Fakta KAIndonesiaKereta ApiSejarah KATeknis

Kisah Hidup GE U20C yang Pernah Tinggal di 3 Negara

Semboyan 35

Sebagian besar dari kita sering melihat lokomotif CC 203 atau GE U20C berwara-wiri di lintas Pulau Jawa membawa kereta penumpang maupun barang. Atau di Sumatera Selatan membawa rangkaian pulp milik PT TEL. Seperti yang kita tahu, lokomotif GE U20C di Indonesia berbeda dengan lokomotif sejenis yang ada di negara lain.

GE U20C di Indonesia memiliki bentuk khas yakni bagian shorthood atau kabinnya yang berbentuk trapesium dan aerodinamis. Lain halnya dengan yang dimiliki negara lain yakni berbentuk kotak biasa selayaknya GE U18C. Namun anda akan terheran-heran melihat ada U20C hidung miring di Australia. Bagaimana bisa dia ada di sana?

Kisah bagaimana lokomotif U20C dengan bentuk khas Indonesia ini di Australia memiliki kisah yang sangat panjang. Bahkan lokomotif ini pernah tinggal di 3 negara, yakni Indonesia, Filipina, baru sampai ke Australia.

Lokomotif ini memang diproduksi oleh GE Lokindo pada tahun 1995, yang berarti GE U20C atau CC 203 ini merupakan CC 203 generasi pertama. Namun GE U20C yang satu ini memang sengaja diekspor ke Filipina karena dipesan oleh perusahaan pengelola terminal petikemas, International Container Terminal Servic Inc. (ICTSI) di Manila, Filipina.

Bahkan pengeksporan 1 unit CC 203 ke Filipina ini dilepas langsung oleh presiden Indonesia pada saat itu, Soeharto, di Stasiun Gambir pada 17 Desember 1996 bersamaan dengan peresmian 2 CC 203 lainnya, seperti yang dikutip dari Harian Bernas edisi 18 Desember 1996. Kedua CC 203 yang diresmikan bersamaan dengan GE U20C ini adalah CC 203 13 dan CC 203 14.

Pelepasan ekspor lokomotif CC 203 ke Filipina yang dilakukan langsung oleh Presiden Soeharto di Stasiun Gambir

scanned photo sent by Ariawan Sulistya via Kereta Api Indonesia dari Masa ke Masa

Lokomotif ini baru dikirim ke Filipina pada Januari 1997 dan beroperasi di Filipina pada Maret 1997. Di Filipina, GE U20C ini diberi nomor 1 dan memiliki livery oranye dengan garis abu-abu dan bertuliskan “ICTSI” yang merupakan operator dan pemilik dari lokomotif ini.

GE U20C atau CC 203 dengan livery ICTSI

Flickr

Namun lokomotif ini hanya beroperasi selama 6 tahun saja di Filipina. Pasalnya pada tahun 2003, ICTSI memutuskan untuk menutup jaringan jalur kereta api di pelabuhannya akibat merugi. Selain itu, infrastruktur perkeretaapian yang buruk di sana membuat perjalanan kereta api jadi sangat lambat. Semua aset perkeretaapian mereka seperti gerbong dan juga lokomotif ini dijual keluar negeri.

Lokomotif ini pun akhirnya dibeli oleh perusahaan kereta api swasta asal Australia, South Spur Railway Service atau SSRS pada Desember 2007. Sesampainya dia di Australia, liverynya pun diganti. Livery awal lokomotif ini di Australia bukanlah hijau seperti saat ini, melainkan biru telur asin dengan livery kuning dan biru toska tanpa logo dari SSRS.

Selain penggantian livery, SSRS juga menambahkan handrail pada dek lokomotif, melepas eblek semboyan, dan melepas lampu-lampu semboyan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi standar lokomotif di Australia.

livery awal dari GE U20C di Australia

Flickr

Selama berlivery biru dan dimiliki SSRS, lokomotif ini tidak pernah dioperasikan. Sampai akhirnya pada Mei 2008, livery lokomotif ini diganti menjadi livery hijau-kuning seperti pada saat ini. Selama berlivery hijau, dia sudah tiga kali berganti kepemilikan.

Pertama dia dibeli oleh Coote Industrial dari SSRS. Kedua dia dibeli oleh Greentrains/Engenco dari Coote Industrial. Sampai akhirnya pada 2012 lalu, kepemilikan lokomotif ini jatuh ke tangan QUBE Logistic.

Dalam masa ini, lampu kabut (ditchlight) pada lokomotif dibuat bisa berkedap-kedip seperti sirine polisi. Selain itu pada dek lokomotif juga diberikan reflektor cahaya, yang merupakan standar keamanan American Association of Railways (AAR) untuk perjalanan malam hari supaya lokomotif dapat memantulkan cahaya dan orang baik yang mengendarai mobil maupun yang tidak bisa melihat posisi lokomotif, meskipun di foto-foto yang ada di sini reflektor tersebut belum dipasang.

Livery hijau yang masih digunakan hingga saat ini

Flickr

Meskipun sudah berganti kepemilikan sebanyak empat kali. Sejak awal dibeli oleh South Spur sampai dimiliki oleh QUBE Logistic, dia masih tetap bernomor seri U201. Selama dimiliki oleh Coote Industrial, Greentrains, hingga QUBE Logistic, U201 digunakan untuk membawa kereta angkutan barang.

U201 terlihat masih beroperasi mengangkut barang hingga tahun 2014. Pada tahun 2014, status lokomotif ini diturunkan dari beroperasi menjadi disimpan. Terkadang lokomotif ini juga terlihat berdinas langsiran kereta barang.

RE Digest | Bayu Tri Sulistyo

disarikan dari:

Philstar

Railpage

Indonesian Railfans

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


2 komentar pada “Kisah Hidup GE U20C yang Pernah Tinggal di 3 Negara

Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×