Berita KAIndonesiaKereta Api

[Mudik 2016] Jumlah Pemudik Kereta Api Naik 5 Persen pada Lebaran Tahun Ini

Ilustrasi pemudik kereta api | Foto: Tempo.co
[30/6] Direktur Utama PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro di tengah-tengah sidaknya ke stasiun Bandung dan Kiaracondong pada Selasa (28/6) kemarin menuturkan, pemudik yang menggunakan jasa kereta api meningkat sebanyak 5 persen pada lebaran tahun ini. Menurutnya, kenaikan jumlah pemudik pada tahun ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan kapasitas kereta hanya bisa diisi 100 persen, alias tidak boleh ada penumpang yang berdiri. Edi memperkirakan jumlah penumpang kereta api untuk arus mudik tahun ini sebanyak 5,38 juta penumpang.
“‎Lonjakan sudah tidak seperti dulu. Dulu kereta muat 100 orang diisi 200, sekarang tidak bisa begitu. Kasus lonjakan ada kalau penambahan kereta juga ada. Jumlah penumpang 5,1 juta tahun lalu, tahun ini perkiraan menjadi 5,38 juta. Kenaikan hanya 5 persen,” kata Edi.
Sebagai transportasi darat yang menjadi pilihan utama para pemudik, PT.KAI bekerjasama dengan TNI dan Polri untuk mengamankan titik-titik sepanjang jalur kereta api yang dinilai rawan bencana. Setidaknya ada 4.223 personel TNI dan Polri yang disebar di 320 titik rawan sepanjang jalur kereta api. Selain menyiagakan personel pengamanan, PT.KAI juga mempercepat pemberlakuan sistem check-in mandiri di sejumlah stasiun besar. Setelah pertama kali diujicobakan di stasiun Bandung, kini mesin check-in mandiri juga tersedia di stasiun besar lainnya. Berdasarkan pengamatan kontributor RED, mesin check-in mandiri sudah tersedia juga di stasiun Gambir, stasiun Kiaracondong, dan stasiun Solobalapan.

Masih bingung dengan sistem check-in di stasiun? Baca juga: Mau Check In Tapi Gatau Caranya? Yuk Kita Pelajari Prosedurnya

RE Digest | M. Ridwan S.R.

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


TB Gemilang Pratama

Railway Enthusiast | Bus Enthusiast | Enterpreneur | Free Thinker with Responsibility |

Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×