwegen berprinsip bahwa nilai bagi pelanggannya memunculkan nilai bagi seluruh masyarakat Belanda. (RED/ AFD)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses