Berita KABeroperasi KembaliKAIKereta Api

Usai Perawatan, Lokomotif CC2018912 SDT Tetap Memakai Seragam Lama!

CC201 89 12 SDT Pasca Perawatan di Balai Yasa Yogyakarta. | Foto: Nikodemus Adventio Kusuma Bagaskara via Facebook.
Lokomotif CC2018912 milik Depo Induk Sidotopo (SDT) Pasca Perawatan di Balai Yasa Yogyakarta. | Foto: Nikodemus Adventio Kusuma Bagaskara, Facebook.

REDigest.web.id, 05/11 – Setelah menjadi misteri di kalangan penggemar kereta api, nasib lokomotif eks Sumatra Bagian Selatan yang menjalani perawatan di Balai Yasa Pengok Yogyakarta kini terungkap. Salah satu unit, yakni CC2018912 (CC20184R) milik  Depo Induk Sidotopo, tetap memakai livery ‘red and blue’ khasnya, walau dengan beberapa penyesuaian fisik.

Lokomotif ini menjalani perawatan di Balai Yasa Pengok sejak Oktober 2025. Berbeda dari standar livery putih-oranye KAI terbaru, unit ini secara spesial mempertahankan identitas livery khas Sumatera Selatan setelah selesai perawatan.

Meskipun demikian, corak ‘merah dan biru tersebut’ memiliki sedikit perbedaan: warna birunya tampil sedikit lebih muda dan warna merahnya lebih cerah dibandingkan versi terakhir sebelum mendapat perawatan di Balai Yasa Yogyakarta.

Tampilan lokomotif CC2018912 sebelum menjalani perawatan di Balai Yasa Yogyakarta, Januari 2025 | Foto: RED/Ikko Haidar Farozy

Perubahan fisik lain yang terlihat mencakup penghilangan sambungan multiple unit (MU). Balai Yasa Yogyakarta juga melengkapi lokomotif ini dengan pendingin udara (AC) kabin dan mengubah bingkai jendelanya menjadi desain khas mereka.

Lokomotif ini berangkat dari Balai Yasa Yogyakarta pada 4 November 2025 sore, ditarik KA 86 Sancaka menuju Depo Sidotopo. Keesokan harinya, lokomotif ini langsung dinas perdana KA 405/406 Commuter Line Dhoho rute Surabaya Kota-Blitar via Kertosono.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by @rikosetiawankereta_121

Sebagai catatan, CC201 89 12 merupakan bagian dari program ‘bedol desa’ lokomotif edisi ketiga setelah tahun 2012. Bersama enam unit lainnya, lokomotif pindah dari Depo Kertapati, Palembang, untuk memenuhi kebutuhan angkutan di Pulau Jawa mulai akhir tahun 2024.

CC201 89 12 SDT Debut Pertama Setelah Perawatan dengan KA 405/406 Commuter Line Dhoho. | Foto: RED/Alifiardi Maulana
CC201 89 12 SDT Debut Pertama Setelah Perawatan dengan KA 405/406 Commuter Line Dhoho. | Foto: RED/Alifiardi Maulana

Namun, tidak semua unit “Bedol Desa” ini bisa berdinas untuk kereta api jarak jauh. Beberapa di antaranya dikorbankan untuk pertukaran komponen dan akhirnya dialihfungsikan sebagai lokomotif langsiran, seperti CC2018340 milik Depo Induk Bandung (BD), CC2018915 milik Depo Induk Sidotopo , dan CC2018916 yang juga milik Depo Induk Sidotopo sebelum menjadi lokomotif ‘Frankenstein’ akibat suku cadang yang kurang.

Dengan dipertahankannya livery red and blue pada CC2018912 (CC20184R) ini, Depo Induk Sidotopo kini tercatat sebagai depo dengan koleksi lokomotif livery vintage terbanyak di Jawa, dengan total 5 unit yang terdiri dari satu CC203 dan empat unit CC201. (RED/alifmaulr)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses