Arab Saudi Bangun Landbridge Sepanjang 1.500 Kilometer, Kenapa Lebih Murah Dari KCJB?

REDigest.web.id, 25/10 – Pemerintah Arab Saudi akan membangun rel kereta api yang menghubungkan Laut Merah dengan Teluk Arab yang disebut Landbridge. Dikutip dari Kompas.com, jalur sejauh 1.500 kilometer ini akan dibangun dengan biaya USD7 miliar atau sekitar Rp116 triliun.
Jalur ini nantinya akan menghubungkan antara Jeddah dengan Dammam lewat Riyadh. Hadirnya Landbridge ini diharapkan dapat mempersingkat waktu tempuh antara Jeddah dan Riyadh yang sebelumnya mencapai 12 jam dengan kendaraan pribadi menjadi hanya 4 jam.
Biaya pembangunan Landbridge menjadi sorotan warganet karena harganya lebih murah dari Kereta Cepat Jakarta Bandung. Lantas apa yang membuatnya berbeda?
Mengupas Teknis dan Medan Proyek Landbridge
Ada beberapa faktor yang membuat proyek Landbridge ini lebih murah dari KCJB. Dikutip dari Brown Eagle, sebuah perusahaan perdagangan di Timur Tengah yang menangani proyek kereta api, salah satu penyebab kenapa proyek ini lebih murah adalah karena menggunakan kereta diesel bukan listrik.
Jalur Landbridge dirancang ganda at ground dengan lebar sepur 1.435 mm tanpa listrik aliran atas sehingga biaya konstruksinya lebih murah. Ditambah jalur ini pun tidak sepenuhnya steril karena masih ada kereta barang yang juga beroperasi di jalur yang sama. Hal ini juga dikonfirmasi oleh paparan singkat di situs web konsultan perkeretaapian SYSTRA.

Untuk sarana keretanya sendiri dirancang dapat beroperasi dengan kecepatan 250 km/jam di mana akan ada sebanyak 2.418 unit kereta penumpang yang beroperasi. Dari studi tersebut nantinya juga akan ada sebanyak 370 unit lokomotif dan 127 unit gerbong datar yang beroperasi. Namun berdasarkan informasi terbaru dari MEED, rencananya kereta penumpangnya bisa mencapai 300 km/jam.
Selain itu, medan yang dilewati oleh trase jalur ini tampak didominasi oleh padang gurun yang antara datar ataupun berbukit sedikit. Hanya saja, jika melihat daerah di daerah Jeddah terdapat perbedaan ketinggian yang bisa mencapai 2000 meter. Meskipun demikian, karena ini rancangan awal, maka saat ini belum banyak informasi persis rencana pembangunan infrastruktur, ataupun trase yang dipilih.

Selain itu, alokasi anggaran 7 miliar USD ini juga merupakan alokasi awal. Berkaca dari proyek Kereta Cepat Haramain yang menghubungkan Jeddah dengan Madinah, anggaran awal yang dialokasikan untuk proyek ini adalah 6,74 miliar Euro pada tahun 2011 (9,175 miliar Euro di tahun 2025 atau sekitar Rp 177 triliun). Namun di tahun 2017, proyek ini mengalami cost overrun sebesar 150 juta Euro (191 juta Euro di tahun 2025 atau sekitar Rp 3,69 triliun) dan keterlambatan pembukaan yang seharusnya 2014 menjadi 2018.
Proyek Landbridge Arab Saudi ini sendiri sudah merupakan rencana lama. Proyek ini sejatinya sudah dicanangkan tahun 2004 silam, lalu berhenti di 2010 sebelum kembali bangkit di tahun 2011. (RED/BTS)


