Jadi Rangkaian Ketiga, KRL Seri 6000 Rangkaian 6124F Dikirim ke Indonesia
(23/4) – Setelah 6119F dan 6132F bersiap untuk berlayar dari Tokyo menuju Jakarta untuk memenuhi kebutuhan armada KRL milik PT KCJ, kali ini giliran 6124F yang dikirimkan ke pelabuhan untuk dikapalkan ke Jakarta. Pengiriman dari 6124F ini sendiri dilakukan pada tanggal 20 April kemarin, dan seperti biasa pengangkutan dari dipo Shin-Kiba ke pelabuhan Tokyo dilakukan dengan cara menggunakan truk trailer (dan tentunya diangkut melalui jalan raya hingga tiba di pelabuhan).
6124F yang merupakan rangkaian ketiga dari grup produksi batch 4 di seri 6000 mengawali karirnya di Teito Rapid Transit Authority (TRTA, pendahulu Tokyo Metro) pada tahun 1981, dimana rangkaian ini dibuat untuk menggantikan 5 rangkaian seri 5000 dari Chiyoda Line yang dipindahkan ke Tozai Line, sekaligus untuk meningkatkan kapasitas angkut di Chiyoda Line pada saat itu. Sebagai bagian dari rangkaian batch 4 yang ditujukan sebagai pembawa perubahan dari desain seri 6000 secara lebih rinci di sisi teknologi maupun estetika, rangkaian ini dilengkapi dengan traksi AVF-Chopper yang pada saat itu merupakan teknologi traksi tercanggih, dan rangkaian ini dibuat dengan atap yang memudahkan pemasangan mesin AC tanpa harus merombak struktur atap secara keseluruhan. Selain itu jendela samping dibuat lebih besar dari rangkaian batch 1-3 (dengan jenis jendela yang dipergunakan yaitu jendela bilah tunggal yang dapat dibuka ke bawah), dan langit-langit interior dibuat menjadi lebih rata (yang dimana pada rangkaian batch 1-3 bentuknya cenderung melengkung) untuk memberikan tempat yang cukup bagi blower yang berfungsi untuk meniupkan angin dari ventilator ke seluruh bagian interior kereta (yang dimana kemudian blower ini berfungsi untuk meniupkan angin AC di interior pasca pemasangan mesin AC yang dilakukan di periode 1988 – 1994).
Kereta 6024 diangkut dengan truk trailer | foto: @Ginza_Castella |
Sesuai dengan standar yang berlaku di TRTA maupun penerusnya yaitu Tokyo Metro, ketika rangkaian memiliki umur dinas di kisaran 20 tahun (secara umum dilaksanakan menjelang umur 24 tahun yang menjadi tonggak dari pelaksanaan peremajaan skala besar) maka rangkaian wajib menjalani peremajaan skala besar (B-refurbishment), yang dimana salah satu pekerjaannya yaitu penggantian komponen traksi untuk membuat performanya setara dengan KRL baru yang diperkenalkan pada tahun dilakukannya peremajaan tersebut. 6124F sendiri menjalani peremajaan tersebut pada tanggal 6 Januari 2004, hanya berselang 3 bulan menjelang privatisasi TRTA menjadi Tokyo Metro yang dilaksanakan pada tanggal 1 April 2004.
Ketika rangkaian ini menjalani peremajaan di bengkel Shin-Kiba, komponen traksi yang dipasang untuk menggantikan traksi AVF-Chopper yang sebelumnya dipergunakan rangkaian ini yaitu traksi IGBT-VVVF 2 fasa yang berbasis dari modul traksi IGBT-VVVF yang dipergunakan di KRL seri 05 grup produksi batch 12 milik Tozai Line maupun seri 08 milik Hanzomon Line yang diperkenalkan pada periode November – Desember 2003 (dan pada saat itu merupakan KRL seri terbaru yang dimiliki oleh TRTA). Hal ini bertujuan untuk mengurangi konsumsi listrik secara besar-besaran yang berefek pada berkurangnya emisi pada lingkungan, penurunan biaya perawatan dan juga penurunan dari total biaya yang dikeluarkan oleh TRTA untuk tarif bulanan dari pemakaian listrik untuk pengoperasian KRL.
Salah satu kereta tengah dari 6124F tiba di Port of Tokyo | foto: @Ginza_Castella |
Selain komponen traksi, sisi eksterior dan interior pun ikut diremajakan juga, yang dimana salah satu pekerjaannya yaitu mengganti pintu otomatis ke tipe yang juga setara dengan KRL terbaru pada masa itu. Karena peremajaan 6124F dilakukan pada era TRTA, maka pada rangkaian ini pintu otomatisnya diganti dengan pintu otomatis yang kacanya merupakan kaca lapis ganda, bukan kaca lembar tunggal seperti yang ditemui di kebanyakan rangkaian seri 6000 grup produksi batch 4 dan 5 yang diremajakan pasca privatisasi TRTA (dimana standar TRTA pada saat itu yaitu kaca pintu menggunakan kaca lapis ganda salah satunya untuk menjaga agar interior kereta tetap dalam suhu yang konstan pada musim apapun). Hal ini menimbulkan keunikan tersendiri di mata para pecinta kereta ketika menaiki 6124F maupun 6128F yang diremajakan pada periode yang sama (namun selesai diremajakan pasca privatisasi TRTA), karena hanya 2 rangkaian itulah yang kaca pada pintu otomatisnya merupakan kaca lapis ganda, bukan kaca lembar tunggal. Sayangnya, karena 6128F telah dirucat per Desember 2015 sebagai salah satu langkah awal dari dilanjutkannya program pembelian seri 16000 batch 3 untuk menggantikan rangkaian traksi VVVF dari seri 6000, maka tinggallah 6124F saja yang menjadi rangkaian unik di tengah-tengah rangkaian seri 6000 batch 4 dan 5 yang telah menjalani peremajaan skala besar hingga menjelang akhir dinasnya pada 27 Maret.
Pasca mengakhiri dinasan regulernya, rangkaian ini langsung dikirim ke dipo Shin-Kiba untuk persiapan pengiriman ke Jakarta sebagai KLB kirim rangkaian bukan untuk penumpang dengan nomor perka A1370S. Dan pada hari yang sama ketika 6124F mulai diangkut ke pelabuhan dengan menggunakan truk trailer, penulis mendapat kabar bahwa rangkaian 6121F dari grup produksi batch 3 (yang menjadi grup produksi terakhir dari seri 6000 yang awalnya dibuat sebagai rangkaian yang sepenuhnya tidak ber-AC dan merupakan versi perubahan skala kecil dari seri 6000 batch 1 dan 2) telah ditarik dari dinasan di Chiyoda Line, dan saat ini sedang diperiksa di dipo Ayase untuk persiapan dikirim ke Shin-Kiba dalam beberapa waktu kedepan (dan kemungkinan menjadi rangkaian keempat dalam jatah pembelian seri 6000 traksi VVVF oleh KCJ untuk tahun 2017). Bagaimana kelanjutannya? Mari kita tunggu saja…
RED Citizen | Arya Dwi Pramudita
Sumber foto: Twitter @Ginza_Castella