Berita KAIndonesiaKereta Api

Pemanjangan Formasi KRL Seri 205 Eks Jalur Yokohama Sudah Rampung

205-83F, rangkaian eks jalur Yokohama yang merupakan produk pemanjangan kelompok terakhir

Pemanjangan formasi (mixing) KRL seri 205 eks jalur Yokohama dari 8 kereta menjadi 10 dan 12 kereta yang sudah dilakukan sejak awal tahun 2016 yang lalu sudah rampung. Dari total 23 rangkaian seri 205 dengan formasi 8 kereta (SF8), mixing yang dimulai dari rangkaian 205-123F (ex PLH Juanda, merupakan satu-satunya rangkaian eks jalur Saikyo yang diperpanjang di antara rangkaian-rangkaian eks jalur Yokohama) dan 205-15F ini mendapatkan hasil akhir 13 rangkaian dengan formasi 10 kereta (SF10) dan 4 rangkaian dengan formasi 12 kereta (SF12) dengan susunan 4+8. Terdapat juga sisa 6 kereta yang tidak terpakai dari mixing ini.

205-67F, rangkaian pemanjangan formasi SF10 jilid ke-4 yang dirakit bersama 205-73F
Keempat rangkaian terakhir: 205-69F, 205-83F, 205-84F, dan 205-85F, kini telah menjelma menjadi 2 rangkaian SF10 dan 1 rangkaian SF12. Mixing masih menggunakan rumus yang sama, yaitu 1 rangkaian mendonorkan 2 pasang kereta motornya ke 2 rangkaian lain, dan menukar kereta trailernya dengan kereta motor dari KRL seri 205 eks jalur Nambu, lalu digabungkan dengan rangkaian “adiknya” dengan formasi asli 8 kereta. Rangkaian “adik” yang dimaksud adalah rangkaian dengan nomor terdekat yang lebih tinggi dari rangkaian donor, misalnya 205-66F yang dipasangkan dengan 205-68F, berlaku juga pada 205-75F dan 205-77F serta 205-81F dan 205-82F. Adapun 2 rangkaian SF10 baru tersebut adalah 205-69F dan 205-83F yang mengambil kereta motor dari 205-84F. Sedangkan 205-84F menukar kereta trailer 205-144 dan 204-124 dengan kereta motor 205-67 dan 204-67 dari 205-23F (SF6 Nambu) lalu digabungkan dengan 205-85F menjadi KRL SF12.
Berbeda dengan saudara-saudaranya, 205-74F diperpanjang menggunakan 2 kereta eks jalur Nambu, sehingga mengakibatkan adanya “sisa” 6 kereta yang tidak terpakai dari hasil pemanjangan

Ada sedikit perbedaan pada saat mixing 205-69F menjadi SF10, di mana mixing dilakukan di dalam Balai Yasa Manggarai dikarenakan 205-69F pada saat akan di-mix sudah jatuh tempo untuk program perawatan akhir lengkap (PAL), sehingga 205-84F yang menjadi donornya harus ikut masuk ke dalam Balai Yasa Manggarai dan lalu melepaskan 2 kereta motornya, yaitu kereta 205-228 dan 204-228. Perbedaan lokasi pemanjangan rangkaian ini menjadi perbedaan kedua setelah sebelumnya 205-74F juga menjadi pembeda karena rangkaian tersebut di-mix dengan menambah 2 kereta motor dari 205-131F yang merupakan rangkaian eks jalur Nambu.


Setelah melepaskan 2 kereta motornya untuk 205-69F, 205-84F dipulangkan ke Dipo Depok untuk mixing 205-83F dengan sisa kereta motornya, yaitu 205-227 dan 204-227. Dipindahkannya 205-227 dan 204-227 ke 205-83F menjadikan 205-83F satu-satunya rangkaian hasil mixing yang memiliki nomor kereta motor yang berurutan, karena 205-83F secara default dari Jepang memiliki kereta motor 205-225, 204-225, 205-226, dan 204-226. Namun yang sedikit disayangkan adalah kereta motor 205-227 dan 204-227 ini tidak diletakkan setelah 205-226 dan 204-226, namun diletakkan sebelum 205-225 dan 204-225, sehingga tidak urut secara sempurna.

205-66F+205-68F di Stasiun Bogor, merupakan rangkaian SF12 pertama yang menggunakan KRL seri 205 eks jalur Yokohama

Dengan pemanjangan KRL seri 205 dari jalur Yokohama jilid terakhir ini, maka selesai sudah program mixing KRL seri 205 dari jalur Yokohama (meskipun juga ada 1 rangkaian Saikyo yang diperpanjang), dengan hasil akhir 29 rangkaian KRL SF10 yang terdiri dari 17 rangkaian eks jalur Saikyo dan 12 rangkaian eks jalur Yokohama, dan 14 rangkaian KRL SF12 yang terdiri dari 10 rangkaian 6+6 eks jalur Nambu dan 4 rangkaian 4+8 eks jalur Yokohama. Dari hasil mixing menjadi SF10 pada 1 rangkaian eks jalur Saikyo dan 12 rangkaian eks jalur Yokohama ini juga tercipta 4 jenis formasi yang berbeda, tergantung di mana kereta motor atau trailer dari rangkaian donor diletakkan pada rangkaian penerima. Dan pada mixing menjadi SF12 sendiri tercipta 2 jenis formasi yang hampir serupa namun berbeda, tergantung di mana rangkaian SF4 digandengkan ke rangkaian SF8.

Dari pertukaran antara kereta motor dan trailer antara rangkaian eks jalur Yokohama yang menjadi donor dan rangkaian eks jalur Nambu, diperoleh pula 5 rangkaian SF12 dengan konfigurasi 6 motor dan 6 trailer (6M6T), di mana satu rangkaian memiliki konfigurasi asli 4M2T dan rangkaian pasangannya (married pair) memiliki konfigurasi 2M4T. Adapun rangkaian dengan konfigurasi 2M4T itu adalah 205-19F, 205-21F, 205-23F, 205-131F, dan 205-133F.

Jenis formasi SF10 beserta rangkaiannya 
Jenis formasi SF12 beserta rangkaiannya
205-71F, rangkaian dengan formasi pemanjangan SF10 tipe 1
205-79F, rangkaian dengan formasi pemanjangan SF10 tipe 2
205-15F, rangkaian dengan formasi pemanjangan SF10 tipe 3
205-123F, rangkaian dengan formasi pemanjangan SF10 tipe 4

Kini, tidak ada lagi KRL seri 205 yang memiliki formasi 8 kereta. Beberapa lintas seperti Loop Line, Tangerang, dan Bekasi yang tadinya menggunakan KRL seri 205 SF8 pun kini sudah tidak lagi menggunakan KRL seri 205 SF8. Pada lintas Loop Line, hanya beberapa dinasan KRL tujuan Duri yang menggunakan SF10 saja yang masih menggunakan KRL seri 205, pun begitu jalur Bekasi. Namun kini KRL SF8 yang beroperasi di ketiga lintas tersebut kembali ke zaman di mana KRL seri 205 belum tiba, dengan variasi rangkaian yang lebih banyak dan tidak lagi monoton.

205-84F+205-85F, formasi 4+8, produk terakhir dari pemanjangan 205 Yokohama, dan 205-72F yang memiliki formasi 10 kereta

Sementara itu, target dari PT. KCJ sendiri adalah 34 rangkaian SF10 dan 18 rangkaian SF12 sampai akhir tahun. Dengan jumlah yang sudah ada saat ini, maka hanya tinggal menambah 5 rangkaian SF10 dan 4 rangkaian SF12 lagi. Bila ditambah dengan 6 rangkaian eks Tokyo Metro seri 6000 yang akan didatangkan tahun ini, maka nantinya akan ada 35 rangkaian SF10, lebih 1 rangkaian dari target SF10 sampai akhir tahun. Tapi, masih ada target untuk rangkaian SF12 yang harus dicapai. Apakah akan ada mixing rangkaian lagi? Bila ada, seri apa yang akan di-mix? Apakah 205 Saikyo, Tokyo Metro, atau malah keduanya? Kita nantikan saja kejutan berikutnya!

#NantiKamiMix
RE Digest | MPSCLFJRN
Photos: Own work, BTS, Argo Sakurai

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Muhammad Pascal Fajrin

A kid from yesterday, today

10 komentar pada “Pemanjangan Formasi KRL Seri 205 Eks Jalur Yokohama Sudah Rampung

  • Rangkaian 205-64 eks Yoko dilebur kemana ya?

    Balas
    • Untuk JR 205-64, kereta 205-124 dan 204-104 dilebur ke 205-123, sedangkan 205-187 dan 204-187 dilebur ke 205-15. Jadi 205-64 sekarang formasinya 205-64, 205-188, 204-188, 204-64, dan kemungkinan menjadi supermarket buat yang lain.

      Tapi gatau juga sih, karena update terbaru kereta 205-30 dan 204-30 aja akhirnya digabung ke 205-74 sehingga 205-74 sekarang jadi rangkaian SF12. Jadi mulai hari ini jumlah SF12 ada 15 rangkaian, dan jumlah SF10 ada 28 rangkaian, masing-masing kurang 3 dan 6 rangkaian lagi dari target 18 SF12 dan 34 SF10 di akhir tahun nanti. Buat nambah 3 SF12 lagi tentunya masih bakal ada mixing seri 205, kalo buat nambah 6 SF10 lagi nanti ketambel 6 dari TM 6000 yang kapalnya udah berangkat dari Jepang itu, tapi buat kekurangannya dari rangkaian 205 yang tadinya 10 kereta lalu dimix jadi 12 kereta itu mungkin bakal mix armada lain, misalnya TM 05 atau TM 6000 atau JR 203.

      Balas
    • Untuk JR 205-64, kereta 205-124 dan 204-104 dilebur ke 205-123, sedangkan 205-187 dan 204-187 dilebur ke 205-15. Jadi 205-64 sekarang formasinya 205-64, 205-188, 204-188, 204-64, dan kemungkinan menjadi supermarket buat yang lain.

      Tapi gatau juga sih, karena update terbaru kereta 205-30 dan 204-30 aja akhirnya digabung ke 205-74 sehingga 205-74 sekarang jadi rangkaian SF12. Jadi mulai hari ini jumlah SF12 ada 15 rangkaian, dan jumlah SF10 ada 28 rangkaian, masing-masing kurang 3 dan 6 rangkaian lagi dari target 18 SF12 dan 34 SF10 di akhir tahun nanti. Buat nambah 3 SF12 lagi tentunya masih bakal ada mixing seri 205, kalo buat nambah 6 SF10 lagi nanti ketambel 6 dari TM 6000 yang kapalnya udah berangkat dari Jepang itu, tapi buat kekurangannya dari rangkaian 205 yang tadinya 10 kereta lalu dimix jadi 12 kereta itu mungkin bakal mix armada lain, misalnya TM 05 atau TM 6000 atau JR 203.

      Balas
    • Hoo 204-30/205-30 udah disulap jadi SF 12 juga? Berarti kereta penggeraknya ngambil dari 205 eks Nambu lagi ya? Hahaha. TM 6000 sama TM 05 yang udah ada skrg ga ada wacana untuk dibalikin jadi SF10 lagikah?

      Balas
    • tepatnya ngambil dari 205-74 sendiri, kan punya kereta motor 205/204-357, nah itu dilepas terus dimasukin ke 205-30, terus dirangkai jadi 4+8 deh.

      kalo soal itu sih, dengan jumlah sekarang 28 sf10 ama 15 sf12 kan masih ada 6 sf10 dan 3 sf12 lagi ya, 6 itu sih udah terpenuhi dari kedatangan 6 rangkaian tm 6000 taun ini sebenernya. cuma buat bikin 3 rangkaian sf12-nya kan pasti bakal ngambil dari 4 rangkaian sf10 juga, kemungkinan 205 lagi, otomatis bakal kurang 4 rangkaian kan nanti sf10nya, nah 4 rangkaian itulah yg bisa jadi pake rangkaian tm yang diacak-acak, atau bisa juga 203. kita tunggu aja kejutannya.

      Balas
  • setahu saya, 205-30 dan 204-30 itu cuma Tc (kereta berkabin) karena 6 kereta tengahnya sudah diambil ke rangkaian lain, 2 kereta T nya (T204 dan T205 untuk pengganti kereta M205 dan M204 yang di donor ke 205-74, 4 kereta M nya (2 kereta M205 dan 2 kereta M204 didonorkan ke rangkaian eks Yokohama yg lain (saya lupa no.berapa). Jadi, penambahan 205-30 dan 204-30 ke 205-74 hanya menambahkan 2 kereta berkabin saja(Tc205-30 dan Tc204-30). CMIIW

    Balas
    • nope, inget 205-74 punya moha 357 kan? nah moha 357 itu dilepas lalu digandeng ama 205-30, mengembalikan 205-74 jadi sf8, terus mereka berdua digandeng jadi 4+8

      Balas
  • Yap, kita tunggu aja kejutan dari Perdipoan hahaha. Tapi unik sih kalo TM05 atau TM 6000 dibuat jadi SF-12.

    Balas
    • unik, tapi susah, secara dari segi komponen kereta milik TM itu gak sesimpel kereta milik JR, jadi gak bisa main asal lepas-pasang aja

      Balas
  • Pingback: Formasi KRL Seri 205 Dengan Kereta 6 Pintu Diubah - Railway Enthusiast Digest

Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×