Fakta KAKereta ApiSejarah KA

Mengapa Bentuk Kabin Toei 6000 di Indonesia Berbeda-beda?

KRL Toei 6000 dipensiunkan dari Mita Line pada akhir 1999. Tahun 2000, KRL-KRL itu dihibahkan ke Indonesia, dibeli oleh Chichibu Tetsudo, dan dibeli juga oleh Kumamoto Dentetsu. Indonesia kebagian 72 kereta, dengan stamformasi 5 set rangkaian 6 kereta, 3 set rangkaian 8 kereta, dan 18 kereta tanpa kabin masinis. Adanya kereta tanpa kabin masinis ini dikarenakan Chichibu dan Kumamoto hanya mengambil 2-3 kereta saja per set, sehingga sisa 18 kereta tanpa kabin ikut dihibahkan juga ke Indonesia.

6271F, dengan muka kabin asli

PT.KA Divisi Jabotabek kala itu merasa sayang jika kereta tanpa kabin ini dibiarkan termenung saja di dipo, mengingat armada KRL pada masa itu juga sangat kurang. Akhirnya dengan kreatifitas dari Balai Yasa Manggarai, 6 kereta dari total 18 kereta sisa ini dibuatkan kabin masinis baru dengan bentuk yang berbeda-beda. Kereta-kereta ini pun disusun menjadi 3 set, setiap set terdiri dari 6 kereta sebagai berikut:

6227F: 6227-6195-6267-6186-6125-6187 dengan desain muka kabin “Lohan”
6182F: 6182-6185-6152-6255-6236-6217 dengan desain muka kabin “Rakitan”
6177F: 6177-6232-6265-6202-6235-6126 dengan desain muka kabin “Espass”

6182F “Rakitan” dengan muka kabin modifikasi
6227F “Lohan” dengan muka kabin modifikasi
6177F “Espass” dengan muka kabin modifikasi

Tahun 2008, 6181F dengan muka kabin asli bertabrakan dengan KA Antaboga di Kampung Bandan. Sementara itu pada bulan Agustus 2009, terjadi tabrakan antara 6151F bermuka kabin asli yang menyundul KRL BN-Holec di daerah Pondok Rumput, Bogor. Akibat peristiwa itu, 2 kereta yang selamat dari 6151F digabungkan dengan 2 kereta yang selamat dari 6181F. Berhubung kabin masinis dari kereta yang selamat itu mengalami ringsek/rusak bodi, maka lahirlah satu lagi KRL Toei 6000 dengan kabin modifikasi. Rangkaian ini terdiri dari 4 kereta saja, dengan formasi: 6151-6176-6175-6188 dan diberi nama “Djoko Lelono 2”.

6151F “Djoko Lelono 2” dengan muka kabin modifikasi

Seiring berjalannya waktu dan perubahan kebutuhan armada di Jabodetabek, banyak dari stamformasi KRL Toei 6000 yang susunan keretanya berubah. Ada yang bertambah panjang dan bertambah pendek, baik yang bermuka kabin asli maupun bermuka kabin modifikasi. Saat ini Toei 6000 yang sudah menjalani masa baktinya di Indonesia selama 15 tahun, tidak lama lagi akan dipensiunkan.




Tubagus Gemilang Pratama | RE Digest

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


One thought on “Mengapa Bentuk Kabin Toei 6000 di Indonesia Berbeda-beda?

Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×