Dua Lokomotif Uap di Purwosari Dipindahkan ke Solo Balapan
[10/10]. Setelah sekian lama teronggok tanpa kejelasan, akhirnya dua lokomotif uap yang terparkir di Stasiun Purwosari akan segera menjalani kehidupan keduanya. Pagi ini keduanya dipindahkan dari Stasiun Purwosari ke Stasiun Solo Balapan. Pemindahan ini dilakukan untuk mempermudah pengiriman ke Balai Yasa Pengok. Lokomotif pertama yang dikirim adalah lokomotif D1410.
Dari Purwosari, D1410 ditarik lokomotif CC 206 13 70 hingga Solo Balapan. Lokomotif ditarik dengan kecepatan tak lebih dari 5 km/jam. Hal tersebut dilakukan mengingat umur lokomotif yang tak lagi muda. Setelah D1410, lokomotif D52099 akan menyusul ditarik ke Solo Balapan. Di Solo Balapan, lokomotif dilangsir ke tempat penyimpanan sementara di bekas gudang semen Stasiun Solo Balapan. Dari gudang semen, nantinya kedua lokomotif ini nantinya akan dikirim ke Balai Yasa Pengok lewat jalur darat menggunakan truk.
Belum diketahui kapan keduanya akan dikirim ke Balai Yasa Pengok, namun pemindahan ini seolah memberi harapan baru bagi kedua lokomotif legendaris ini untuk menjalani kehidupan kedua. D52099 dan D1410 sebelumnya adalah koleksi Museum Transportasi TMII. Lalu pada 2016 keduanya diangkut dari TMII ke Stasiun Purwosari menggunakan truk untuk dihidupkan kembali. Sayangnya kedua lokomotif ini hanya terparkir di emplasemen Stasiun Purwosari tanpa kejelasan kapan akan dihidupkan.
Keduanya dipilih untuk dihidupkan kembali karena kondisi kedua lokomotif ini bisa dibilang lebih baik dan sehat sehingga kemungkinan untuk dihidupkan lebih besar. Rencana penghidupan kembali kedua lokomotif ini digagas oleh Pemerintah Kota Solo. Rencananya setelah dihidupkan kedua lokomotif ini akan dioperasikan sebagai kereta wisata Solo bersama lokomotif C1218 yang sudah beroperasi terlebih dahulu.
(RED/BTS)
Ini dulu lokonya milik dipo mana min?
Untuk D1410 itu diponya mungkin Bogor, sedangkan D52099 (lokomotif aslinya) kalo ga salah Madiun. D52099 yang sekarang itu konon bukan D52099, tapi D52080. Jadi tukeran nomer. Sarana perkeretaapian di sini sampe sekarang masih kayak gitu, sampe KRL Jepang aja tuker nomer koq.