ImajiKereta ApiRagam

[GALERI] Mengenang KRL yang Pensiun dengan Acara “Last Run”

Rangkaian 8618F saat terparkir di Jakarta Kota sebagai museum | Foto: Haikal Alamsyah

REDigest.web.id – Segala hal pasti ada akhir masanya, dan begitu juga dengan KRL Commuter Line. Tanpa terasa, KRL seri 203, 7000, dan 8500 yang telah setia melayani selama belasan tahun pun akhirnya memasuki masa pensiun. Kesempatan ini pun tak dilewatkan oleh para pecinta kereta api dengan merayakan acara Last Run. Bersama dengan KAI Commuter, IRPS menyelenggarakan dua event sekaligus yaitu “Last Run” seri 203 dan 7000, serta last run dan mini-museum KRL seri 8500.

Para pembaca yang mungkin belum sempat menghadiri acara “Last Run”, atau mungkin belum lama atau malah belum sempat melihat KRL seri ini mungkin penasaran. Bagaimana KRL seri ini ketika masih berdinas? Bagaimana acara perpisahan ini? Berikut galerinya!

Saat Baru Tiba

Tokyu 8618F yang baru saja tiba di depo Bukit Duri tahun 2008 masih mengenakan livery asli bawaan dari Jepang. Di sebelahnya tampak Tokyu 8612F sedang dilakukan pemasangan livery Divisi Jabotabek. | Foto: RED/Tubagus Gemilang Pratama

Sejarah KRL seri ini telah bermula di tahun 2006 ketika rangkaian 8618F menjadi salah satu yang pertama tiba. Menyusul kemudian di periode 2006-2008 adalah rangkaian 8608F, 8607F, 8610F, 8611F, dan 8612F di masa Divisi Jabotabek. Sedang tahun 2009, tibalah rangkaian KRL 8613F yang sejatinya merupakan JALITA yang asli. Namun sayang, rangkaian ini tidak hanya mengalami insiden perusakan di Jakarta Kota, tetapi KRL ini juga umurnya tidak panjang. Rangkaiannya sudah tidak berdinas di tahun 2012 dan dibawa ke Cikaum di tahun 2014.

Rangkaian 8613F, sang Jalita yang asli terkulai di Cikaum, 2014 | Foto: RED/Tubagus Gemilang Pratama
Tokyu 8612F saat baru datang di Depo Bukit Duri di tahun 2008, masih mengenakan livery asli bawaan dari Jepang | Foto: RED/Tubagus Gemilang Pratama

Sedangkan rangkaian KRL seri 7000, seluruhnya tiba di tahun 2010 yang terdiri dari 7117F, 7121F, 7122F, dan 7123F. Rangkaian 7121F mengalami kecelakaan tragis di Bintaro pada tahun 2013 lalu yang membuat 9 orang (3 orang kru dan 6 orang penumpang) meninggal dunia setelah terbakar akibat bertabrakan dengan truk tangki. Sedangkan rangkaian 7117F terakhir beroperasi pada tahun 2018-2019.

Tokyo Metro 7117 saat baru diturunkan dari kapal di pelabuhan Tanjung Priok. Ini adalah KRL seri 7000 pertama yang datang ke Indonesia di tahun 2010. | Foto: RED/Tubagus Gemilang Pratama
Pekerjaan pemasangan cow catcher dan livery KCJ pada trainset Tokyo Metro 7121F di Depo Bukit Duri | Foto: RED/Tubagus Gemilang Pratama
Tokyo Metro 7122 yang baru datang di Depo Bukti Duri, masih dengan livery aslinya | Foto: RED/Tubagus Gemilang Pratama
Tokyo Metro 7123 yang baru saja dipasang cowcatcher di Depo Bukit Duri | Foto: RED/Tubagus Gemilang Pratama

Terakhir adalah KRL seri 203, di mana KRL seri ini tiba di periode tahun 2011-2012. Rangkaian yang datang adalah 203-1F, 203-2F, 203-106F, 203-108F, dan 203-109F (eks MaTo 51, 52, 66, 68, dan 69). Rangkaian 203-1F berhenti beroperasi setelah keretanya diambil untuk memanjangkan rangkaian 203-2F dan 203-109F menjadi 12 dan 10 kereta. Rangkaian 203-108F berhenti beroperasi di tahun 2020 dan keretanya diambil lagi untuk memanjangkan rangkaian 203-106F yang aslinya 10 kereta menjadi 12 kereta.

Sedangkan rangkaian 203-2F berhenti beroperasi akibat anjlok di Kampung Bandan, menyisakan rangkaian 203-106F dan 203-109F. 203-106F sudah lama tidak beroperasi di tahun 2025, sedang 203-109F riawayatnya tamat akibat anjlok pada tanggal 5 Agustus 2025 silam.

JR 203-106F saat menjalani uji coba di stasiun Bogor, November 2011. Tampak livery Joban Line yang belum sepenuhnya ditutupi livery KCJ.| Foto: RED/Tubagus Gemilang Pratama
KRL seri 8500 rangkaian 8611F dan salah satu rangkaian KRL seri Toei 6000. Saat ini salah satu KRL seri Toei 6000 telah dipreservasi di Depo Depok | Foto: RED/Tubagus Gemilang Pratama

Kala Masih Berdinas

Rangkaian KRL 8618F semasa masih berdinas di Gondangdia | Foto: Khesya Radya Irwanto

Selama belasan tahun, KRL seri 203, 7000, dan 8500 telah menemani para pembaca dalam beraktivitas, ataupun menjadi objek foto hunting. Baru mulai penghujung 2010an hingga awal 2020an ketiga seri KRL ini rangkaiannya mulai bertumbangan. Bahkan meski demikian, rangkaian 7122F, 7123F, 8618F, 203-106F, dan 203-109F masih mampu berdinas hingga 2025 ini.

Berikut adalah galeri foto ketika rangkaian KRL ketiga seri ini masih berdinas.

Duet rangkaian KRL seri 7000 di Bogor | Foto: Tri Bintang Setiawan
Yuk mandi! Saat KRL rangkaian 8618F sedang menjalani proses cuci kereta di Jakarta Kota | Foto: RED/Rizki Fajar Novanto
Rangkaian 203-106F memasuki Stasiun Manggarai | Foto: Tri Bintang Setiawan
Rangkaian KRL seri 8000 dan 8500 di Stasiun Jakarta Kota. Tidak seperti seri 8500, KRL seri 8000 bisa dibilang pergi dalam senyap. | Foto: Tri Bintang Setiawan
Yang kini telah punah, KRL seri 203 dan 05 di Lin Sentral | Foto: Tri Bintang Setiawan
Kirim rangkaian Jalita di Stasiun Tanah Abang | Foto: Bahy Esfandiar
Rangkaian 7123F bergerak meninggalkan Depok menuju Bogor | Foto: Bahy Esfandiar

Momen Perpisahan

KLB kirim rangkaian 8618F dengan livery heritage JALITA masuk Stasiun Depok | Foto: RED/Rizki Fajar Novanto

Tanpa terasa, segalanya pun telah di ujung waktu. Pada akhirnya ketiga seri KRL ini harus pamit setelah melayani Jabodetabek setelah belasan tahun lamanya. Sejak November ini, dengan 11 rangkaian KRL CRRC telah beroperasi, maka KRL seri ini mulai tergantikan. Dan tidak seperti biasanya di mana rangkaian KRL pensiun dalam diam, kali ini mereka pensiun secara meriah.

Acara “Last Run” ini bermula dengan kirim rangkaian KRL seri 8500 set 8618F dari Depok ke Jakarta Kota. Menyusul kemudian adalah rangkaian 203-106F dan 7123F untuk persiapan acara “Last Run”. Hanya saja, jika rangkaian 8618F dipamerkan di Jakarta Kota mulai tanggal 10 sampai tanggal 16 November, maka kedua rangkaian ini hanya dipamerkan tanggal 11 November saja.

Berikut adalah galeri proses kirim rangkaian 8618F, hingga kepulangan rangkaian 203-106F dan 7123F.

KLB kirim rangkaian 8618F dengan livery heritage JALITA persiapan berangkat dari Stasiun Depok | Foto: RED/Rizki Fajar Novanto
Logo lama KAI Commuter Jabodetabek dan headmark untuk pelaksanaan “Last Run” | Foto: RED/Rizki Fajar Novanto
Kirim rangkaian 7123F menuju Manggarai dan Jakarta Kota | Foto: Jayeng Rizky
Rangkain 8618F yang tiba di Stasiun Jakarta Kota untuk dipamerkan | Foto: RED/Gilang Fadhli Dharana
Rangkaian yang sama dilihat dari depan | Foto: M Desfan Shah Putra
Para pejabat KAI Commuter yang sedang berpose di depan rangkaian 8618F. Tampak karangan bunga yang berada di dalam kabin. | Foto: RED/Saddam Hasan Fauzan
Para pecinta kereta api meninggalkan kesan pesannya di papan di Stasiun Jakarta Kota | Foto: RED/Gilang Fadhli Dharana
Papan tempat foto acara “Last Run” KRL | Foto: RED/Gilang Fadhli Dharana
Koinobori, layangan khas Jepang dengan motif ikan koi bersama 8618F | Foto: Muhammad Bhima Saputra
Headmark pada rangkaian 7123F dari dekat | Foto: M Desfan Shah Putra
Rangkaian 7123F di Stasiun Jakarta Kota | Foto: M Desfan Shah Putra
Rangkaian KRL 7123F saat tiba di Depok | Foto: Muhammad Bhima Saputra
Rangkaian 7123F berjalan langsung di Stasiun Angke | Foto: Haikal Alamsyah
Rangkaian 7123F saat berpulang sedang berjalan langsung di Duri | Foto: Khesya Radya Irwanto
Rangkaian 203-106F bersiap memasuki Kampung Bandan menuju Jakarta Kota | Foto: M Desfan Shah Putra A
Sisi depan 203-106F dengan ucapan terima kasih di penutup matahari | Foto: M Desfan Shah Putra A
Rangkaian 203-106F memasuki Stasiun Jakarta Kota | Foto: Muhammad Bhima Saputra
203-106F berjalan langsung di Duri | Foto: Khesya Radya Irwanto

Demikianlah galeri event “Last Run” KRL kali ini. Meskipun sudah tergantikan dengan yang baru, KRL-KRL ini tetap akan abadi di kenangan para pecinta kereta api dan pengguna. (RED/IHF)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses